Malam kami : 1 - Seperti rumah

205 18 3
                                    

Hari telah berganti malam, saat ini sudah hampir pukul 9 malam, member belum juga ada yang kembali. Namjoonie dan Seokjin juga sama sekali tak kembali, masih nyaman berada di apartemen Namjoon di Ilsan, Hobi hyung juga, Ia belum juga kembali ke dormitory. Pesan terkahirnya bilang kalau Ia tak akan pulang setelah mengajar tari di studio TXT.

Kelinci kecil yang membaca pesan itu tersenyum girang tak dapat menyembunyikan kesenangannya, "Tak ada siapapun disini selain aku dan Taetae?" gumamnya tipis.

Sesegera mungkin, Ia bangkit dari berbaringnya di kasur Jimin, memakai sandal berbulunya dan keluar dari kamar Jimin dan Taehyung mencari keberadaan dimana kekasihnya.

"Taetae-ah" teriaknya menggelegar hampir meruntuhkan salju di seluruh atap. Ia berjalan ke dapur, memeriksa apakah mungkin kekasihnya sedang makan sesuatu, tapi tak ada, Ia berjalan memeriksa toilet, ruang tamu, ruang televisi, tapi Taetae tetap tak ada. 

"Taetae-ah, kau dimana?" pekiknya lagi sambil menaiki tangga menuju ke lantai 2, tapi Taetae tetap tak ada, sudah diperiksanya kamarnya sendiri dan Namjoonie hyung, lalu melewati ruang game dan bekas studio musik, juga melewati kamar Jin hyung dan Hobi hyung tapi Taehyungie masih belum ditemukan

"Taetae-ah" panggilnya sekali lagi.

"Hm, aku disini" sahut suara bariton itu lembut berasal dari atap.

"Kau diatap?" tanya kelinci itu sembari berjalan lebih cepat ke atap, suhu dingin mulai menusuk menyergap kulitnya yang hangat, angin berhembus semakin kencang. Jungkookie menaiki tangga satu persatu sambil menahan dingin itu, "apa yang kau lakukan disana?" tambahnya lagi.

Taehyungie dengan jaket tebal dan topi rajut yang melindunginya dari dingin sedang menyingkirkan salju ke tepi lubang drainase, wajah polos dan teduhnya menoleh ke sumber suara sang kekasih yang baru datang di belakangnya, "Oh, Jagiya? kenapa kau ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyungie dengan jaket tebal dan topi rajut yang melindunginya dari dingin sedang menyingkirkan salju ke tepi lubang drainase, wajah polos dan teduhnya menoleh ke sumber suara sang kekasih yang baru datang di belakangnya, "Oh, Jagiya? kenapa kau kesini?" tanyanya

"Apa salju turun lebat?" tanya kelinci itu polos

"Hm, kudengar akan badai salju malam ini, aku harus membersihkan atap, menutup ruang tanaman dan membuka kanopi miring, Jagiya"

"... oh" 

"Masuklah, sangat dingin di luar sini" lanjut Taehyungie kembali mengambil sekopnya menyingkirkan lebih banyak salju

"Apa kau tahu Hobi hyung tak pulang, Namjoon hyung dan Jin hyung juga tidak?"

"Hm" gumam Taehyungie, "kurasa itu sebabnya Hobi hyung tak pulang, hanya tinggal kita berdua di rumah"

"Hm"

"Apa kau takut? apapun bisa terjadi saat badai salju" 

Jungkookie menggeleng, "Hujan salju makin lebat Taetae-ah, cepatlah masuk"

"Aku harus menyelesaikan ini, kalau tidak tanaman kita mungkin akan mati besok"

Jungkookie berkerut, Ia segera mengambil sandal dan menyambar sekop salju lain dari dekat tangga turun, bergabung bersama kekasihnya untuk menyingkirkan tumpukan salju bersama-sama, tak membiarkan kekasihnya kedinginan terus menerus.

Jungkookie berkerut, Ia segera mengambil sandal dan menyambar sekop salju lain dari dekat tangga turun, bergabung bersama kekasihnya untuk menyingkirkan tumpukan salju bersama-sama, tak membiarkan kekasihnya kedinginan terus menerus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Taehyungie setengah terkekeh

"Bagaimana bisa aku membiarkan laki-lakiku bekerja sendirian" jawab Jungkookie manis tanpa basa basi mengeruk tumpukan salju itu lebih cepat, ototnya mengembang dengan urat berwarna hijau kebiruan

"Haha" Taehyungie tertawa kecil sambil menumpu salah satu tangannya di pinggang, "tapi kau hanya memakai sehelai kaos dan celana pendek, kau tidak kedinginan?"

Jungkookie berdesis, "tidak, cepat selesaikan ini dan masuk" katanya

Taehyungie tersenyum, mengelus rambut anak itu dengan bangga, "ayo!" katanya.

Mereka menghabiskan hampir setengah jam untuk mengeruk tumpukan salju itu, hingga angin dingin mulai berhembus dari timur, Taehyungie melempar sekop itu ke dalam ruangan pupuk dan tanaman lalu menekan tombol otomatis untuk membuka kanopi yang menutupi sebagian besar ruangan atap. Jungkookie berdiri disampingnya dengan pipi kemerahan dan hidung yang sudah berair.

Menunggu kanopi itu bekerja, Taehyungie melepas sarung tangannya, menggesekkan kedua telapak tangannya cepat sampai kedua tangannya memanas, dua tangan lembut itu di tempelkannya ke kedua pipi si kelinci kecil yang kedinginan, pipinya hampir beku seperti es dan hidungnya berair

"Kau kedinginan?"

Jungkookie tak menjawab

"Masuklah dulu"

Kedua rahangnya gemertak menahan dingin, sementara sepasang tangannya melipat ke depan dada memeluk dirinya sendiri.

Melihat kelinci kecilnya kedinginan, Ia lalu menarik tubuh kelinci kecil itu ke dadanya, membuatnya sedikit hangat dengan bekas kerja jantungnya yang panas di permukaan kulit, "kemarilah"

"Sepertinya badai akan segera tiba"

"Kau tahu itu dan tetap keras kepala untuk tidak segera masuk?"

Jungkookie mendengus, menarik wajahnya dari pelukan si beruang musim dingin, menatapnya sambil menahan dingin, "Taetae-ah" desahnya

"..."

"Bukannya ini sangat langka?"

"apa?"

"saat ini aku merasa seperti di rumah kita sendiri"

Taehyungie terkekeh

"Bagaimana aku bisa melewatkan sedetik saja tanpamu?"

"Kau benar, baiklah, biarkan kanopi ini bergerak sendiri dan ayo segera masuk"

"hm"

"kau harus mandi air hangat"

--

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang