Menggores luka

153 14 6
                                    

Taehyungie berdiri di tepi danau, sendirian, tatapannya sendu dan dingin, kosong dan kesepian, seperti tubuh tak bernyawa yang tak lagi punya harapan. Udara dingin mulai menusuk menembus kulit hingga ke tulangnya, namun kini hatinya berkali-kali lipat lebih dingin dan sakit, tak bisa membayangkan apa yang selama ini sudah terjadi dan tak diketahuinya. 

Ia teringat kembali dengan semua berita yang telah Ia baca, gosip dan kebohongan, juga kehidupan pribadi yang telah diumbar oleh salah satu orang yang dipercayanya, membuat Jungkookie dan dirinya harus menyimpan kanker sampai selama ini.

Ia teringat kembali dengan semua berita yang telah Ia baca, gosip dan kebohongan, juga kehidupan pribadi yang telah diumbar oleh salah satu orang yang dipercayanya, membuat Jungkookie dan dirinya harus menyimpan kanker sampai selama ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gosip Terbaru: Taehyung dan Jungkook Terlihat Dekat di Publik?
Benarkah sepasang idol laki-laki berkencan? Bukti yang ada di tangan media paling terkenal, foto dan video pribadi telah tersebar. (2018)

"Hyungsoo hyung, ternyata benar-benar kau" desahnya, "bagaimana bisa kau melakukannya?" gumamnya lagi dengan lirih, hatinya begitu sakit

Air mata mulai mengalir di pipinya, bercampur dengan angin dingin yang menyapu wajahnya. Kenangan masa lalu bersama Hyungsoo kembali muncul, saat mereka masih di Daegu, pulang sekolah dan bermain bola bersama, bermain gitar dan bernyanyi, mimpi-mimpi yang dulu mereka rajut bersama. Bagaimana mungkin semuanya berubah menjadi begitu gelap dan penuh kebencian?

Taehyungie mengambil napas dalam, mencoba menenangkan hatinya yang bergejolak. Tapi bayangan-bayangan buruk itu terus menghantuinya. Ia tak bisa melupakan bagaimana Hyungsoo, sahabatnya sendiri, tega menyebarkan privasi yang jelas-jelas akan membuatnya celaka, merusak reputasinya dan hidupnya, juga membuat banyak kebohongan tentangnya yang menyebabkan Ia begitu menderita.

"Kenapa kau begitu tega?" desah Taehyungie, suaranya samar disapu deru angin yang menyentuh wajahnya.

Sementara udara makin dingin dan perlahan salju turun tipis, menurunkan bunga es yang amat tipis ke tepi danau.

Dari kejauhan, Manager-nim dan Levi berbincang lemah, bersandar di sisi mobil sambil merokok, membiarkan Taehyungie mengambil sedikit waktu dan nafas. Hingga akhirnya, Levi, sahabat kecil Taehyung, beranjak dari sandaran mobilnya, membanting sisa puntung rokok dan mematikan apinya dengan alas sepatu.

Levi berjalan mendekati Taehyungie, Ia tak langsung medekat, hanya berdiri tepat disamping sahabatnya, turut menatap air danau yang berwarna cokelat jernih

"Udara semakin dingin, Taehyung-ah" bisik Levi pelan memastikan hanya dia dan Taehyungie yang mendengar

Taehyung tak menjawab, Ia menghela nafas berat sambil merapatkan lagi genggaman tangannya di dalam saku, merespon kehadiran Levi.

"Ayo pergi, kita perlu kembali ke mobil, atau setidaknya cari tempat yang lebih hangat. Kamu tidak bisa tetap di sini seperti ini."

Taehyungie masih terdiam, tatapannya terus tertuju pada danau yang gelap. Salju tipis mulai menutupi permukaan air, menciptakan lapisan putih yang kontras dengan mendung.

Levi melangkah sedikit lebih dekat, merasakan dingin yang sama tapi tidak membiarkan rasa itu merubah nada suaranya. "Taehyung-ah.. orang itu tidak pantas terus berada di pikiranmu"

"..."

"Aku mengerti kau tak bisa tak memikirkannya" Levi mendesah, menatap wajah sahabatnya, "tapi dengarkanlah.. ayo cari tempat yang lebih hangat"

"Apakah seharusnya aku benar-benar tidak ikut audisi itu? Apakah aku sebenarnya seharusnya tidak menyakiti Hyungsoo?"

Levi berkerut gusar, "Taeh-"

"Kenapa Hyungsoo hyung begitu tega? Kenapa?!" geram Taehyungie, kali ini dia benar-benar marah, jantungnya berdebar-debar dengan suhu tubuh yang makin meningkat

"Taehyung-ah, apa yang kau katakan?" pekik Levi menyadarkan sahabatnya, "Kau tidak melakukan kesalahan apa-apa, okey? Semua yang kau miliki dan audisimu saat itu adalah hadiah hidupmu sendiri, Hyungsoo hanya iri karena tak bisa sepertimu"

"Tapi-"

"Hyungsoo tak seberbakat yang dia katakan, dia hanya tak mampu menerima kenyataan karena sahabatnya sendiri lebih berhasil daripadanya, kau mengerti, Taehyung-ah? semua ini bukan salahmu"

Taehyungie mulai agak tenang, Ia menoleh pada Levi, menatapnya sendu, "lantas bagaimana dengan semua hal dariku yang sudah hancur?"

"..."

"aku bahkan tak punya kepercayaan lagi, menurutmu apakah gosip yang dia sebarkan bisa hilang begitu saja hanya dengan berdebat dengannya?"

"Taehyung-ah, yang harus kau lakukan sekarang adalah memperbaiki apa yang dapat kau perbaiki dan menjaga apa yang masih kau miliki, gosip-gosip diluar sana, percayalah itu bukan batu besar, dan.. kau masih memiliki orang-orang yang mencintaimu, urusan yang lain, kita pikirkan lagi besok"

Taehyungie tak menjawab, mencerna perkataan Levi yang terasa benar, lagipula tak ada gunanya terus marah dengan hati kacau yang membuat harinya begitu buruk, Ia sudah terlalu lelah untuk membalas dendam.

"Hm" desah si beruang musim dingin itu

"Ayo pergi, cari tempat yang hangat" kata Levi member isyarat untuk segera pergi, tapi Taehyungie masih terpaku, menahan dirinya dan tak mengikuti sahabatnya

"Ayo" kata Levi sekali lagi

Taehyungie mendesah tipis, wajahnya masih sendu, "aku tak ingin kembali" 

"apa maksudmu?"

".. aku tak ingin bertemu member saat ini"

"Aku mengerti, ayo, pulang ke apartemenku, kau bisa berada disana selama yang kau mau"

"itu bagus, Levi-ya, apa aku bisa pergi ke Daegu, aku ingin bertemu orangtuaku"

Levi terdiam sejenak, berpikir untuk menjawab Taehyungie dengan hati-hati, Ia tak tahu apakah Manager-nim akan mengizinkan anak itu atau tidak, "... Taehyung-ah, kau perlu istirahat, kita bisa pergi ke Daegu setelah kau baikan"

"tapi aku baik-baik saja"

Levi menggeleng, "Apa menurutmu manager dan Agensimu akan mengizinkanmu pergi ke Daegu sekarang?"

Taehyungie terdiam tak menjawab

"Taehyung-ah, kita bisa pergi ke Daegu, bersabarlah, setelah kau menyelesaikan semua urusanmu, aku akan menemanimu"

Taehyungie terdiam sejenak, mempertimbangkan saran sahabatnya lalu mengangguk, "baiklah"

[]


My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang