Batu-batu

366 25 8
                                    

Taehyungie berjalan menuju dorm kamarnya dan kamar Jimin, setelah syuting run BTS selesai, Ia nampak lelah dan segera ingin tidur. Tidak banyak yang dikatakannya selama perjalanan pulang ke dorm.

Taehyungie menjadi orang yang agak berbeda dari syuting tadi siang, saat acara memasak, dia terlihat lebih baik dengan senyum disana sini sambil sesekali melucu, namun  ketika kamera sudah mati, dia menjadi pribadi yang pendiam.

"Taehyungie.. apa kau langsung ingin tidur?" tanya Jimin yang sedang mengambil handuk di kamarnya.

Taehyungie hanya menoleh sebentar sambil melepas headband dari rambutnya, "hm.. aku sudah mandi di kantor tadi, aku ngantuk" katanya.

Jimin menjawab, "kalau begitu, selamat malam" 

Taehyungie hanya bergumam, "hm" lalu langsung berbaring dikasurnya.

Dari luar kamar, seseorang berdiri di sisi meja dapur sambil memotong buah apel dengan pisau ditangan kananya. Matanya sayu melihat seseorang di dalam kamar Jimin dan Taehyung, bayangannya makin jelas dibanding bayangan keabu-abuan yang buram.

"hhmmm" Ia menghela nafas berat saat mengalihkan pandangannnya dari kamar Jimin dan Taehyung

Ia lalu memasukkan sepotong apel yang telah dipotongnya ke dalam mulut, "harusnya aku makan itu ditempat lain" gumanya lalu meletakkan apel itu kembali dan berlalu

"Jungkookie" sebuah suara mengejutkan orang yang baru saja akan meninggalkan sepotong apel

"Oh, Suga hyung" gumam Jungkookie

Yoongi menatap curiga bocah itu sambil berdiri di dekat meja tanpa sepatah katapun

Jungkook jadi bingung, matanya membulat penuh tanya, "apa?" gumamnya dalam hati.

Suga hyung menyodorkan sebuah lilin aromatheraphy pada Jungkook lalu berkata, "ini punya Taehyung, berikan padanya" perintah Suga hyung dengan wajah datar

Jungkook tidak menjawab, namun langsung mengambil lilin itu dari tangan Suga hyungnya, "tapi Taehyungie hyung sedang tidur" jawabnya polos

Suga menjawab, "dia tidak bisa tidur tanpa itu.." kata Suga lalu maju selangkah mendekati wajah Jungkookie lalu berbisik, "kau tau itu kan?" 

Jungkook bergidik mendengar Bisikan Suga hyungnya yang seolah-olah berkata, berikan ini pada Taehyungie jika kau tidak ingin mati

Jungkook lalu mendorong Suga hyungnya dan menjauh, "ahh hyung! hentikan!" 

Suga terkekeh pelan lalu melangkah melewati Jungkookie membuka kulkas dibelakangnya.

Jungkook melihati lilin berwarna ungu dengan gelas bening seperti berlian. Hatinya ragu-ragu apakah ini benar-benar harus diberikan kepada Taehyungie hyung atau tidak. Ia lalu mencuri-curi pandang ke dalam kamar Jimin dan Taehyung yang belum ditutup.

"Berikan!" kata Suga dari belakang dengan masih membuka kulkas.

Jungkook tidak ada pilihan lain lagi selain memberikan lilin itu pada Taehyungie. Dengan ragu, Ia melangkah perlahan memasuki kamar Taehyungie. Ia melihat Taehyungie sudah berbaring dengan penutup mata berbentuk beruang sambil melipat kedua tangannya.

Jungkookie ragu-ragu memanggil Taehyungie, "Taehyungie hyung" panggilnya pelan.

Taehyung tidak bereaksi, jadi Jungkook memanggil lagi, "Taehyungie hyung apa kau sudah tidur?"

Taehyung hanya mengeram tidak menjawab, "hm?"

Jungkookie, "Suga hyung memberikan lilin aromatheraphy ini untukmu" katanya ragu-ragu,

Taehyungie lalu mencopot penutup mata tidurnya lalu menatap Jungkookie yang berdiri dengan dua tangan menggenggam lilin itu.

"Nyalakanlah dan letakan disebelahku" jawab Taehyung datar

Jungkookie mendesah sementara bibirnya melengkung seolah baru saja mendapatkan harapan kembali untuk berada di dekat Taehyungie yang dia cintai.

Jungkookie dengan semangat berbalik lalu melihat Tae yang masih berbaring dengan penutup mata yang masih terpasang. Ia melangkah mendekati tempat tidur dan meja menyalakan lilin aromatheraphy sambil memperhatikan manusia lukisan ini didepan matanya.

Aroma tubuh manusia lukisan ini menyebar ke hidung kecil Jungkookie memenuhi paru-parunya. aromanya seperti bunga lavender segar dengan daun mint yang kuat dari bekas pasta gigi yang digunakannya sebelum tidur. 

Jungkookie lalu meletakkan lilin aromatherapi berbau lavender itu dan terus menatap hingga menit-menit berlalu,

"Apa kau masih disini?" tiba-tiba sebuah suara mengejutkan lamunannya, Jungkookie terkejut

"Oh.. ya,, aku sudah meletakkan lilin aromatheraphy ini di mejamu. Selamat tidur Taehyungie.... hyung"

"Selamat tidur" jawab Taehyung lalu tak bersuara lagi.

Jungkookie yang malang hanya diam tak menjawab lagi, Ia lalu bangkit dan pergi meninggalkan kamar Taehyungie.

Wajah anak itu setengah senang, setengah sedih.. senang karena akhirnya bisa sedekat itu dengan Taehyungie hyungnya dan sedih karena Ia masih ingin berada disana.

Jungkookie keluar dari kamar itu dengan pandangan terakhir yang masih menatap Taehyungie hyungnya, hingga pada akhirnya 

"Brukk"

Jungkookie menabrak Jimin hingga hampir terjatuh, 

"gwenchanayo?" tanya Jimin yang memastikan keadaan dongsaengnya yang sayu

Jungkookie, "ah mian hyung, aku tidak melihatmu" jawab Jungkookie

Jimin mengambil jeda sambil menatap curiga, Ia lalu mengalihkan pandanganya ke Taehyungie yang sudah tidur, "kau tidak melihatku?" tanya Jimin patah-patah

Jungkookie, "ya, kau pendek tidak kelihatan!" 

Jimin tiba-tiba merubah ekspresinya dan langsung menendang pantat Jungkook dengan keras lalu berkata, "apa menurutmu aku tidak tahu apa yang kau lakukan disini! pergi kau pergi!" pekiknya, sementara Jungkookie hanya terkekeh puas mengejek Jimin hyungnya.

Jimin lalu melanjutkan langkahnya menuju lemari sambil menggosok-gosokkan handuk ke rambut dan punggunya mengeringkan tubuhnya lalu mengganti pakaian.

"Kau tidak bisa tidur?" tiba-tiba Jimin berkata lalu menoleh ke arah Taehyung seperti sudah sangat mengetahui apa yang sedang terjadi

Tidak ada jawaban dari Taehyungie yang masih pura-pura tertidur. Hati harimau kecil itu berdebar-debar sejak setengah jam yang lalu karena Ia tahu, seekor kelinci kecil sedang memperhatikannya, tidak berhenti hingga akhirnya Jimin tiba dikamar mereka.

Jimin terkekeh, Ia tidak melanjutkan kalimatnya dan menyelesaikan memakai kaos tidur dan celana piyamanya. Ia berjalan menutup pintu dan hendak mematikan sakelar lampu yang ada di dekat pintu. Jimin menyeringai ketika mendapati Jungkook yang tiba-tiba berbalik membuka kulkas secara tiba-tiba.

"Apa anak itu sebegitu inginnya tidur bersama Taehyungie?" gumamnya.

Mereka lalu tidur.

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang