Min Yoongi 10 : Datang

116 12 1
                                    

Dring! Dring! Dring!
Dering telpon terus berbunyi dari ponsel milik Suga yang diletakkannya di atas nakas di samping tempat tidurnya, seolah memburu dirinya agar segera diangkat.

Yoongi membuka matanya samar-samar, mencopot kacamata yang dipakainya untuk membaca buku, lalu meletakkan buku yang dibawanya, menukarnya dengan ponsel.

Panggilan telpon dari Nicole Kim, co-manager dan penerjemah grup, tidak biasanya Nicole menelpon begitu malam dan berkali-kali, mungkin ada sesuatu yang sangat penting yang harus dibicarakan, tapi apa? Bahkan selain menjadi penerjemah Nicole tidak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panggilan telpon dari Nicole Kim, co-manager dan penerjemah grup, tidak biasanya Nicole menelpon begitu malam dan berkali-kali, mungkin ada sesuatu yang sangat penting yang harus dibicarakan, tapi apa? Bahkan selain menjadi penerjemah Nicole tidak punya jadwal apapun dengan Suga.

Suga mengangkat panggilan telpon itu, "Ye, Nicole-sshi" jawabnya dengan suara bariton besar dan dalam

Dari seberang telpon terdengar suara berisik, seperti suara orang memukul-mukul permukaan besi atau kayu diiringi dengan nafas Nicole yang memburu, Ia seperti setengah menangis, "Oh Tuhan Syukurlah! Yoongi-sshi, tolong!, aku kehilangan Jimin!!!" pekiknya panik, "tolong bagaimanapun caranya, tolong! Yoongi tolong!!!" Suara panik itu membuat Suga langsung tergugah, apalagi Nicole bilang bahwa dia kehilangan Jimin, apa maksudnya?

Suga berkerut, jantungnya berdegub kencang, Ia juga merasa panik seketika, "Nicole apa yang terjadi?!" tanyanya panik, " Apa yang terjadi pada Jimin?" tanyanya bertubi-tubi hampir terbata-bata, nafas si kucing putih itu tersenggal karena panik

Sementara Nicole masih sama, "Yoongi, aku butuh bantuanmu, tolong datang dan bawa banyak bodyguard, tolong! Jimin!" katanya terputus

Suga berkerut, Ia gusar dan khawatir seketika, "Nicole katakan dengan benar? Apa yang terjadi apa yang harus kulakukan?"

Nicole masih terdengar panik, "Yoongi, tolong datanglah bersama banyak bodyguard, pergilah ke QC center house, datanglah cepat! Kami benar-benar-" Kalimat Nicole terputus setelah panggilannya terputus, entah apa yang terjadi pada Jimin dan Nicole, mereka benar-benar sedang dalam situasi yang kurang bagus.

Suga langsung menelpon Jimin, tapi sama sekali tidak diangkat, itu membuatnya semakin panik, bahkan tangannya bergetar karena degub jantung yang terlalu cepat. Ia langsung beranjak, berdiri dari kasurnya, menyambar mantel, topi dan masker di atas meja sofa dan langsung menelpon staff siapapun yang bisa dihubungi untuk membawa bodyguard.

Dengan amat tergesa-gesa Ia lalu keluar dari kamarnya, mengunci pintu kamarnya lalu berbalik, sepertinya tak ada waktu untuk membangunkan mereka, Suga bergumam, "aku akan memberikan kabar di jalan nanti" Ia berlalu dengan cepat, langkahnya panjang setengah berlari hingga suara jejak kakinya menggema di sepanjang koridor.

Hatinya tak salah, sejak Ia tak melihat Jimin, ternyata bukan rasa resah karena Ia mencintai Jimin saja, tapi memang ada hal buruk yang terjadi pada Jimin, Suga telah merasakannya. 

Berkali-kali Ia mencoba menelpon Jimin berharap satu panggilannya masuk dan terangkat, tapi nihil, Jimin seolah tak pernah menyentuh ponselnya. 

Kabar yang begitu buruk dan tiba-tiba ini langsung menusuk dadanya, bagaimana bisa orang yang sangat disukainya sedang berada di ambang kemalangan yang bahkan dia sendiri tidak tahu bagaimana Jimin bisa berada dalam situasi yang sangat buruk itu? Bagaimana bisa Ia gagal menjaganya.

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang