Christian dan Perasaanya : 2 (versi release)

273 19 18
                                    

".. aku tidak akan melakukan itu, bro.. itu terlalu keterlaluan"

"Lalu apa yang kau putuskan, bro?" tanya John setelah selesai mencecar Ian dengan cerita yang Ian katakan barusan tentang dirinya dan Jungkookie

Ian menggeleng menghela nafas dalam, ".. sejujurnya aku tidak begitu yakin.. tapi bukankah ini harus dibuat jelas?"

John, "hm.. tentu"

Ian, ".. aku harus mencari tahu bro.. kurasa.. Aku akan memikirkan cara untuk mengetahui apakah aku benar-benar menyukai Jungkookie atau hanya..." Ian menghela nafas

John menepuk bahu Ian dua kali sambil berkata, ".. it's okay.. you have your own way.. jika pada akhirnya temanku ini adalah gay..." kata John terputus, "... apa salahnya menjadi gay? it's Australia and you are my best friend.. nothing can't change it"

Ian mengigit bibir atasnya menatap John dalam-dalam, seolah mengatakan rasa terimakasihnya yang tulus pada John, "thanks bro"

...

Sudah hampir jam 4 pagi, tapi Ian belum juga kembali pulang. Sebenarnya kemana Ian pergi, Ia tidak memberitahu Jungkookie.

Jungkookie masih terjaga duduk di meja belajar kamar Ian memegang pensil di tangan kanannya. Ia seperti sedang melukis sesuatu di kertas kosong itu dengan serius, sama sekali tak bicara dan hanya sambil mendengarkan lagu-lagu Ian dari phonograph di sampingnya.

Beberapa kali Ia mencoba melihat jam memastikan sampai jam berapa Ian belum pulang malam ini. Tangannya terus menggambar dan menggambar, menyempurnakan bentuk yang ingin Ia wujudkan dalam lukisan lalu memberikan lukisan itu pada orang yang digambarnya.

Jungkookie tersenyum senang, membayangkan Ian akan memujinya setelah memberikannya lukisan potret wajahnya yang indah.

Jungkookie tersenyum senang, membayangkan Ian akan memujinya setelah memberikannya lukisan potret wajahnya yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek!

Suara pintu kamar Ian terbuka, Jungkookie menoleh memastikan bahwa itu Ian yang pulang setelah menjelang pagi.

"Oh Darling?" panggil Ian setelah melihat kelinci kecil putih itu belum tidur, Ian berjalan menghampiri Jungkookie yang duduk di meja belajarnya sambil melepas jaket kulit menggantungnya di belakang pintu, "kau belum tidur?"

Jungkookie tersenyum "Hyung sudah pulang?"

Ian berhenti disamping Jungkookie mengelus rambut anak itu halus sambil melihat kertas di depannya yang berisi lukisan wajah.

Ian berhenti disamping Jungkookie mengelus rambut anak itu halus sambil melihat kertas di depannya yang berisi lukisan wajah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang