Mendengar dan Bicara

226 20 10
                                    

"Aku benar-benar kesiangan" gumam si beruang musim dingin itu saat keluar dari kamarnya, dengan mantel yang terpontang-panting dan rambut berantakan setengah basah, juga topi yang menutupi rambutnya, Ia tergesa-gesa sambil memakai maskernya, menyelempangkan tas setelah memasang mantel dan terus melihat ke layar ponselnya untuk mengirim pesan pada seseorang.

Ia terus berjalan di lorong seorang diri tanpa siapapun yang mengiringinya, Jungkookie tertidur pulas setelah aktivitas yang mereka lakukan semalaman. Semalam beruang musim dingin itu tak bisa menolak permintaan si kelinci kecil untuk tidak pergi bertemu Jimin lantas tenggelam dalam cintanya bersenang-senang sampai tubuhnya terasa retak, meskipun Ia bahagia melakukan itu bersama Jungkookie tercintanya, Ia tetap tak bisa berhenti memikirkan Jimin sahabatnya, selain apa yang telah Ia dengar dari Suga hyung tentang Jimin dan apa yang telah Jimin alami pada malam terkutuk itu, Taehyungie benar-benar tak bisa berhenti. Ia harus bertemu Jimin bagaimanapun caranya, hatinya sungguh resah dan khawatir yang amat sangat.

Langkahnya yang panjang dan buru-buru itu kemudian mengantarkannya sampai ke depan pintu lift di ujung lorong, jarinya langsung menkan tombol down untuk segera turun, lalu dilihatnya hitungan digital di atas pintu lift yang terus bergerak naik beberapa lantai

"Apa anak itu tidak membawa ponselnya?" gumamnya gusar

Ting!
Bel lift berdentang, pintunya terbuka namun si beruang musim dingin itu belum menggubris, menunggu orang-orang di dalam lift itu untuk keluar sebelum Ia masuk, kedua tangannya terus sibuk melihat ponselnya sambil terus mengetik

"Apa yang kau lakukan disini?" tiba-tiba sebuah suara mengejutkan si beruang musim dingin itu, membuatnya seketika menoleh mengikuti asal suara di depannya.

"Jimin?"

Jimin berdiri, melangkah dari dalam lift bersama beberapa orang penjaga yang membawa tas dan koper milik Jimin, juga Nicole yang terlihat lebih baik tanpa perban tebal lagi seperti beberapa hari yang lalu. Nicole berdiri disamping Jimin yang juga menatap Taehyungie didepannya.

"Taehyung-sshi?" sahut Nicole, "Kau mau kemana sendirian?" tanyanya mengintimidasi langsung, Ia bahkan tak tahu kemana orang ini akan pergi, sama sekali tak ada izin.

Taehyungie berkedip-kedip tak menggubris Nicole, Ia hanya maju selangkah mendekati Jimin, "kau sudah kembali?" tanyanya 

Jimin mengangguk tak menjawab

"Aku baru saja mau pergi menemuimu"

"..."

"Maaf, aku terlambat, aku tidur terlalu larut dan tidak sempat pergi kesana"

"Kau tau kau sudah janji, Jasiga"

"Mianhaeyo, Jimin-ah"

Jimin tak menjawab, Ia menghela nafas kecewa, tentu saja Ia gusar, sehari sebelumnya saat mereka berpisah di rumah sakit, Taehyungie janji akan pergi menemuinya, menemaninya dan seharusnya ada saat Ia pergi berkemas, atau paling tidak datang melihat Suga hyung yang baru saja selesai operasi.

"Aku benar-benar"

"Sudahlah, aku sudah disini" jawabnya

Taehyung tak menjawab lagi, Ia lalu menyambar tas yang dibawa Nicole lalu berkata, "aku akan mengantarmu ke kamar"

Jimin tak menjawab, Ia masih agak gusar lalu hanya membiarkan beruang musim dingin itu membantunya, sementara Nicole dan penjaga lainnya kembali ke dalam lift pergi meninggalkan mereka

"Jimin-sshi, aku akan menghubungimu lagi"  Kata Nicole sebelum Ia menghilang di balik pintu lift

Kini hanya tinggal Jimin dan Taehyung yang berjalan disepanjang lorong sepi berkarpet beludru itu, wajah Jimin dingin entah karena terlalu marah atau karena hal lain yang dipikirkannya.

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang