Setidaknya, kau masih ada aku

260 20 2
                                    

"Kau lelah?" tanya Jungkookie pertama setelah melihat kekasihnya hanya terdiam menatap keluar jendela mobil hanya melihat pemandangan jalanan kota Seoul dengan tatapan kosong. Mata si beruang musim dingin itu seolah menggambarkan bagaimana beratnya beban yang saat ini Ia tanggung.

Taehyungie tak menjawab

"Taetae-ah?" panggil Jungkookie sekali lagi

"oh?" Taehyungie terkejut tipis, memberikan respon seakan baru saja tersadar dari lamunannya

"Kau tidak apa-apa?" tanya Jungkookie lagi

Taehyungie memberi jeda sejenak, menahan matanya yang sedikit berkaca-kaca, terhalang oleh poni keriting rambutnya, tapi jejak kesedihan di matanya tak lagi dapat Ia sembunyikan setelah seberkas cahaya dari lampu kota memantul ke matanya

Jungkookie yang melihat itu tak bisa berbuat banyak selain hanya mencoba memahami, meski Ia belum tahu lebih banyak apa saja hal buruk yang sudah terjadi pada kekasihnya selama ini. 

"Hm" jawab Taehyungie memberikan anggukan kecil, "Kau mau mengatakan sesuatu?"

"Apa kau lelah?"

"sedikit"

Jungkookie yang mengerti bagaimana perasaan kekasihnya saat ini lalu menggeser tubuhnya sedikit lebih dekat, membuka dadanya lalu berkata, "kau mau bersandar?"

Taehyungie tersenyum tipis, "hm" jawabnya, lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Jungkookie.

Mereka hanya terdiam dalam keheningan, hanya suara deru mobil yang melaju dan desah nafas pelan Taehyungie yang memecah sunyi diantara mereka. Jungkookie merasa hangat di pundaknya dari berat kepala kekasihnya. Ia tahu Taehyungie sedang sangat terluka, sudah sangat lama dan lukanya kian parah, lebih dalam daripada yang Ia tunjukkan.

"Kau mau tidur?" tanya Jungkookie sambil mengelus rambut kekasihnya lembut

"ya, aku agak kelelahan, jagiya" jawabnya hampir tak terdengar

"Aku akan membangunkanmu kalau kita sudah sampai" ucap Jungkookie

Taehyungie tak menjawab, hanya merasakan kenyamanan kala tangan kanan Jungkookie kecil meraih pinggangnya, menjaganya agar tetap dekat dan nyaman, Ia juga melingkarkan kedua tangannya ke tubuh Jungkookie, mencari keamanan dan kenyamanan total, "gomawoyo" 

"Apa masih jauh?" tanyanya pada Jungkookie lagi

"Tidak"

"Jungkook-ah" panggilnya lirih

"Hm?" Jungkookie membalas lembut, suaranya penuh perhatian.

Taehyungie tidak segera menjawab. Ia hanya terdiam, matanya terpejam. Sebuah helaan napas berat lolos dari bibirnya, seakan mengeluarkan sedikit saja dari beban yang selama ini menumpuk di dadanya.

"Aku sangat kelelahan" ucapnya pelan, "Apa aku bisa berhenti sebentar?" lanjutnya nyaris seperti bisikan yang terbang terbawa angin malam. Suaranya terdengar putus asa, begitu lelah dan rapuh.

Jungkookie mengeratkan pelukannya, menahan napas sejenak, kalimat kekasihnya tak hanya sekedar keluhan, tapi semua itu adalah apa yang sudah dia pendam selama ini, mungkin Taehyungie juga terlalu lelah untuk mengatakan lebih banyak hal.

"Gwencaha" jawab Jungkookie mencoba menanangkan, "aku disini" Ia ingin berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahwa ia akan selalu ada, namun kata-kata itu terasa hampa saat melihat kekasihnya yang begitu terluka.

Taehyungie hanya mengangguk kecil, menyembunyikan wajahnya di bahu Jungkookie, seolah ingin melupakan semuanya, setidaknya untuk malam ini. Dalam diam, ia menggenggam erat tangan Jungkookie, seperti mencari pegangan di tengah badai yang tak berkesudahan.

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang