Proyeksi lama

171 17 0
                                    

Kriing!
Alarm jam bekernya berbunyi, membuyarkannya dari tidur tak nyenyak semalaman. Tangan kanannya meraba-raba permukaan nakas untuk menekan tombol skip dan menghentikan suara alarmnya yang mengganggu.

Matanya terbuka perlahan lahan, "Taetae-ah? jam berapa kau pulang semalam?" tanyanya sendirian sambil menyeka kedua matanya yang berat

tapi tak ada jawaban apapun dari sebelahnya, Jungkookie menoleh memastikan apakah kekasihnya benar-benar tak ada disana.

Kosong, masih seperti semula, Taehyungie hyungnya belum kembali juga. 

"Apa dia belum pulang?" gumamnya pelan, segera tangan kecilnya meraih ponsel di sebelah tidurnya, namun sama sekali tak ada pesan dari beruang musim dingin yang dirindukannya.

"Apa kau benar-benar tidur dengan orang itu, Taetae?" gumamnya tajam, pikirannya sudah kacau sejak tahu bahwa seorang fans asing meminta kencan makan malam dengan kekasihnya, bukan tidak mungkin orang itu meminta Taetae menidurinya juga. Tapi Taehyungie hyungnya.. apakah akan menidurinya?"

Tak ingin membuat pikirannya semakin gelisah, Ia menelpon Taehyungie, tapi ponselnya sama sekali tidak aktif, panggilannya pun sama sekali tak sampai pada ponsel kekasihnya.

"Dimana kau?" gumamnya lagi.

Kelinci kecil itu telah menelpon berkali-kali tapi tetap sama, panggilannya sama sekali tak sampai pada Taehyungie.

"Mungkin manager-nim tahu dimana Taetae" 

Suara pesawat telponnya berdering, panggilan itu masuk ke ponsel Manager-nim, hingga beberapa saat kemudian sebuah suara menjawabnya di seberang

"Manager-nim" panggil Jungkookie langsung tanpa basa-basi

"Hm Ne, Jungkook-sshi? kau butuh sesuatu?"

"Manager-nim, apa Taehyungie hyung belum kembali?" 

Manager-nim tak langsung menjawab, Ia mengambil jeda sejenak, "Taehyung-sshi baik-baik saja"

"Apa ponselnya mati? aku tak bisa menelponnya"

"Dia sedang tidur"

"Dimana? dimana kau dan Taehyungie hyung?"

"Kami tidak di Los Angles"

"Apa tempatnya begitu jauh"

"hmm.. ya"

"Manager-nim, apa kau bisa mengatakan pada Taehyungie hyung aku menelponnya?"

Manager-nim terdiam sejenak, "aku akan mengatakannya"

"Ne, Manager-nim, kamshamnida"

"Ne"

Dan telpon mereka berakhir.

---

"Kau tidak seharusnya mengatakan itu Taehyung-sshi" kata Manager-nim setelah menutup telpon dari Jungkookie pagi ini.

Sementara orang yang duduk di depan Manager-nim tak bergeming, bahkan tak menjawab sedikitpun, Ia menghela nafas sekali dengan berat.

"Apa kau tahu bahwa yang kau katakan ini sangat fatal? PD-nim benar-benar bisa mengeluarkanmu dari HYBE? atau melakukan hal yang lebih dari itu?"

Taehyung tak menjawab

"Aku khawatir padamu juga"

Taehyungie berkedip mengangkat setengah alisnya seolah memberikan isyarat bahwa Ia juga sudah muak mendengarkan Manager-nimnya, "Manager-nim" desahnya

"..."

"Aku juga tahu kau sudah tahu sejak awal"

"apa?"

"Apa kejadian yang menimpa Jimin tidak cukup membuatmu mengerti betapa berbahayanya bertemu orang asing"

"..."

"Aku sudah tahu Sebastian tak pernah berniat baik sejak pertama kali PD-nim memberi kabar itu di HYBE beberapa bulan yang lalu"

"..."

"Seseorang dengan latar belakang kuat, bukankah terlalu naif untuk hanya sekedar menjadi penggemar?"

"Taehyung-sshi"

"900 milyar, 2 triliun, 5 triliun, berapapun jumlahnya.. dan PD-nim sudah tau itu salah, tapi Ia tetap mendorongku ke jurang, bukankah aku ini artisnya? akulah yang bisa menghasilkan uang untuknya untuk HYBE! Apa dia benar-benar.. seolah menjualku dengan harga serendah itu?"

"..."

Taehyungie menghela nafas sekali lagi, "Manager-nim"

"apa?"

"Aku memang harus mengatakan itu, sudah lebih dari 7 tahun, aku menghabiskan hampir separuh hidupku bekerja keras, aku tak pernah mendapat sedikit kebebasanpun, sedikit saja. Dan dispatch bagaikan kanker yang terus tumbuh di tubuhku, aku bisa mati kapan saja, karena itu.. maka bukankah aku lebih baik mati sekarang juga? itu sama saja kan?"

"apa maksudmu mati? mematikan karirmu sendiri?"

"..."

"Taehyung-sshi, kau tidak boleh mengatakan atau memutuskan hal-hal saat kau merasa emosional"

"kau benar manager-nim, tapi sayangnya aku sudah memikirkan ini bertahun-tahun, kurasa cukup bagiku berada disini, aku sungguh ingin menjalani kehidupanku, aku ingin melakukan apapun yang ingin kulakukan yang selama ini hanya angan-angan"

"kau bisa mengambil cuti"

"Mengambil cuti?" Taehyungie terkekeh, "termasuk mencintai Jungkookie, menciumnya atau ingin hidup bersama dengannya selamanya, apakah cukup hanya dengan cuti?"

"..."

"tapi Jungkookie sungguh berbakat, aku tak pernah melihat anak lain di seluruh korea yang seberbakat dia, dia ingin menjadi lebih bersinar lagi dan lagi"

"Saat PD-nim mengatakan akan menarik Jungkookie dalam masalahmu, apa yang kau pikirkan Taehyung-sshi?"

Taehyungie tertawa tipis, "sudah berapa tahun aku bekerja disini? bagaimana aku tak tahu jika PD-nim selalu memperlakukan Jungkookie lebih baik dari yang lainnya. Aku ingat benar, tahun itu saat kami hampir saja hancur karena dispatch, siapa yang PD-nim selamatkan?"

"..."

"Manager-nim aku tahu, Jungkookie adalah ujung tombak HYBE, PD-nim tak akan melakukan apapun padanya, PD-nim tak akan menyentuhnya sedikitpun, karena jika saja Jungkookie merasa kecewa atau pergi dari HYBE... siapa yang akan menggantikan sosoknya yang sudah terpatri menjadi cap?"

"..."

"sementara aku?" Taehyung terkekeh tak melanjutkan kalimatnya.

"Aku senang Sebastian membatalkan investasi itu apapun alasannya, karena tak ada alasan lagi bagiku untuk terus memperpanjang kontrak, aku bisa pergi setelah kontrak berakhir"

"Kau benar-benar sudah memikirkannya?"

"Ya, aku sudah siap"

"... Taehyung-sshi, aku tahu ini mungkin tak akan mengubah keputusanmu, tapi apa kau tahu saat ini banyak orang yang ingin menjadi dirimu? bukan... bukan hanya orang biasa, tapi sesama penyanyi sesama seniman, berapa banyak yang ingin menjadi dirimu? Semua itu hanya tergantung bagaimana kau bisa menangani tekanan itu, kau bisa terus berkencan dengan siapapun yang kau inginkan, kau bisa melakukan apapun dengan hati-hati"

"itu ide bagus, Manager-nim" Taehyungie terkekeh setengah meledek

"Taehyung-sshi"

"Bahkan setelah kau tahu bagaimana keadaanku sejak awal, kau masih sama saja seperti PD-nim"

"bukan begitu"

"Tapi aku tak menyalahkanmu.. Manager-nim, seseorang yang tidak memiliki hal yang mereka inginkan, hanya tau bahwa memilikinya akan membuat mereka bahagia, tapi pasti akan berbeda jika mereka telah mengetahui yang sebenarnya"

"mianhae-yo"

"Manager-nim keluarlah, aku ingin istriahat sendiri"

Manager-nim tak menjawab, Ia hanya berkedip dan menunggu beberapa saat sebelum akhirnya benar-benar berbalik meninggalkan Taehyungie sendirian di kamar hotelnya, dengan riasan yang belum dihapus, Sang Seniman itu berbaring menutup matanya.

---

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang