Keputusan apa yang akan diambil Taehyung dan Jungkookie setelah mengalami badai besar pada 2017-2018? Mengingat banyak hal telah menentang cinta mereka, Taehyung tak bisa membiarkan orang-orang membenci dirinya dan Jungkookie, maka berpisah adalah k...
Menjelang sore hari, matahari sudah tenggelam digantikan lembayung sore kuning keemasan yang indah, langit tak terlalu mendung lagi dan salju telah menipis ditepian jalan, sepertinya malam ini tak akan turun salju.
Mobil van pertama yang mengantar mereka pulang telah pergi membawa 4 member, Jungkook, Jin hyung, Suga Hyung dan Hobi hyung. Sisanya hanya tinggal Taehyungie dan Namjoon yang baru saja kembali dari ruang vokal. Namjoonie, Sang Leader tak berniat kembali lebih cepat, di persimpangan studio, Ia berpisah dengan Taehyungie dan bilang akan segera pulang bebeapa jam lagi.
Di luar udara amat dingin, hampir menyentuh tulang, Jimin berdri sendirian di tepi parkiran, menunngu sisa member yang akan pulang juga bersamanya. Ia memasukkan kedua tangan kecilnya ke saku jaket, dalam kesendirian itu, ingatannya kembali melayang, tatapannya yang ekspresif sama sekali tak dapat berbohong, hatinya sakit akhir-akhir ini, ada banyak hal yang dipikirkannya, tapi apakah perlu bagi dirinya untuk membagi itu pada seseorang, sementara Ia merasa tak ada seorangpun yang bisa.. benar-benar mendengarkannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyungie.. sama sekali bukan pilihan, tapi Ia juga tak punya seorangpun untuk bicara tentang luka hatinya.
Jimin mendengus, matanya mulai berair, memikirkan hal yang paling mengganjal baginya, tak ada siapapun yang tahu apa yang terjadi dengan dirinya selain trauma yang dialaminya di Amerika.
Drrrt! Ponselnya bergetar, membuyarkan lamunannya, dirogohnya saku jaketnya lebih dalam, memeriksa siapa yang baru saja mengirimi pesan
Aku pulang terlambat, Yorobun!
Pesan dari Namjoon Hyungnya, sudah diduga, Namjoon sangat bekerja keras untuk membuat musik setiap hari sampai hampir tak pernah pulang awal kecuali setelah piala benar-benar telah mendarat di tangannya.
Jimin mengabaikan pesan itu, menggeser jendela pesan kakao dan semua notfikasi yang tak sempat dibacanya hingga bersih. Tapi Ia tak kunjung menutup kembali ponselnya, sejenak matanya menatap, melihat pada latar belakang layar kunci yang tak pernah digantinya sejak lama, sebuah foto selfie dirinya dan sahabatnya, Taehyungie, senyum mereka merekah, membuatnya mengingat masa lalu yang begitu indah.
Taehyungie bahkan terlihat sangat manis, tak lagi usil seperti dahulu sampai mereka harus bertengkar berkali-kali. Namun Jimin tidak tersenyum lagi, seperti biasa saat Ia menggunakan ponselnya dan melihat foto mereka.
Sesaat, Ia menekan layar kuncinya, memilih widget, berniat menghapus foto itu. Kini hanya tinggal 2 pilihan
Hapus atau Kembali
"Jimin-ah" tiba-tiba sebuah suara mengejutkannya, membuat Jimin menutup ponselnya segera, menyembunyikannya ke dalam saku, Ia menoleh, mengenali suara yang barusan memanggilnya
Dua bola mata yang jernih yang berkilau lembut dengan kerut tipis dan lengkung bibir yang indah saat Ia tersenyum, wajah yang begitu menghangatkan hati Jimin yang dingin, Taehyungie, sahabatnya.