"Apa kau mau melakukannya?" desah Jungkookie menahan tengkuk harimau yang masih menciumi pipi dan lehernya, meraba seluruh tubuh dan dadanya, menyebarkan aroma lavender ungu bercampur bau keringat kepada Jungkookie. Harimau itu sedang mengendus tubuh mangsanya dengan ganas, hampir tak terkendali.
Mendengar pertanyaan dengan setengah mendesah itu, Taehyungie terdiam sejenak, Ia berhenti menciumi Jungkookie yang di bawahnya, tersadar bahwa kesepuluh jarinya telah mendarat di kedua papilla kecil si kelinci, hampir menanggalkan kaos anak itu, mengekspos kulit perutnya yang putih.
Suasana selama beberapa detik menjadi aneh, Taehyungie tak hanya menjeda ciumannya.. Ia juga langsung menarik kedua tangannya, menarik tubuh dan wajahnya dari atas tubuh Jungkookie. Tatapannya penuh sesal dan sedih, selama beberapa detik memandang wajah Jungkookie lalu melihat kaos putih yang hampir sobek dan terlipat sampai ke atas leher. Tangan putih Taehyungie menarik kaos itu, menutup kembali papila dan perut Jungkookie lalu tak berkata, "maaf" katanya yang langsung berdiri dari sofa itu.
"Wae?" kata Jungkookie terkejut, langsung terbangun menghentikan sang harimau yang hampir melangkah pergi, "Kenapa kau berhenti?"
Taehyungie belum menjawab, Ia tak menatap Jungkookie, namun berbalik membelakangi anak itu.
Tak tahan lagi karena Taehyungie tak memberikan jawaban, kelinci kecil itu juga turut berdiri, menarik tangan Taehyungie dan membuatnya berbalik, melihat wajahnya dengan jelas, "Aku menyukainya, lakukanlah" kata si kelinci itu dengan mata yang menatap nanar penuh harap
Taehyungie menghela nafas, "ini.. tidak benar" jawabnya lirih mengigit bibirnya
Jungkookie berkerut, "siapa yang bisa menentukan benar dan salah, aku tahu kau menyukainya, maka lakukanlah, Taehyungie hyung! Lakukanlah" katanya agak memaksa dan membentak, menempelkan telapak tangan kanan si harimau itu ke papilanya lagi, "aku mohon.. aku mau melakukannya denganmu" katanya lagi dengan nada yang lirih penuh memohon
Taehyungie makin berkerut, menarik telapak tangannya dari papila Jungkookie dan mencoba menahan diri, dia tidak marah, tapi hanya menghela nafas, mencoba menghentikan nafsu yang tak terkendali.
Jungkookie, "Aku rindu padamu.. bahkan jika sekarang kau hanya ingin menggunakanku untuk memuaskanmu, aku mau!"
Taehyungie, "Jungkook-ah cukup!" Kata Taehyungie setengah memekik, mencoba menghentikan kalimat yang tidak-tidak dari mulut kelinci itu, "tidak ada yang menggunakan siapapun disini"
Jungkookie tak menjawab
Taehyungie menghela nafas
Jungkookie mendesah sedih, "aku sudah melakukan semua yang kubisa untuk tetap dekat denganmu, aku tidak ingin kau melupakan aku" Jungkookie maju selangkah, "Taetae-ah.. tidak bisakah kita tetap seperti dulu? aku tidak masalah jika harus menyembunyikan hubungan kita selamanya. Aku tak masalah jika kau harus berpura-pura mengacuhkanku di depan kamera dan army, bahkan mungkin hyung-hyung kita" katanya
Taehyungie menatap anak kelinci itu dengan tulus
Jungkookie tersenyum, "Bukannya kau masih mencintaiku?"
Taehyungie membulat, air matanya hampir keluar mendengar apa yang dikatakan Jungkookie padanya, "Jungkook-ah" desah harimau itu, "Hanya karena aku bersikap baik lagi padamu belakangan ini, bukan berarti aku masih ingin kita berkencan" jawabnya
Jawaban itu membuat Jungkookie tertegun seketika, wajahnya beku hampir tak percaya mendengar Taetae nya mengatakan hal setega itu, kedua lensa matanya menatap nanar pada si harimau benar-benar tak bisa dipercaya, "mwo?" desahnya
Taehyungie, "Maaf, aku lalai mengendalikan nafsuku sampai-sampai membuatmu berfikir terlalu jauh"
Jungkookie tersenyum getir, "Bagaimana kau bisa mengatakan kalimat yang begitu menyakitkan?"
Taehyungie maju selangkah lagi, memeluk tubuh kelinci kecilnya, "Hyung minta maaf padamu dik" katanya. Menggunakan panggilan hyung dan dik menandakan batas yang dibuat Taehyungie diantara mereka berdua, bahwa saat ini kedekatan mereka adalah kakak dan adik sama sekali tidak lebih dari itu.
Jungkookie, "Dik?" katanya, Ia melepaskan tubuh Taehyungie yang memeluknya lalu menatap dengan serius wajah Taehyungie di depannya, "Taetae-ah, aku sedang tidak ingin bercanda"
Taehyungie tak menjawab
Jungkookie mengambil jeda sebentar lagi memandangi wajah tampan tanpa riasan yang amat sensual dan menggoda, wajah yang selalu indah dalam kisah cintanya sebelum perpisahan itu terjadi, Ia mengangguk, "baiklah hyung.. jika kau ingin begitu.. panggilah aku dik sepuasmu. Adik ini ingin menghabiskan makan malam bersama denganmu"
Taehyungie tak menjawab, Ia sama sekali tak punya jawaban atas permintaan Jungkookie. Taehyungie tak ingin hanya karena kakinya salah melangkah, Ia jadi menghancurkan semuanya, reputuasinya dan Jungkookie, BTS dan bahkan agensi. Mengingat bahwa HYBE telah membayar mahal demi artikel terkutuk itu, tak mungkin baginya untuk membuat masalah lagi dan sama sekali tak membalas budi pada PD-nim dan agensi.
Kembali berkencan dengan Jungkookie adalah jalan game over baginya, semuanya akan berakhir seperti pasir, tak ada lagi yang bisa digenggam dan dilindunginya. Tapi sama sekali, Ia juga tak bisa melupakan Jungkookie begitu saja. Ia benar-benar tak ingin kejadian beberapa tahun lalu menimpanya sekali lagi, trauma itu cukup baginya untuk melakukan percobaan bunuh diri.
Taehyungie, "aku lelah, aku akan tidur di studioku" jawabnya lalu berlalu pergi meninggalkan Jungkookie sendirian dengan berkas bercak ciuman di lehernya.
--
Menutupi jejak-jejak
Tak ada orang lagi di toilet kamar mandi selain Taehyungie yang sendirian, Ia mengoleskan salep di leher dan dadanya sisa ciuman kuat Jungkookie saat Ia tak terkendali. Belasan acne patch ditempelkannya, sebagian ada yang digabung untuk menutupi jejak luka cium yang lebih besar, dengan hati-hati karena terasa agak perih.
Dengan hati-hati juga, beruang musim dingin itu juga membubuhkan concelar agar bekas ciuman itu tersamarkan, hingga tak ada orang yang menyadarinya satupun termasuk member dan Namjoonie hyung.
Sementara itu dari belakangnya, seseorang sudah berdiri menatap nanar, dengan luka yang sama di dada dan lehernya, juga bibir yang agak membengkak, Ia menatap Taehyungie dari bayangan cermin lalu memanggil, "Taeate-ah"
Merasa terpanggil dan mengenali suara itu, Taehyungie menoleh, ternyata sang mantan kekasih yang menatapnya nanar dan sedih, dengan mata yang agak membengkak karena lelah dan mungkin habis menangis.
Taehyungie tak tersenyum, Ia hanya berkata, "kau belum mandi?" tanyanya
Jungkookie, "sudah"
Taehyungie mengambil jeda sejenak, "masih banyak penutup jerawat dan concelar disini, pakailah agar Sienna dan yang lain tak melihatnya"
Jungkookie terdiam sejenak melihat memar bekas ciuman Taehyungie di dada dan lehernya, "aku tahu" gumamnya, "tapi aku menyukainya"
Taehyungie menghela nafas sekali lagi, meletakkan wadah concelar dan penutup jerawat di balik cermin lalu menjawab si kelinci kecil itu, "Terserahmu jika ingin staff dan dispatch menuduhmu berkencan dengan seorang gadis hanya karena memar itu"
Jungkookie tak menjawab, Ia hanya terus melihat Taehyungie yang terus berjalan untuk keluar dari toilet, "bisakah kau tidak seperti ini? Taehyungie hyung.. aku lelah sekali"
Taehyungie, "jangan mulai lagi" katanya ketus
Jungkookie tak menjawab, membiarkan Taehyungie hyungnya lewat berpapasan dengan bahunya. Ia sedih sekali lagi, tapi tak banyak yang bisa dilakukannya. Usaha untuk meluluhkan hati Taehyungie lagi sepertinya hanya akan berakhir sia-sia.
--
KAMU SEDANG MEMBACA
My You
RomanceKeputusan apa yang akan diambil Taehyung dan Jungkookie setelah mengalami badai besar pada 2017-2018? Mengingat banyak hal telah menentang cinta mereka, Taehyung tak bisa membiarkan orang-orang membenci dirinya dan Jungkookie, maka berpisah adalah k...