Namjoon dan Jin : 2

139 13 6
                                    

Sorak sorai ramai seantero bandara Los Angles, suara teriakan dan jeritan gadis-gadis yang berdiri dengan memegang papan kertas bertuliskan BTS menggema histeris seperti rumah hantu berbarengan dengan kilatan kamera paparazi disana sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorak sorai ramai seantero bandara Los Angles, suara teriakan dan jeritan gadis-gadis yang berdiri dengan memegang papan kertas bertuliskan BTS menggema histeris seperti rumah hantu berbarengan dengan kilatan kamera paparazi disana sini. Orang-orang terus berdesak-desakan hampir menembus tali merah pembatas jalan lalu menabrak puluhan bodyguard bertubuh tinggi besar.

"BTS We Love You!"
"Kim Taehyung!"

Teriakan itu hampir terdengar senada, saling menumpuk tak terdengar jelas dalam bahasa inggris.

Sementara itu, member juga hampir tak tertahan dari kerumunan orang-orang, tubuh mereka terhuyung kesana-kemari, dengan hanya pelindung tubuh bodyguard yang besar dan kekar. Jimin juga tak banyak yang bisa dilakukannya untuk melindungi dirinya sendiri, tubuhnya yang paling kecil harus lebih ekstra hati-hati dan mesti terus berada tak jauh dari bodyguard yang melindunginya.

Dalam deretan member yang berjalan memanjang, mereka menembus lautan manusia yang penuh obsesi, kamera disana sini menyorot tak henti-henti menangkap berbagai ekspresi, baik dan buruk, siap dan tidak siap, semua keadaan harus ditangkap tanpa melewatkan sedetikpun.

Namjoon adalah satu-satunya yang menegakkan kepalanya ke depan, memandang lautan manusia dan kilatan cahaya kamera yang menyilaukan itu dibalik kacamata film hitam keungungan yang agak nyentrik. Dilihatnya macam-macam ekspresi orang yang menatap mereka. Kelompok pertama yang selalu dia temukan ketika dia bepergian adalah para penggemar yang masih gadis belia. Hampir sama di setiap negara, bedanya hanyalah warna kulit dan rambut mereka. Kelompok lain adalah paparazi yang selalu membawa kamera yang tergantung di leher siap memotret, dan yang terakhir adalah sekumpulan para pembenci yang menatap sinis kepada mereka.

Orang-orang yang membenci mereka di Amerika cenderung lebih tegas dan jujur, ketidaksukaan mereka jelas terlihat, mereka tidak cukup dengan menatap sinis, tapi juga mengatakan hal-hal buruk tepat di depan wajah, yang lebih parah jika seorang artis tidak punya bodyguard yang menjaganya, maka para pembenci dengan mudah akan melakukan penyerangan fisik.

Isu rasisme asia di Amerika memang lagu lama, tak pernah sedikitpun memudar sekalipun telah di gembar-gemborkan oleh pejabat negara dan seniman internasional. Mata sipit monolid dan kulit putih khas telah menjadi bahan rasisme yang paling umum, ditambah hal-hal lain seperti kultur budaya timur yang sangat berbeda dengan kebudayaan barat, dianggap sebagai ketertinggalan. Oleh karena itu, orang-orang Amerika cenderung menganggap orang-orang asia adalah ras yang lebih rendah.

Kerumunan itu kemudian berakhir setelah para member dan staff pergi meninggalkan bandara dengan beberapa mobil van yang sudah disiapkan. Mobil member dibagi menjadi 2, 4 orang di mobil van paling depan, Namjoon, Jin, Jhope dan tentu saja Suga. Hyungline lebih nyaman satu sama lain. Mobil yang kedua, maknae line, Jimin, Taehyung dan Jungkookie.  Satu lagi, Nicole penerjemah mereka.

Kaca penutup jendela berlapis film gelap membuat kamera tak dapat menangkap lebih jauh penampakan semua member setelah masuk ke dalam mobil, lalu kerumunan itu perlahan-lahan mulai bubar setelah BTS meninggalkan bandara.

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang