Angin Dingin : 2

95 12 0
                                    

"Taehyung-sshi" Panggil Manager-nim sambil terus menyetir mobil mereka, "Kau benar-benar belum memberitahu tim tentang kontrakmu?"

Taehyung mengambil jeda, "..."

"Kau juga tidak memberitahu mereka apa yang terjadi padamu di Amerika?"

Taehyungie tertunduk layu, "tidak"

"Kenapa begitu?"

Taehyungie menghela nafas, "Aku hanya.. tak sanggup mengatakannya" desahnya tipis

"Dan pada Jungkookie tentang masalah ini, tentang pencarianmu pada orang ini?"

"tidak, hyungnim" jawab Taehyungie mengganti panggilannya, karena merasa lebih dekat dengan Manager-nimnya

"Kenapa? bukankah ini adalah masalah kalian berdua? bukankah Jungkookie juga berhak tau siapa orang-orang yang mengacaukannya?"

Taehyungie mengambil jeda sejenak, "Kau benar, tapi aku punya alasan"

"setidaknya kau harus memberitahuku"

"..." Taehyungie tak menjawab

"Kau tetap harus memberitahunya, Taehyung-sshi, Jungkookie juga punya hak untu tau, kau tahu itu kan?"

"Hm" jawabnya singkat tak mengatakan apa-apa lagi

"Apa orangtuamu juga tahu?"

"ya.. tidak"

"..."

"Aku hanya memberitahu ayahku bahwa aku sedang menghadapi masalah, selebihnya.. tidak"

Manager-nim mendesah berat, "Taehyung-sshi, aku mengerti kau tidak ingin membuat oranglain khawatir padamu, tapi penting untuk mengatakan kesulitanmu, pada siapapun yang kau percaya"

"aku tahu manager-nim" tukasnya, "aku tahu apa yang kulakukan dan aku tahu kapan harus mengatakannya"

Manager-nim terdiam, suasana tiba-tiba mendingin, hanya suara mesin mobil yang terdengar samar. Mereka terus melaju di jalanan yang sepi, dikelilingi oleh kegelapan malam.

Taehyung menghela napas panjang, memandang keluar jendela, melihat bayangan dirinya yang tampak lelah dan kehilangan. Ia merasa berat di dadanya, mengetahui bahwa rahasia yang ia simpan semakin sulit untuk dipendam.

"Hyungnim," kata Taehyung perlahan meredakan emosinya, suaranya nyaris berbisik. "Aku tahu kau benar. Aku hanya... aku tidak ingin membebani mereka. Terutama Jungkookie, semua orang di HYBE sudah tahu bahwa Jungkookie adalah kekasihku, kau juga tahu itu, aku tak ingin dia kesulitan. Dia sudah melalui banyak hal."

Manager-nim mengangguk, mencoba memahami perasaan Taehyung. "Aku mengerti, Taehyung-sshi. Jungkook mungkin akan merasa lebih baik jika tahu kau mempercayainya dengan masalah ini."

Taehyung tersenyum pahit. "Aku hanya berharap bisa menemukan jawaban tanpa melibatkan orang lain. Aku hanya berniat memberitahunya semuanya setelah ini semua selesai, bisakah?"

Manager-nim belum menjawab, Ia menghela nafas, Ia tak ingin berdebat dengan Taehyungie, tapi anak itu begitu keras kepala, keputusan yang diambilnya dengan tidak melibatkan Jungkookie didasari dengan perasaan, bukan logikanya. 

Dengan hati-hati setelah jeda panjang, Manager-nim berkata, "Aku akan berbicara melalui dua sisi, dengarkanlah"

"..."

"Kau dan Jungkookie, terlepas dari apapun status kalian, kalian adalah artis kami, artis yang sedang menghadapi masalah yang bersangkutan secara langsung, karena itu mereka yang bersangkutan harus tahu apa yang terjadi agar mereka merasa aman atas perlindungan yang diberikan HYBE, semua artis HYBE sudah tahu itu sejak awal, jadi tak ada alasan bagi HYBE menyembunyikannya dari mereka"

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang