Keputusan apa yang akan diambil Taehyung dan Jungkookie setelah mengalami badai besar pada 2017-2018? Mengingat banyak hal telah menentang cinta mereka, Taehyung tak bisa membiarkan orang-orang membenci dirinya dan Jungkookie, maka berpisah adalah k...
"Aku sedang tidak ingin bertemu siapa-siapa" kata Tae pada dokter Choi
Dokter Choi merasa perkataanya barusan sedang diabaikan, tapi bagaimanapun dia sedang berbicara dengan orang yang baru saja melakukan upaya bunuh diri, perasaanya kacau dan bingung.
Perasaan Tae begitu campur aduk, dia merasa bingung, kecewa, sedih, marah dan lega. Dia bingung dia harus bagaimana, sehingga yang dia lakukan bahkan setelah dokter Choi pergi dari ruang inapnya hanyalah diam saja.
Tae berpikir keras.. rasa ingin bunuh diri terasa kuat, namun.. apakah dia akan tega terhadap dirinya sendiri?
Jika dia tetap hidup hingga saat ini, apakah army akan tetap menerimanya? bukankah army yang menginginkannya meninggalkan bangtan? bukankah hanya dirinya yang tidak disukai army?
kenapa army begitu membencinya? dia sudah melakukan yang terbaik yang dia bisa, dia hanya sedang menjadi dirinya
Tae menoleh ke jendela yang sangat lebar disebelak kanan, ia lalu memiringkan tubuhnya memunggungi pintu masuk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukankah pemandangan di luar jendela juga bagus, langit biru dan awan putih yang menggantung.. dia berpikir, jika dia mati, mungkin bisa menjadi salah satu dari awan putih itu. bukankah begitu?
atau batu diantara pohon-pohon hijau diseberang jalan itu, mungkin menjadi batu jauh lebih baik.. seumur hidup tidak melakukan apa-apa tidak merasakan apa-apa, tidak menjadi apa-apa dan tidak harus bagaima-bagaimana.
Bukankah menjadi batu adalah berkat hidup yang besar.. tapi jalan yang ia tempuh untuk menjadi V adalah jalan yang sulit,
setiap hari, apapun yang dilakukannya selalu salah.. orang-orang..
Air mata mengalir begitu saja dari kedua matanya, merasakan sakit hati dan kekecewaan
dia bergumam pelan, "aku bukan orang jahat, kenapa mereka begitu membenciku?"
[]
Sementara itu di dorm, Bang PD-nim, Bang Si hyuk, Manager-nim dan para anggota sedang berkumpul untuk mendiskusikan ini bersama.
kabar buruknya adalah kenyataan bahwa Tae sedang melakukan upaya bunuh diri, namun kabar baiknya berita ini tidak tercium media, HYBE membatalkan jadwal pemotretan dan wawancara Tae hingga beberapa hari ke depan.
Bang Si Hyuk agak kecewa dengan yang terjadi pada Tae, namun juga belum berhasil menyingkirkan ujaran kebencian yang terus menerus menyerang Tae.
Para anggota lain juga, nampaknya merasa bersalah karena tidak tahu sama sekali bahwa Tae memendam ini sendirian selama 2 tahun.
Pihak rumahsakit berkata bahwa Tae belum bisa dibesuk meskipun sudah dalam keadaan sadar, mungkin Tae memerlukan sedikit waktu untuk membuat dirinya tenang.. maka dari itu yang dilakukan HYBE adalah memanggil ahli psikolognya untuk mengetahui kondisi Tae sebenarnya dan bagaimana harus bersikap kepada Tae.
setelah pertemuan itu, Namjoon dan manager nim pergi ke ahli psikolog Tae, sementara yang lainnya harus melanjutkan jadwal masing-masing.
Tapi Jungkook hanya duduk sendirian di ruang latihan, hari ini dia belum punya jadwal.. jadi dia hanya lanjut berlatih, tapi tiap kali ingin berlatih, dia tidak bisa lagi. hatinya berkabut memikirkan Taehyungie hyung yang masih dicintainya.
Tae duduk di tepi ruangan sambil menatap cermin dan meletakkan ponsel disampinya, tanganya bertumpu pada kedua kaki kokoh didepan dadanya
Hingga tadi pagi, dia belum melihat Tae terbangun, tapi mendengar dari orangtuanya bahwa Tae sudah bangun.. Jungkook sangat ingin bertemu.
Jungkook sangat ingin memeluk Taehyungie hyung dan menciumnya, menggenggam erat tangannya dan menjadi orang yang selalu berada disampingnya.
Jungkook tidak banyak berbicara dan hanya terdiam, air matanya sudah keluar begitu banyak kemarin, hingga tidak bisa menangis lagi sekarang.
Tiba-tiba sebuah pesan masuk dalam ponselnya, pesan itu dari Seol gadis yang masih berkomunikasi dengan Jungkook, Jungkook bersemangat saat ponselnya berbunyi yang mungkin saja itu pesan dari Tae atau pesan dari Tuan dan Nyonya Kim. Tapi Jungkook tidak menyentuh ponselnya sama sekali saat membaca nama yang tertulis bukan mereka, sudah beberapa hari dia tidak ingin mengirim pesan pada siapapun termasuk Seol. Hingga tak lama kemudian ponsel Jungkook kembali berbunyi,,
Itu adalah panggilan telepon dari Seol.
Jungkook menghela nafas panjang malas untuk menjawab, tapi bagaimanapun itu adalah Seol gadis yang memperdulikannya."Ye?" Jawab Jungkook malas
Suara dari seberang menyahut nya, "Oppa! Kenapa tidak membalas pesanku? Bukankah ini sudah lebih dari seminggu? Apa kau mengabaikanku?" Tanya gadis itu dengan nada marah dan kesal seketika
Jungkook tidak menjawab hingga gadis itu selesai mengoceh, saat ini Seol bukanlah orang yang sedang dipikirkannya, tapi Tae.
"Oppa!! Apa kau tidak mendengarkan ku?!" Pekik gadis itu
Jungkook, "Seol-ah.. maafkan aku, tapi sepertinya kita harus sudahi semuanya sampai disini" kata Jungkookie datar yang membuat gadis itu terkejut
"Boya?! Oppa?? Apa yang kau bicarakan?" Tanya gadis itu tak percaya
Jungkook harus memberi alasan yang tepat agar gadis itu tidak menghubunginya lagi"Aku.. sudah mencintai orang lain.. kini aku sudah tahu bahwa hatiku hanya menginginkannya"
Seol terdiam cukup lama, sehingga Jungkook berkata lagi, "Terimakasih dukunganmu.. terimakasih sudah memberikan ku semangat yang membuatku merasa lebih baik, Seol ah, jika aku mencintai orang lain bukan berati kau lebih buruk.. maafkan aku"
Seol, "benar.. kau adalah idol ada banyak orang yang lebih baik untukmu.. kau sangat pantas mendapatkan nya"Seol terisak, "Semoga kau bahagia"
Jungkook, "kau juga"
Lalu telepon pun terputus, Seol langsung memblokir KakaoTalk nya bersama Jungkook
Jungkook tidak begitu mengkhawatirkan Seol seperti ia mengkhawatirkan Tae, bahkan mungkin sekarang, ia tidak perlu Seol untuk menemaninya.
Jungkook menghela nafas dan bergumam, "apakah Tae sudah baik-baik saja, apa dia merasa sedih? Apa aku boleh melihat Tae sekarang?"
"Pergilah" tiba-tiba sebuah suara datang mengejutkannya. Suara itu berat dan lembut seperti suara hyung yang menyayangi adiknya, tepat adalah Yoongi hyung
Jungkook langsung menoleh dari asal suara itu
Yoongi melanjutkan langkahnya menuju pada Jungkook yang sedang duduk di tepi ruang latihan.
Jungkook terlihat bingung dan tidak menjawab, ia membeku memahami perkataan Yoongi hyung nya
Yoongi perlahan membungkukkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jungkook yang masih terlihat kebingungan, wajahnya kian mendekat dan Yoongi berbisik di telinga Jungkook, "temui Taehyungie"
Jungkook terkejut mendengar Yoongi hyung mengizinkannya pergi menemui Taehyungie hyung yang sedang dikhawatirkannya, mata Jungkook membesar dan berkaca-kaca sambil menatap mata sipit Yoongi hyungnya yang tersenyum tipis
Jungkook mengangguk dan bangkit dari duduknya segera menemui Taehyungie hyung ke rumah sakit