H-1 Babak Baru

126 14 2
                                    

Jungkook berdiri di pojok ruangan latihan, berkeringat setelah mengulang koreografi untuk kesekian kalinya. Ia berjalan menepi, membiarkan dirinya bersandar di tepi dinding ruang latihan, dengan lemas mengambil sebotol air mineral dingin dari kotak es yang disiapkan staff.

member yang lain belum ada yang berhenti kecuali Jin hyung dan dirinya, yang kini, kakak tertuanya itu dengan wajah jahil juga berjalan ke arah Jungkookie, langsung menyambar botol mineral dingin dari kotak dan menegaknya lalu merebahkan dirinya di sisi Jungkookie, menjadikan paha adik kecilnya sebagai bantalan.

"aaah! lelah sekali!" keluhnya

"Hyung menyingkirlah" kata Jungkookie dengan malas

Yang tertua hanya tertawa geli dengan terus menggoda Jungkookie, menahan paha kakinya agar tetap tak bergerak, membiarkan kepalanya tetap disana.

Jungkookie tak bisa melakukan banyak, Ia juga lelah dan akhirnya menyerah, membiarkan Jin hyung yang jahil merebahkan kepalanya di pahanya.

Bersamaan dengan itu, dari jarak yang tak jauh, Jimin bertolak pinggang karena lelah, kedua tangannya bertumpu di kedua pinggang sambil melihat Hobi hyung dan Taehyungie melakukan gerakan di bagian mereka.

"Kau bisa melakukannya seperti ini, Jimin-ah" kata Taehyungie memberi masukan

"Itu benar" jawab Hobi lagi

Jimin tak menjawab, Ia langsung mengambil posisi, langsung berdiri, berhadapan langsung dengan wajah sahabatnya, menahan diri untuk tetap berlatih profesional

"seperti ini?" tanya Jimin menanggapi

Taehyungie tersenyum, "sebentar, jangan bergerak" katanya, tatapannya menjadi jahil

"Mwo?" desah Jimin

Taehyungie tersenyum jahil sekali lagi, mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin, mencoba membuat Jimin tersenyum, walaupun Jimin dapat menahan dirinya dengan susah payah, hidungnya yang mancung mencoba menggoda Jimin, kulit mereka bersentuhan hingga akhirnya Jimin tak tahan lagi untuk tidak tertawa.

"Haha!" tawa Hobi yang juga melihat itu sebagai hal jenaka, "lihatlah bocah ini" katanya

"Hei!" keluh Jimin sambil tertawa dan mendorong bahu sahabatnya menjauh, pipinya merona merah karena malu, "Hajima!" pekiknya pada Taehyung dengan sisa kekehan.

"Jimin-ah, kau sangat manis" 

Tanpa disadari, sepasang mata bulat jernih telah menyala, memperhatikan mereka dari ujung ruangan, tatapannya tertuju pada kekasihnya yang kini sedang berusaha menggoda sahabatnya seolah-olah Ia menyukainya.

Dahinya berkerut tipis, Ia terus menegak minuman dingin dari botol yang dipegangnya, respon dari kegugupan dan sentimen dari apa yang Ia lihat. 

Sejak mereka pulang dari Amerika, Taehyungie kekasihnya seolah tak bisa melepaskan Jimin sedikitpun, kelinci kecil itu tak bisa berbohong bahwa Ia agak cemburu dan merasa sedikit tersisih oleh Jimin hyungnya.

Walaupun Taehyungie selalu mengatakan padanya bahwa Jimin adalah sahabatnya.

"Cemburu?" tiba-tiba sebuah suara memecah keheningan dan sentimennya pada dua orang yang sedang tertawa bersama Hobi hyung itu. Jin hyung.

"Mwo?" jawab Jungkookie gugup, cepat-cepat menyembunyikan emosinya dibalik senyum yang dipaksakan. Namun bibirnya kelu dan pahit tak bisa menahan rasa yan mengganjal ditenggorokannya

Jin menatap Jungkook dengan senyum jahilnya. "Kau terlihat sangat tidak nyaman melihat mereka berdua," katanya, sambil menunjuk ke arah Jimin dan Taehyung yang masih asyik bercanda. "Kau tahu kan, mereka hanya bersenang-senang. Jangan terlalu serius, Jungkook-ah."

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang