Mendapat keinginanmu : 2 - Tidak malam ini

268 22 15
                                    

"Ahh.. Taetaeh ahh" desah kelinci kecil itu manja, masih dengan rakus menciumi bibir tipis Taehyungie yang sangat dicintainya, tak peduli dirinya sendiri hampir kehabisan nafas, hasratnya meluap-luap.

Sementara itu sang dominan membiarkan Jungkookie melampiaskan keinginan lamanya, menggigit bibirnya manja, menjilat pipinya, mengobrak-abrik saliva dalam mulut sang harimau, bahkan tak menolongnya saat Jungkookie hampir kehabisan nafas.

Dengan tatapan sensual dan rambut yang telah berantakan, Jungkookie menarik wajahnya, memandang wajah Taehyungie dengan penuh hasrat, benar-benar tak bisa ditahan lagi, tangan lembutnya perlahan melepas satu demi satu kancing kemeja satin berwarna hitam yang masih menempel di tubuh Taehyungie, "Sudah lama sekali" desahnya

Taehyungie tak menjawab, Ia masih membiarkan si kelinci melakukan keinginannya, tangan kananya meraba lembut pinggang ramping si kelinci, perlahan naik hingga ke wajahnya, Taehyungie mengelus pipi Jungkookie kecil itu lembut dengan sayang. Meskipun Jungkookie berhasil membuat hasratnya naik, tapi tatapan harimau itu jauh lebih tenang, membuatnya bukan lagi alpha seperti dalam dunia werewolf, tapi Sigma yang mendominasi alpha.

Ting Tong!!
Suara bel pintu berbunyi membuat kedua manusia yang sedang dimabuk cinta itu terganggu.

Ting Tong!!
Bel itu berbunyi lagi, orang yang menekannya seperti tak sabar ingin dibukakan pintu, memaksa keduanya agar berhenti.

Mendengar bel pintu memburu, Jungkookie berkerut kesal, Ia mendengus marah dan menghentikan tangannya membuka kancing kemeja Taehyungie, "sssshhhhh!!!" desahnya, "Shibal! Apa orang-orang tidak bisa membiarkan kami?!" kutuknya, "ini tidak benar! tidak benar! Apa mereka tidak bisa pergi?!"

Ting Tong!!
Bel pintu berbunyi sekali lagi, orang yang ada di depan pintu benar-benar memaksa untuk masuk seolah tahu apa yang sedang dilakukan oleh Taehyung dan Jungkook dan dengan sengaja ingin menghentikannya.

Taehyungie mengelus sekali lagi pipi Jungkookie, membelai surainya pelan-pelan, "Jungkook-ah" desahnya setengah meminta, berharap Jungkookie sedikit memberi mereka pengertian untuk menjeda permainannya.

Jungkookie belum bergeming, Ia masih berkerut marah, Ia menarik nafas kasar dan membuang wajah dan matanya ke sisi jendela, wajahnya merah karena sisa hasratnya dan karena marah, kedua tangannya mengepal

Taehyungie, "Aku akan segera kembali" jawab Taehyungie

Jungkook tak menjawab, dengan gusar Ia beranjak dari duduknya di atas tubuh sang harimau, dahinya berkerut, berkali-kali menghela nafas kesal, "benar-benar"

Setelah mendapat akses untuk bangkit dari berbaringnya, Taehyungie terduduk, Ia menatap Jungkookie beberapa saat, Ia mengerti kelinci kecil itu marah karena permainan mereka harus terganggu oleh orang yang mengetuk di luar pintu, Ia bisa mendengar kutukan-kutukan itu keluar dari mulut si kelinci. Taehyungie mendekat sekali lagi, "Hey" panggilnya lembut

Jungkookie masih belum menjawab

Taehyungie, "Percayalah, aku juga tak ingin ini terjadi" bisik Taehyungie meyakinkan Jungkookie bahwa Ia juga merasakan kemarahan yang sama

Jungkookie tak bergeming

Taehyung, "Jagiya" panggilnya sekali lagi menggunakan panggilan lama mereka, Taehyungie menarik Jungkookie lebih dekat dengannya, membiarkan wajahnya mendekat

Jungkookie mendengus sekali lagi, "cepatlah" jawabnya ketus, Ia lalu segera beranjak pergi

Ting Tong!
Bel pintu berbunyi sekali lagi mengacaukan tatapan Taehyungie pada Jungkookie, Ia langsung beranjak dari kasur tempatnya duduk sambil menutup kancing yang terbuka, tangannya menyambar tissue di atas meja rias di dekatnya lalu mengelap bekas lipstick yang meluber kemana-mana, mengelap lehernya sebelum orang lain melihat apa yang baru saja terjadi.

Taehyungie menekan gagang pintu kamarnya dan menariknya hingga pintu itu terbuka. Orang yang daritadi memaksa bel pintu yang mengganggu aktivitasnya adalah Manager-nim dan Nicole yang sudah berdiri dengan pakaian rapi seolah akan segera pergi bekerja.

"Manager-nim, Nicole?" katanya

Manager-nim, "Maaf kami harus mengganggumu, V-sshi" kata manager-nim pertama

Taehyung tak menjawab maaf itu, hanya langsung bertanya, "ada apa, Manager-nim?"

Manager-nim, "PD-nim dan Yang Mulia sedang menunggumu malam ini, V-sshi, kita harus bergegas" jawab PD-nim setengah tergesa

Taehyungie berkerut, "bukankah pertemuan itu akan diadakan besok dan setelah Grammy? Manager-nim.."

Manager-nim, "Investor kita, Rupert setelah tahu kita sampai di Amerika, langsung menghubungi PD-nim dan ingin bernegosiasi malam ini"

Taehyungie tak bisa menjawab, Ia merasa ini sangat amat mendadak dan Ia tak sempat menyiapkan apapun bahkan belum sempat membersihkan diri, "Tapi aku bahkan belum bersih-bersih" keluhnya.

Managaer-nim berkerut, "masih ada setengah jam, bersihkanlah dirimu lalu segera pergi ke aula tata rias"

Taehyungie tak menjawab, matanya sayu, tentu saja Ia kesal, tapi bagaimanapun Rupert adalah penggemar yang ingin berinvestasi dengan nilai yang sangat besar kepada HYBE, mana mungkin Ia bisa menolak untuk menunda negosiasi, ditambah PD-nim juga sudah menunggunya. Tak ada pilihan lain baginya selain setuju. "Baiklah" jawabnya

Manager-nim mengangguk lega, "baiklah kalau begitu, aku akan menunggumu di aula tata rias"

Taehyungie mengangguk, "ne, Manager-nim" jawabnya lemah, Ia lalu menutup pintu setelah manager-nim berlalu. Hatinya berat, bukan karena tak bisa menahan lelahnya, tapi Jungkookie.. dia berharap sangat besar. Ada sedikit rasa penyesalan di hatinya, harusnya Ia tidak mengatakan pada Jungkookie ingin melakukannya malam ini padahal Ia tahu waktu yang mereka miliki sangat terbatas dan apapun bisa terjadi secara mendadak.

Ia berdiri agak lama di depan mintu, menimbang-nimbang kata untuk dikatakan kepada kelinci kecil kesayangannya.

"Kau harus pergi?" sebuah suara tiba-tiba mengejutkannya, membuat Taehyungie seketika menoleh. Dilihatnya Jungkookie dengan kemeja terbuka tanpa satupun kancing terkait, bahkan celananya juga sudah tanggal, siap menggoda. 

Taehyungie berjalan kearah si kelinci itu, dengan tatapan ingin meminta maaf Ia menjawab, "Kau terlihat sangat mempesona sampai aku sangat ingin melakukannya denganmu, tapi...  sangat tidak kuduga bahwa PD-nim ingin bertemu selarut ini" jawabnya hati-hati

Jungkookie kecewa, dahinya masih berkerut dengan helaan nafas kesal, "begitu ya?" katanya, Ia melanjutkan kalimatnya, "Kenapa PD-nim ingin bertemu denganmu?"

Taehyungie, "Ada seorang investor yang ingin bernegosiasi malam ini, dan investor itu ingin melihatku, aku juga harus meyakinkannya, itu sebabnya aku harus pergi" jawabnya ringkas, merangkum alasan yang sebenarnya.

Jungkookie mengangguk mengerti, "itu urusan yang sangat penting, pergilah" jawabnya

Taehyungie, "kau tidak marah?"

Jungkookie berkedip, tentu saja Ia sangat marah, tapi mendengar alasan itu, hatinya melunak, tentu saja urusan investor bukan sesuatu yang main-main, meskipun kecewa, Ia harus menahannya, Jungkookie menjawab, "Taetae-ah.." panggilnya lembut, "Kita bukan lagi artis amatiran, urusan seperti ini.. tentu saja aku bisa mengerti"

Taehyungie, "..."

Jungkookie, "lagipula bukan kau yang sengaja melakukannya" lanjutnya

Taehyungie tersenyum lega, Ia berjalan selangkah mendekat, memeluk tubuh yang sedikit lebih kecil darinya, "gomawoyo" bisiknya

Jungkookie membalas pelukan itu dengan senyum, "hm.. berjanjilah untuk menyelesaikannya lain kali" 

Taehyungie tersenyum, melepas pelukannya pada Jungkookie dan menatap matanya, Ia memberikan jeda untuk menjawab seolah perlu waktu lama untuk mengiyakan permintaan si kelinci yang agak memaksa itu, hingga beberapa detik kemudian Ia menjawab, "aku tidak akan mengecewakanmu" jawabnya

Mendengar jawaban itu hati si kelinci menghangat, menerima kesepakatan dari sang harimau untuk melanjutkan permainan panas mereka lain kali dengan keadaan yang tidak akan memungkinkan mengganggu mereka, sekali lagi, "ne Taetae-ah, pergilah.." katanya.

Taehyung, "aku akan bersiap-siap"

---


My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang