Seokjin dan Taehyung : 2

215 19 2
                                    

"Oh panas panas" keluh jin mengangkat panci ramyeon dari kompor induksi di dapur, cepat-cepat Ia memindahkan panci itu ke atas meja makan

"Hyung hati-hati" 

"Taehyung-ah, tolong campurkan bumbunya ke dalam" 

Taehyung mengambil bungkusan bumbu di samping kompor dan menaburkannya ke dalam panci di atas meja lalu mengaduknya sampai rata

"Benar begitu"

"Ini tidak akan pedas kan, hyung?" tanya Taehyung sambil terus mengaduk bumbu dan ramyeont

Seokjin, "tidak, duduklah, kita makan ramyeont bersama-sama"

Taehyung mengangguk dan duduk di samping Seokjin mengambil sepasang sumpit dan mangkok

"Jam berapa sekarang Taehyung-ah?" tanya Seokjin sambil mengunyah mie di mulutnya

Taehyung melihat jam analog di ponselnya, "sekarang hampir tengah malam hyung"

Jin hyung melambat, Ia terhenti sebentar dan menunduk mengaduk-aduk daging panggang yang sudah di potong-potong, "bahkan sudah mau berganti hari, yang lain masih bekerja keras" kata nya

Taehyung tak menjawab, Ia hanya memperhatikan Jin hyungnya 

Jin hyung, "aku iri sekali.. andai aku punya bakat seperti mereka, aku pasti akan bekerja keras sampai pulang larut malam begitu" 

Taehyung, "Jin hyung mwoya" kata Taehyung mulai mengerti perasaan hyungnya

Jin hyung tersenyum getir menelan ramyeont di mulutnya, "Dibanding yang lainnya, sepertinya akulah yang terburuk, kemampuan menyanyiku juga cuma rata-rata, aku belum bisa menulis lirik dan membuat laguku sendiri, menariku juga biasa-biasa saja. Kalau dipikir-pikir, aku bisa disebut beban juga ya"

Taehyung, "hyung! hajima! hyung hajimallago!"

Jin hyung, "Aku hanya.. kurasa aku memang seperti itu"

Taehyung, "apa yang sedang kau katakan?"

Taehyung, "Kau tidak boleh berkata seperti itu, kau bukan beban, Jin hyung-ah" bentak Taehyung tiba-tiba, Ia membanting sumping dibawah tangannya dan menatap Jin hyung dengan marah, "Kau bukan beban, belum bisa membuat lagu sendiri, bukan berati tidak berbakat? Kau bernyanyi dengan indah, kau adalah bagian penting di grup. Jadi jangan berkata seperti itu"

Jin hyung, "Taehyung-ah"

Taehyung menghela nafas, Ia mencoba mengendalikan rasa kesal yang tiba-tiba dirasakannya, sambil menatap mata Jin hyungnya, Ia melunak, "hyung.. kadang aku juga berpikir demikian, dibanding member yang lain, langkahku lebih lambat, jika bukan karena wajah.. "

Jin hyung, "aku berpikir begitu juga, jika bukan karena wajah.. mungkin aku bukan apa-apa"

Taehyung menggigit bibirnya, menurutnya apa yang dirasakan Jin hyung adalah apa yang dirasakannya juga, Ia lalu menjawab, "Tapi sudah melewati lebih dari 7 tahun ini bersama-sama, aku jadi mengerti.. bagian penting dari grup tidak hanya tentang bakat dan wajah.."

Jin hyung, "..."

Taehyung, "seperti Jin hyung, Jin hyung adalah bagian paling penting.. seperti lem, kau yang membuat tim bertahan hingga saat ini, aku bisa melihatnya ketulusan Jin hyung pada semua orang disini, khususnya pada Namjoon hyung.. aku yakin Namjoon hyung belajar banyak hal darimu.. Apa hyung juga sadar, Semua hyung paling menyukaimu.." kata Taehyung, Ia mulai terkekeh, "Bahkan Jungkookie, juga lebih menyukaimu daripada aku"

Jin hyung belum menjawab, tapi Ia mulai tersenyum

Taehyung, "yang ingin kukatakan sebenarnya adalah.. Jin hyung adalah orang yang sangat berbakat dan  bagian yang sangat penting dari grup. Aku yakin semua hyung akan mengatakan hal yang sama. Jadi hyung, jangan berpikir seperti itu lagi"

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang