Ceklek!!
Suara gagang pintu ruang rawat inap Suga terbuka, seseorang baru saja masuk ke dalam kamarnya.Mendengar ada yang masuk, bulu mata si kucing putih itu bergerak-gerak, Ia bangun dari tidurnya mencoba mengenali siapa yang masuk menemuinya, bayangan samar di matanya kini mulai terlihat jelas, seseorang dengan pakaian pasien, rambut cokelat dan tubuh kecil pendek berjalan mendekatinya.
"Apa Suga hyung masih tidur?" katanya lirih, berdiri di sebelah Suga, menatap wajahnya yang masih belum sadar
Suga tak menjawab, Ia hanya mendengung, "hm" katanya, perlahan Ia menyeimbangkan tubuhrnya, memperjelas pandangannya sehingga terlihat bahwa Ia sudah bangun, Ia tak bisa banyak bergerak, bahu kirinya penuh dengan perban dan heroin pereda nyeri.
"Jangan banyak bergerak" katanya lagi
Suga, "Apa yang kau lakukan disini, Jimin-ah?" tanyanya perlahan-lahan
Jimin tersenyum tipis, menggigit bibirnya, Ia menjawab ragu, "aku belum mengunjungimu" jawabnya
Suga, "..."
Jimin, "Kudengar kau akan operasi hari ini"
Suga berkedip, wajahnya tetap dingin seperti biasanya, "hm" jawabnya singkat
Jimin terdiam, dia tak langsung menjawab, matanya sayu dan masih merasa bersalah, "Aku belum sempat bilang terimakasih padamu, hyung" katanya lirih
Suga, "..."
Jimin, "Terimakasih sudah menyelamatkanku"
Suga tersenyum tipis dengan wajah kaku dan dinginnya, "Hanya aku yang ada disana saat itu"
Jimin tak menjawab, jawaban Suga membuatnya gusar, seolah dia tidak benar-benar ingin menyelamatkannya, mungkin jika ada oranglain, kucing putih itu tak akan berniat untuk menyelamatkannya juga.
Suga, "aku-" katanya terpoting
Jimin, "Siapapun yang ada disana, aku tetap akan berterimakasih" jawabnya
Suga masih tak menjawab, Ia mengatupkan bibirnya menunggu Jimin mengatakan kalimat lain jika ada
Jimin melanjutkan kalimatnya, "Maaf telah membuatmu celaka" katanya lirih membuat dahi kucing putih itu berkerut, "Aku juga minta maaf, karena telah berkata buruk padamu malam itu" katanya
Suga mendesah, menatap anak itu tulus, Ia tak tahan ingin mengelus tangan kecil Jimin atau menyentuh kulitnya sedikit untuk meyakinkannya bahwa, Ia sama sekali tidak marah atau merasa celaka karena Jimin, tapi Ia mengurungkan niatnya lalu menjawab, ".. aku tidak memikirkannya" jawabnya
Jimin mengangguk, menghela nafas, "baiklah" jawabnya. Ia tak melanjutkan kalimatnya lagi hanya terdiam, Suga juga begitu, Ia tak berkata apapun, hanya menatap Jimin dengan tulus.
Menyadari mungkin situasi telah menjadi canggung, Jimin menghela nafas sekali lagi, melengkungkan bibirnya berharap itu seperti senyum lalu berkata, "kau harus beristirahat" katanya lirih
"Kau mau kemana?" tanya Suga khawatir, perkataan Jimin mungkin menunjukkan bahwa Ia ingin segera kembali atau pergi. Hatinya sakit melihat Jimin pergi menghilang setelah menampakkan diri. Hati kucing putih itu telah tertaut dengan wajah Jimin, membuat serabut pembuluh darahnya juga terasa ngilu saat Jimin pergi.
Jimin, "Kau akan operasi beberapa jam lagi kan.. mungkin kau harus istirahat, hyung" jawabnya
Suga, "Aku beristirahat sepanjang hari"
Jimin, "Ya, seharusnya begitu"
Suga memutar otaknya, berpikir bagaimana membuat Jimin tetap berada disini sedikit lebih lama, "Bagaimana keadaanmu?" tanyanya tiba-tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
My You
RomansaKeputusan apa yang akan diambil Taehyung dan Jungkookie setelah mengalami badai besar pada 2017-2018? Mengingat banyak hal telah menentang cinta mereka, Taehyung tak bisa membiarkan orang-orang membenci dirinya dan Jungkookie, maka berpisah adalah k...