Lembaran kertas dari neraka

316 25 10
                                    

---

"Taehyung-ah, mianhaeyo.." sesal manager-nim saat mereka berjalan hampir beriringan di lorong studio dengan ornamen kotak-kotak hitam di kanan dan kiri, "Suga bilang kau disana, aku-"

"Ani, manager-nim, gwenchanayo" jawabnya singkat, "aku dan Jungkookie hanya sedang mencoba berbaikan"

Manager-nim berkedip, "yahh baiklah.. jadi kalian sudah berbaikan?"

Taehyungie memberi jeda sejenak lalu menggeleng, "Jungkookie belum menjawabku"

Manger-nim mendesis ngeri, "apa kalian bertengkar sebesar itu"

Taehyungie terkekeh, "Bertengkar bagaimana besarpun, Jungkookie tetap keluarga, tidak akan tidak berbaikan Manager-nim, ya kan?" katanya mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Manager-nim tersenyum tak menjawab seolah mengiyakan dengan ragu karena sudah tahu sebesar apa masalah yang pernah menimpa Taehyungie di masa lalu.

Taehyungie segera merubah ekspresinya, mengangkat kedua alis dan bernafas, "manager-nim mencariku apakah karena orang bermarga Yoon?"

Manager-nim mengangguk, "mari bicarakan ini di studiomu" jawab manager-nim

Taehyungie mengangguk juga, menepi ke pintu di seberang studio Jungkookie lalu masuk ke dalam studionya sendiri. Mereka duduk bersebelahan di dalam studio itu, dengan manager-nim memegang beberapa lembar kertas yang dikumpulkan di dalam map cokelat

Manager-nim memberikan itu pada Taehyungie, membiarkan anak itu melihat sesuatu yang dibawanya. "Taehyung-ah, yang kuberikan ini.. tidak banyak, jika menurutmu mereka harus diadili secara hukum, perusahaan akan menelusuri orang-orang ini sebanyak-banyaknya.. Paling tidak, ini cara perusahaan meminta maaf padamu"

Taehyungie mengangguk mengerti, "..."

Manager-nim, "satu lagi" kata Manager-nim menahan map cokelat itu sebelum Taehyungie benar-benar mengambilnya

Taehyungie menoleh, menatap mata Manager-nim dengan sayu, "ye.. manager-nim?"

Manager-nim, "berjanjilah untuk tidak bergerak sendiri"

Taehyungie terdiam beberapa saat, menghela nafasnya tipis seolah mengerti, Ia lalu mengangguk, "aku janji" jawabnya

Manager-nim tak menjawab, hanya menatap mata artisnya dengan pasrah, mencoba mempercayakan apa yang baru saja diberikan kepada Taehyungie, seolah Ia menitipkan sebutir telur retak pada harimau bergigi tajam.

Taehyungie menggigit bibirnya, memandangi map kertas berwarna cokelat yang tersegel dengan lem dan perangko lengket polos. Ia menarik nafas menyiapkan dirinya sendiri untuk melihat salah satu kebusukan yang harus dihadapinya.

Jari tangannya perlahan merobek ujung kertas, memanjang melintasi keseluruhan lebar kertas hingga ke ujung satunya, dengan berat hati melihat apa yang sudah ditemukan manager-nim.

ada beberapa lembar kertas yang yang tersimpan dalam map itu, lembar demi lembar dalam kalimat panjang membentuk paragraf memenuhi tiap sisi kertas. Taehyungie membaca satu per satu lembaran dengan hati tabahnya, mengingat setiap detail informasi yang tertulis dalam kertas. Melihat kembali makian yang dilontarkan orang-orang padanya. Ia merasa dirinya baru saja menggosok garam di permukaan luka dengan tangannya sendiri, seperti tindak bunuh diri yang akan membuatnya semakin menderita.

 Ia merasa dirinya baru saja menggosok garam di permukaan luka dengan tangannya sendiri, seperti tindak bunuh diri yang akan membuatnya semakin menderita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang