Bohong jika Ia tidak terus memikirkan perkataanya kepada Jimin, sudah berkali-kali Ia menyesal telah mengatakannya, seharusnya Ia tidak bicara sekasar itu.
Meskipun matanya terpejam, Suga sama sekali tak bisa tidur, Ia mengira Jimin akan sangat marah, mungkin hingga besok.
"kenapa aku harus mengatakan itu?" gumamnya, "sh.. shibal" keluhnya tak tahan, Ia menarik rambutnya sendiri, menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal lebih dalam. "Shibal" keluhnya lagi.
Tak tahan lagi dengan gatal dalam hatinya atas penyesalan kepada Jimin, kucing putih itu akhirnya menyerah, Ia terduduk dan berfikir untuk menyusul Jimin dan segera minta maaf, tidak ingin membuat sesuatu menjadi lebih larut dan Jimin semakin membencinya.
Ia berdiri, melangkah dengan cepat mendekati pintu kamar, ingin mencari kemana Jimin pergi. Namun saat Ia telah tiba di depan pintu, hampir menekan gagang pintu untuk keluar, Suga menahan tangannya, kembali ragu-ragu dengan apa yang ingin dilakukannya
"Kenapa aku harus melakukan ini?" gumamnya, Ia menarik tangannya sekali lagi mengurungkan niatnya untuk mencari Jimin.
Tapi rasa cintanya lebih besar dibanding rasa gengsi dalam hati yang tak ingin mengakui kepada Jimin dan orang-orang bahwa dia menyukai Jimin. Tangannya kembali, menekan gagang pintu di depannya tanpa sadar sehingga pintu itu terbuka.
Di luar tak ada siapapun, hanya lorong kosong tanpa seorangpun orang yang lewat. Tak ada balkon terdekat di dekat lorong kamar mereka, jadi Jimin mungkin tidak pergi terlalu jauh, dia juga tak akan sembarangan keluar ke lobi hotel tanpa pengawasan.
Di depan kamarnya adalah kamar Namjoon, Jimin tidak dekat dengan Namjoon, Ia pasti tidak kesana, juga tidak mungkin datang ke kamar Taehyung dan Jungkookie. Satu-satunya yang mungkin adalah kamar Jin dan Jhope.
Dengan langkah ragu-ragu, Suga berjalan mendekati pitu kamar Jin dan Jhope, menyebrang beberapa langkah hingga tiba di depan pintu, Seharusnya Ia mengetuk agar Jin atau Jhope membuka pintu untuknya, tapi kucing putih masih ragu-ragu, sejujurnya Ia juga agak takut dan gugup.
"Yoongi-a?" Seseorang tiba-tiba memanggil, suara kristal lembut dan indah itu membuatnya menoleh, suara yang berasal dari kamar Namjoonie.
Suga berkerut setelah melihat bahwa orang yang memanggilnya adalah Jin hyung, "Jin hyung? apa kau bertukar kamar?"
Seokjin mengangguk gugup, menutupi wajahnya yang sedikit malu dan salah tingkah, matanya berkedip lalu Ia bertanya, "apa yang kau lakukan disini?"
Tak mungkin Suga akan menjawab dengan jujur bahwa Ia sedang mencari Jimin, bahwa Ia menyesal dan ingin minta maaf, tidak mungkin dia melakukan itu dan mengatakannya pada Jin hyung. Suga menjawab, "aku ingin meminjam kabel charging pada Hobi, kupikir ini kamar kalian"
Seokjin, "hm"
Suga, "apa Hobi di dalam?"
Seokjin, "dia-"
"Oh hyung!" tiba-tiba sebuah suara dengan kepala orang lain muncul di belakang bahu Seokjin yang lebar dan bidang, suaranya lembut dan dalam seperti seorang yang punya kasih sayang seluas samudra, Namjoonie
Suga menyernyitkan dahinya, menatap Namjoonie, bergantian juga menatap Seokjin hyung. Namjoon tampak seperti biasa, tanpa baju atasan tambahan dan hanya memakai bokser menatap bingung padanya, sementara Seokjin hyunynya, memakai piyama lengkap dan manis, sungguh pemandangan yang sangat langka, "Jin hyung menginap bersamamu, Namjoon-ah?"
Namjoon dengan wajah polosnya mengangguk, "iya, ada beberapa hal yang ingin Jin hyung katakan padaku"
Suga menyeringai, "oh, baiklah"
KAMU SEDANG MEMBACA
My You
RomansaKeputusan apa yang akan diambil Taehyung dan Jungkookie setelah mengalami badai besar pada 2017-2018? Mengingat banyak hal telah menentang cinta mereka, Taehyung tak bisa membiarkan orang-orang membenci dirinya dan Jungkookie, maka berpisah adalah k...