Min Yoongi 11 : Dramatis

136 14 0
                                    

Ceklek!!
Suara gagang pintu ruang rawat inap Suga terbuka, seseorang baru saja masuk ke dalam kamarnya.

Mendengar ada yang masuk, bulu mata si kucing putih itu bergerak-gerak, Ia bangun dari tidurnya mencoba mengenali siapa yang masuk menemuinya, bayangan samar di matanya kini mulai terlihat jelas, seseorang dengan pakaian pasien, rambut cokelat dan tubuh kecil pendek berjalan mendekatinya.

"Apa Suga hyung masih tidur?" katanya lirih, berdiri di sebelah Suga, menatap wajahnya yang masih belum sadar

Suga tak menjawab, Ia hanya mendengung, "hm" katanya, perlahan Ia menyeimbangkan tubuhrnya, memperjelas pandangannya sehingga terlihat bahwa Ia sudah bangun, Ia tak bisa banyak bergerak, bahu kirinya penuh dengan perban dan heroin pereda nyeri.

"Jangan banyak bergerak" katanya lagi

Suga, "Apa yang kau lakukan disini, Jimin-ah?" tanyanya perlahan-lahan

Jimin tersenyum tipis, menggigit bibirnya, Ia menjawab ragu, "aku belum mengunjungimu" jawabnya

Suga, "..."

Jimin, "Kudengar kau akan operasi hari ini"

Suga berkedip, wajahnya tetap dingin seperti biasanya, "hm" jawabnya singkat

Jimin terdiam, dia tak langsung menjawab, matanya sayu dan masih merasa bersalah, "Aku belum sempat bilang terimakasih padamu, hyung" katanya lirih

Suga, "..."

Jimin, "Terimakasih sudah menyelamatkanku"

Suga tersenyum tipis dengan wajah kaku dan dinginnya, "Hanya aku yang ada disana saat itu"

Jimin tak menjawab, jawaban Suga membuatnya gusar, seolah dia tidak benar-benar ingin menyelamatkannya, mungkin jika ada oranglain, kucing putih itu tak akan berniat untuk menyelamatkannya juga.

Suga, "aku-" katanya terpoting

Jimin, "Siapapun yang ada disana, aku tetap akan berterimakasih" jawabnya

Suga masih tak menjawab, Ia mengatupkan bibirnya menunggu Jimin mengatakan kalimat lain jika ada

Jimin melanjutkan kalimatnya, "Maaf telah membuatmu celaka" katanya lirih membuat dahi kucing putih itu berkerut, "Aku juga minta maaf, karena telah berkata buruk padamu malam itu" katanya

Suga mendesah, menatap anak itu tulus, Ia tak tahan ingin mengelus tangan kecil Jimin atau menyentuh kulitnya sedikit untuk meyakinkannya bahwa, Ia sama sekali tidak marah atau merasa celaka karena Jimin, tapi Ia mengurungkan niatnya lalu menjawab, ".. aku tidak memikirkannya" jawabnya

Jimin mengangguk, menghela nafas, "baiklah" jawabnya. Ia tak melanjutkan kalimatnya lagi hanya terdiam, Suga juga begitu, Ia tak berkata apapun, hanya menatap Jimin dengan tulus.

Menyadari mungkin situasi telah menjadi canggung, Jimin menghela nafas sekali lagi, melengkungkan bibirnya berharap itu seperti senyum lalu berkata, "kau harus beristirahat" katanya lirih

"Kau mau kemana?" tanya Suga khawatir, perkataan Jimin mungkin menunjukkan bahwa Ia ingin segera kembali atau pergi. Hatinya sakit melihat Jimin pergi menghilang setelah menampakkan diri. Hati kucing putih itu telah tertaut dengan wajah Jimin, membuat serabut pembuluh darahnya juga terasa ngilu saat Jimin pergi.

Jimin, "Kau akan operasi beberapa jam lagi kan.. mungkin kau harus istirahat, hyung" jawabnya 

Suga, "Aku beristirahat sepanjang hari"

Jimin, "Ya, seharusnya begitu"

Suga memutar otaknya, berpikir bagaimana membuat Jimin tetap berada disini sedikit lebih lama, "Bagaimana keadaanmu?" tanyanya tiba-tiba

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang