Sampul yang berat

349 23 3
                                    

Saat seseorang mulai berisik, Taehyung berhenti di tengah tangga untuk mendengarkan, Ia mendengar suaranya disebut-sebut, seseorang pasti sedang membicarakannya. Meskipun Ia lelah, Ia tetap ingin mendengarkan.

Ternyata itu adalah suara Jimin dan Jungkook di bawah tangga yang membicarakan tentang perubahan sikapnya akhir-akhir ini. Tapi hati yang sudah berubah menjadi dingin itu kembali tidak peduli. Setelah tahu apa yang Jimin dan Jungkook katakan tentang dirinya, Taehyung kembali naik tangga menyusul Namjoon untuk berbicara.

Sementara itu Jungkookie yang tidak mudah menyerah tetap mengikuti Taehyung diam-diam setelah lepas dari pandangan Jimin. Langkahnya kecil-kecil dan tipis tidak membuat suara sama sekali, hingga pada akhirnya ia berhasil sembunyi di balik balkon, di bawah meja kecil di ruangan penyimpan pot tanaman. Jungkookie kecil tidak bisa melihat penampakan Namjoonie hyung dan Taehyungie hyungnya dengan jelas, tapi apa yang mereka katakan akan cukup jelas terdengar.

duk duk

Seseorang menepuk bahunya hingga membuat Jungkook terkejut, Ia menoleh pada tepukan tangan dipundaknya itu

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya seseorang yang ternyata adalah Jin hyung dengan piyamanya siap untuk tidur

"Apa yang hyung lakukan, bukannya hyung sudah tidur?" tanya Jungkook berbisik-bisik

Jin juga berbisik-bisik, "Papaku menelpon, kau apa yang kau lakukan disini?" tanya Jin sekali lagi

"ssshhhhhh" kata Jimin langsung menutup mulut Jin hyung, "dengarkan" kata Jungkook

Jin agak bingung dengan apa yang dimaksud dengan 'dengarkan'

"Taehyung-ah" tiba-tiba sebuah suara muncul dari balkon luas di luar atap.

Jin langsung membungkuk bergabung bersama Jungkook bersembunyi dibawah meja.

"Apa yang ingin hyung bicarakan padaku?" suara Taehyungie yang sedang berbicara pada Namjoon.

Suara langkah kaki yang tegas menyusul suara itu dan duduk, "Aku ingin mengajakmu minum, tapi kau kan tidak biasa minum alkohol" kata Namjoon membuang sisa botol soju itu.

terdengar lagi suara langkah kaki yang lebih lembut mendekat ke arah Namjoon, "Pasti hyung ingin mengatakan sesuatu kepadaku kan?" 

Udara di luar sangat dingin dan lengket meskipun belum memasuki musim dingin, dua orang bermarga Kim itu sedang melakukan percakapan yang cukup serius

Taehyung duduk di samping Namjoonie hyungnya di kursi panjang.

Namjoon menatap Taehyungie dengan tegas, namun Taehyung tidak membalas tatapan itu, Namjoon berkata, "Kau adalah member yang paling aku perhatikan, Taehyungie, aku merasa akhir-akhir ini kau agak berubah, kau sering terlihat murung dan sedih. Apa aku benar?"

Wajah anak itu layu setelah Namjoonie hyungnya bertanya padanya, matanya berkedip dua kali, dia tidak langsung menjawab namun kali ini membalas tatapan Namjoonie hyung "apa maksud hyung" katanya hati-hati setelah mengambil jeda

Namjoon bertanya lagi, "Sepertinya sesuatu yang telah terjadi padamu saat itu masih mengganggumu sepanjang tahun ini, kau lebih dingin, Taehyng-ah, apa kau tahu betapa terasanya itu?"

Taehyungie menjawab langsung dengan nada yang agak tinggi, "gwencaha, aku baik-baik saja"

Namjoon, "Taehyung-ah, sejak kejadian malam itu, lalu kejadian di toilet, apa kau tahu betapa khawatirnya kami, betapa khawatirnya aku?" kata Namjoon

Taehyungie, "Hyung, bukankah sudah kukatakan, peristiwa malam itu aku tidak ingin memikirkannya dan kejadian di toilet.. saat itu hanya periode depresiku, tidak ada apapun yang terjadi padaku selain itu" kata Taehyung dengan meninggi

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang