Min Yoongi : 6 - dengan Jimin

210 15 9
                                    

"Apa semuanya sudah ready?" teriak manager-nim di tengah kabin pesawat memandang semua artis yang diaturnya, dengan tangan terangkat melihat satu persatu ketujuh member yang siap terbang ke Amerika, "Rap Monster?" panggil Manager-nim pada Namjooni...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa semuanya sudah ready?" teriak manager-nim di tengah kabin pesawat memandang semua artis yang diaturnya, dengan tangan terangkat melihat satu persatu ketujuh member yang siap terbang ke Amerika, "Rap Monster?" panggil Manager-nim pada Namjoonie disertai dengan mata menelisik setengah khawatir, "kau bawa pasportmu kan?" tanyanya memastikan

Namjoonie mengangkat tangan, menoleh pada panggilan Manager-nim di depan, tangan kananya memegang erat sabuk pengaman mencoba menahannya karena terlipat di balik pinggang, "Oh.. nee manager-nim" jawabnya, "aku bawa pasportku" lanjutnya

Manager-nim, "oke, simpan baik-baik ya?" katanya setengah khawatir pada Namjoonie jika pasportnya tertinggal lagi seperti sebelumnya saat mereka melakukan Bon Voyage

Namjoonie, "ne, Manager-nim" jawabnya singkat, langsung kembali memasang seatbelt nya

Manager-nim melanjutkan, "yang lain? Taehyung-ah? Jungkook-ah? Seokjinie? Hobi? Suga? Jimin?" 

"Sudah"
"Ya, manager-nim sudah"
Jawab mereka hampir bersamaan

Manager-nim berkerut, Ia kembali menelisik mencari suara yang tak menjawabnya, "Jiminie?" panggilnya, tapi tak ada jawaban dari Jimin yang dipanggil terakhir, "Jiminie?" panggil manager-nim sekali lagi, namun belum ada jawaban juga, "apa seseorang tahu dimana Jimin?"

"Manager-nim" panggil seseorang dengan suara setengah melengking diikuti nafas terengah-engah membuat Manager-nim seketika berbalik

Manager-nim, "Darimana kau?" 

Jimin meringis, menggendong ranselnya, "Ada sedikit masalah, tapi aku baik-baik saja"

Manager-nim berdehem, "kau bawa pasportmu kan?"

Jimin mengangguk, "ah.. ye Manager-nim"

Manager-nim, "oke, duduklah di sebelah Suga" kata manager-nim langsung memberi jalan pada Jimin, tak melihat orang-orang didepannya lagi dan langsung berbalik ke kabin depan untuk memeriksa yang lainnya.

Jimin setengah terkejut, dosa apa yang sudah diperbuatnya hari ini hingga harus duduk di samping gunung es yang tajam, bahkan hanya dengan satu kalimat saja, hatinya langsung terbelah dua. Jimin menelan ludah getir, tersenyum tipis meletakkan ranselnya di atas kabin lalu hanya membawa barang-barang paling di butuhkannya dan duduk di samping Suga.

Gerakannya lambat dan hati-hati tak berniat membangunkan kucing putih itu disampingnya, "jogiyo" gumamnya pelan lalu memasang seatbelt di kursinya. Tali pengunci seatbelt yang melintas di tubuhnya tiba-tiba macet membuat tangannya sedikit berisik, keluhannya telah membuat mata putih sipit Suga disampingnya jadi terbuka, Ia terbangun.

"Kenapa sangat berisik?" tanyanya dengan nada yang rendah dan dalam, seperti harimau yang baru bangun dari tidur panjangnya.

Jimin menoleh ragu setengah takut, "sepertinya seatbelt ku macet" jawabnya perlahan

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang