Putih Abu #100Limaempat

1.6K 77 15
                                    

Sampai diparkiran, seketika Eric berhenti melangkah saat sadar ada bunyi keras dari perutnya "Abis ini jangan langsung balik napah, laper gue" ucapnya

Jisung pun menoleh pada Eric sambil berjalan, tak memperhatikan tiang yang ada didepannya "Sung! Awas!" kata Siti, lalu Jisung pun menoleh ke depan pas sekali dahinya harus bersentuhan dengan tiang yang ada diatas kepalanya

"Aduhhh─" ringis laki-laki itu

Membuat Siti refleks menggerakkan tangannya untuk mengusap dahi Jisung yang terasa sedikit memerah itu "Makanya kalo jalan liat-liat─ udah tau tinggi" kata Siti, masih sibuk membantu laki-laki itu menetralisirkan rasa sakit didahinya

Cekrek

Yuhi pun tak bisa diam saja dan langsung memotret adegan dimana Siti sedang mengusap dahi Jisung "Udah gue share digrup kelas" ucapnya, dengan wajah tanpa dosa

"HEEEH─ APUS!!!" protes Siti, mendengar informasi mengejutkan tersebut

"Anjay lo ngirimnya digrup yang ada Bu Dewi nya, hi" sahut Lili sambil memetiksa notifikasi diponselnya

Siti pun semakin terkejut, dengan lancang segeralah ia meraih ponsel Yuhi dari tangan gadis itu "Et─" tapi sialnya Yuhi sigap untuk menghindari tangan Siti

"Yuhi apus!!" protes gadis itu, masih dalam mode sabar

Tak lama, Angel tertawa melihat grup kelasnya mulai ramai "Kata Bu Dewi─ ohh nambah lagi yah, udahlah ini mah harus ngadepin Mister Maman yang bawel lagi, hahahah" ucap gadis itu seraya membacakan kiriman pesan dari sang wali kelasnya tersebut

"Wahahahaha" baru selesai mencerna maksud Bu Dewi, mereka pun akhirnya mulai tertawa

"Lo sih─ entar kalo satu sekolah jadi ribut gosipin gue gimana?!"

Mendengar omelan dari Siti, Yuhi hanya tersenyum lalu sejenak memeletkan lidahnya "Biar viral" ucapnya

***

Dijalan

Karena bosan dengan jalanan yang mulai padat, Haechan mulai memasangkan kabel data yang tersambung dengan radio mobilnya ke ponselnya "Saatku tenggelam dalam sendu─ waktu pun enggan untuk berlalu🎶" laki-laki itu memutar lagu agar dapat menyelamatkan suasana membosankan ini

"Dan kau hadiiir─🎶 merubah seeegalanya─ menjadi leebih inndah, kau bawa cintaku setinggi angkasa🎶 Membuatku merasa sempurna🎶"

Seisi mobil tidak protes saat mendengar Haechan ikut bernyanyi mengikuti lagu tersebut, karena suaranya memang tidak buruk untuk didengar "Coba puternya yang instrumen aja, biar lo yang nyanyi" tiba-tiba Yuhi menyeletuk seperti itu membuat Haechan seketika berhenti bernyanyi

"HAH? GIMANA-GIMANA?" saat kendaraan mulai berhenti bergerak karena lampu merah, laki-laki itu menoleh ke belakang menagih ucapan yang Yuhi lontarkan sebelumnya "Bukannya jelek? Katanya suara gue jelek─ sekarang kenapa request segala" protesnya

"Emang iya, lo bilang suaranya jelek hi?" bukan hanya Ana, Jeno pun terkejut mengetahui Yuhi mengatakan kalau suara Haechan jelek

"Iya, di IGTV pas gue lagi cover kan orang-orang banyak yang muji, terus banyak juga yang request lagu─ eh cuma dia yang komen pake capslok, JELEK BANGET, gitu katanya" jelas Haechan

"Ya emang iya kok" ucap Yuhi, sedang membela dirinya, padahal tadi sudah sempat menikmati suara laki-laki itu

"Hahaha, kan dia beda dari yang laen chan─ makanya lo demen" celetuk Jeno, membuat Ana langsung terkekeh merasa setuju

"Ohh gitu, caper ceritanya" goda Haechan dengan kedua tangan kembali sibuk memegang stir kendaraannya "Makanya jangan sok-sok gak mau─ suka bilang suka, ngga bilang ngga" gerutunya

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang