Mendapat keinginanmu : 3 - Buah manis kesabaran

195 20 9
                                    

Sudah satu setengah jam sejak Taehyungie pergi meninggalkan si kelinci kecil itu sendirian di dalam kamar yang redup, hanya tersisa lampu tidur kekuningan yang menyala di atas nakas. Tak banyak yang bisa kelinci itu lakukan dalam kesendiriannya, tubuhnya rebah di sisi kanan kasur sambil menonton televisi di depannya, acara talkshow Amerika dengan semua bahasa inggris.

Mata kelinci itu tertutup, Ia tertidur karena mengantuk, niatnya untuk menahan diri dan menunggu beruang musim dingin kesayangannya telah patah dengan rasa kantuk dan lelah yang tak tertahankan. 

Hingga akhirnya, sebuah mimpi mengejutkannya, membangunkannya dari tidur. "Ahh" desahnya lembut dan berat, "apa aku tertidur?" lanjutnya lalu meraba-raba ponsel yang diletakannya di atas nakas samping tempat tidur, memeriksa apakah Taehyungie mengiriminya pesan.

Tapi kosong, sama sekali tak ada.

"Hmm.. apa dia benar-benar tidak mengabariku?" gumamnya mulai kesal. Ia lalu membuka ruang obrolan di kakao dan mengetik beberapa pesan

Jungkookie menghela nafas, Ia benar-benar mulai kesal, Taehyungie hyungnya bahkan tak memberitahu dimana Ia sekarang, yang Ia katakan hanya "Aku akan segera kembali". Bagi si kelinci, 'segera' berati luas, tak tahu kapan Taetae akan kembali, mungkin bisa satu atau dua jam lagi sampai mereka benar-benar kehabisan waktu dan tak sempat melakukannya.

Jungkookie tak lagi membalas pesan, membiarkan pesan terakhir si beruang musim dingin itu sendiri, kembali Ia letakkan ponsel di atas nakasnya lalu mengambil remote televisi, mematikan layar televisi itu dan kembali tidur. Ia sudah menyerah, Taetae tak akan kembali cepat, sudah pasti mereka tak akan melakukannya malam ini.

--

Jungkookie tidak membalas pesan, mungkin Ia marah atau tertidur. Begitu mobil mereka tiba di hotel dan Taehyungie berpisah dengan PD-nim, Ia berjalan cepat melintasi koridor hotel ingin segera melihat wajah kelinci yang hampir menjadi kekasihnya lagi. Ia menempelkan kartu ke scanner kamarnya hingga akhirnya pintu terbuka. 

Dilihatnya lampu kamar telah redup, televisi tidak menyala dan hanya menyisakan sebuah lampu tidur berwarna kuning redup. Sambil melepas mantel dari tubuhnya, Taehyungie berjalan segera menuju ke ruangan tempat tidur, melihat apakah Jungkookie sudah tidur.

Tapi suara langkahnya yang cepat membuat sepatunya juga mengetuk menimbulkan suara brisik membuat anak kelinci yang seharusnya tertidur lagi itu bergerak. Ia menoleh pada sumber suara yang mengejutkannya, mata si kelinci itu berkedip-kedip, tangan kanannya menyeka kedua matanya memastikan bahwa orang yang berdiri di depannya dengan coat yang masih menggantung di kedua tangan itu adalah Taetae.

"Kau sudah tidur?" tanya Taehyungie berjalan lebih dekat, melepas sepatu kulit berwarna hitamnya

Jungkookie mendesah belum menjawab, "ah?" 

"Kau tidak menungguku?" tanya Taehyungie lagi memastikan apa Jungkookie menunggunya dan apakah si kelinci itu marah

Jungkookie menjawab, "kau sudah kembali?" tanyanya

Taehyungie mengangguk, melempar mantel cokelat itu sembarangan, melepas kaos kakinya dan segera bergegas mendekati si kelinci kecil, "Maaf aku terlalu lama" jawabnya, "kau pasti sudah menunggu sangat lama"

Jungkookie tersenyum kecut, "Aku hampir memakimu" jawabnya

Taehyungie terkekeh, "tapi aku sudah disini" jawabnya, Ia mendekati kelinci kecil itu hendak mencium pipinya lalu melanjutkan kalimatnya, "Aku akan pergi bersih-bersih dan-"

"Waktu kita sedikit" jawab Jungkookie tiba-tiba langsung menarik kerah baju sang beruang musim dingin lebih dekat ke wajahnya, kini jarak mereka tak ada setengah jengkal, nafas mereka bertukar, hangat dan berdesir di sekitar wajah.

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang