Membenci Ian

263 26 7
                                    

Jimin berlari ke ruang Bang PD-nim untuk menemui Jungkookie, berharap Jungkookie belum pergi. Jika Jungkookie tidak disana, barulah Jimin akan pergi ke studionya. Dia pasti tertidur di studionya.

Setelah keluar dari lift bersama beberapa idol dan staff Jimin tidak membuang waktu lagi, Ia berjalan cepat menuju ruang PD-nim yang terletak tidak jauh di dekat tangga. Dilihatnya dari jendela transparan di samping pintu ruangan PD-nim, nampaknya tidak ada seorangpun yang duduk disana.

Jimin hendak mengetuk pintu PD-nim, tapi Ia ragu Jungkookie ada di dalam, tak ada bayangan siapapuun disana.

Ceklek!

Tiba-tiba pintu ruangan PD-nim terbuka, seketika muncul wajah Jungkookie dengan mata yang bulat membuat keduanya sama-sama terkejut, "Ah, kamcagiya!" seru Jimin.

Jungkookie juga terkejut, jantungnya berdebar seperti melihat hantu, "Oh, Jimin hyung?"

Jimin melihat situasi di belakang Jungkookie, apa dia masih ada urusan di ruang PD-nim, "kudengar kau disini, apa kau masih sibuk?"

Jungkookie menggeleng, "aniyo, Wae hyung?"

Jimin tersenyum licik, "Jungkook-ah, bantu aku menjadi guide song lagu baruku"

Jungkookie, "eung.." gumamnya

Jimin, "ayolah Jungkook-ah, bantu hyung sebentar saja"

Jungkookie, "Hari ini aku harus bertemu seseorang, bagaimana kalau nanti malam atau besok pagi?"

Jimin, "Ooooh.... tidak bisa hari ini ya. Omong-omong, apa kau benar-benar mau pergi ke luar negeri?"

Jungkookie mengangguk, "aku baru meminta izin pada PD-nim"

Jimin, "apa dia memberimu izin?"

Jungkookie, "tentu saja, sangat mudah mendapatkan izin dari PD-nim" jawabnya sambil terkekeh cekikikan

Jimin terkekeh, "kau sudah semakin pintar ya membuat izin, lain kali bantu hyung mengambil cuti" kata Jimin merangkul leher Jungkookie yang lebih tinggi darinya

Jungkookie tertawa kecil

Jimin memekik, "Yasudah kalau begitu, temui aku nanti malam di studio ya, aku menunggumu Jungkookie" kata Jimin

Jungkookie mengangguk, "ye, Jimin hyung" lalu berbalik hendak pergi 

Jimin belum bereaksi, Ia masih menatap Jungkookie  yang sudah akan pergi di depannya. Saat anak kelinci itu menjauh selangkah, Jimin memanggilnya, seperti ada sesuatu yang tiba-tiba terlintas, "Jungkook-ah" panggilnya

Jungkookie menahan langkahnya dan menoleh pada Jimin hyung, "oh?" jawabnya singkat

Jimin, "itu.." katanya terputus dengan nada yang ragu-ragu dan berhati-hati, "Kau dan Taehyungie apa sudah berbaikan?"

Jungkookie mengambil jeda sejenak, matanya berubah sayu seketika, "sudah"

Jimin, "oh.. baguslah" gumam Jimin lagi

Jungkookie, "wae?"

Jimin menggeleng, "tidak apa-apa, pergilah" katanya, raut wajahnya menunjukkan Ia mengurungkan niat untuk berbicara lebih jauh tentang apa yang terjadi diantara mereka semalam.

Pagi itu saat Taehyung pergi ke ruang game, Jimin mengikutinya karena berfikir ingin menemaninya bermain game, tak disangka ternyata Jungkookie juga ada di ruang game itu. Mendengar mereka berdebat lagi, Jimin menyembunyikan diri dari ruang game itu dan mendengar perdebatan mereka samar-samar. Oleh sebab itu, saat Jungkookie sudah pergi dari sana, Jimin langsung menghampiri sahabatnya yang masih menangis.

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang