My Second Love part 02

1.2K 89 10
                                    

"Siapa keluarga pasien? Jika ada cepat hubungi! Pasien harus segera di oprasi?" tanya dokter tersebut, Nithin joshi.

"Maaf dok,, saya tidak tau siapa nama pasien yang dibawa ke ruang oprasi,, tapi jika pasien yang dibawa ke ruang rawat saya tau dok,, " ucap pegawai itu

"Cepatlah siapa? " dokter nampak tergesa-gesa karena ia membutuhkan tanda tangan dari keluarga mereka

"Pasien di ruang icu itu orang tua dari seorang pengusaha ternama,, orang tua dari shakti Arora dok,, " ucap pegawai itu

"Cepat hubungi dia,,, oprasi harus segera dilaksanakan"

"Baik dok,, " ucap pegawai tersebut lalu mencari nomor shakti karena ia pernah dirawat disini.

Sisilain....

Shakti sedang berbelanja bersama zaskia chopra kekasihnya.

"Sayang,,, kita pergi kesana,, " manja zaskia meminta kepadat
Tutt!!

"Sayang,, aku harus pergi,, orang tua ku mengalami kecelakaan saat ini,, " ucap shakti tergesa-gesa

"Tapi sayang,, bagaimana belanja nya? " ucap zaskia

"Zaskia kumohon mengerti! Jangan seperti anak kecil!! Orang tua ku sedang dirawat sekarang! " shakti membentak zaskia karena ia tidak mau mengerti jika dalam posisi seperti ini.

"Hhh! Baiklah,, tapi aku tidak bisa ikut,, aku harus spa disana,, " ucap zaskia

"Terserah! " kesal shakti lalu meninggalkan kekasihnya zaskia.

Shakti pergi ke rumah sakit dan mengunjungi administrasi.

Brakhhh!!!

"Dimana ibuku? " emosi shakti memuncak saat itu juga ia menggebrak meja administrasi dengan kencang.

Karena jika menyangkut kedua orang tuanya shakti akan serius karena ia sangat menyayangi mereka bahkan tidak pernah mambangkang apa perintah orang tuanya itu.

"Ma maaf tuan,, orang tua anda ada didepan ruang oprasi,, orang tua anda sedang berada di icu ruang rawat,, " ucap pegawai itu Hati-hati

"Dimana!!! " emosi shakti semakin menjadi

"Di dilantai 3 dekat toilet Tn,,, " pegawai itu semakin berhati-hati saat berucap

Shakti berlari ke lantai 3 lalu mematung sekejap didepan ruang rawat orang tuanya itu.

Tiba-tiba ada tangan yang memegang pundak shakti. Dan itulah doter nitin yang baru keluar dari ruang oprasi yang berhadapan dengan ruang rawat orang tua shakti.

"Anda tn. Shakti? " tanya dokter nithin kepada shakti dan shakti mengangguk

"Baiklah,,, apa anda keluarga dari keluarga madan? " tanya D. Nithin

"Tidak,, saya keluarga arora,, tapi saya mengenal keluarga madan,, itu sahabat dari kedua orang tua ku,, " ucap shakti

"Apa kau tau nomor salah satu keluarga madan? " tanya dokter nithin

"Tidak,, tapi saya punya nomor rumah nya dok,, "

"Baiklah, hubungi keluarga nya,, pasien harus segera di oprasi,, keadaan nya sangat kritis,, " lirih dokter nithin

"Seharusnya kau langsung saja mengoprasinya! Ini darurat! Menarik kerah kenapa kau tidak bisa bijak! Cepat! Nyawa seseorang sedang di perjuangkan sekarang! " shakti emosi

"Tenanglah tn,, justru itu pihak kami takut salah tindakan terhadap pasien,, "

Shakti mendengus kesal lalu menghungi nomor rumah keluar  madan.

"Hallo,,, " ucap radhika disebrang sana

",,,,,, "

"Apa!!! "

",,,,,, "

"Baiklah aku akan segera kesana,,, "

Tutttt!!!

"Bagaimana keadaan orang tua ku?!!  " tanya shakti sedikit emosi

"Keluarga mu baik-baik saja,, tapi keluarga sahabat mu sangat lah keritis,, "

"Kenapa tidak langsung mengoprasinya?!!! "

"Tenanglah tn,,, ini demi yang terbaik,,," ucap dokter nithin membuat shakti mendengus kesal lalu duduk di kursi yang tertempel di dinding ruang rawat orang tuanya itu.

10 menit kemudian radhika datang dengan tergesa-gesa dan air matanya juga tak bisa dipungkiri ada tetesannya.

Radhika menghampiri dokter yang berdiri dengan pakaian oprasinya sembari memijit pelipis dengan tangan kiri nya sementara tangan kanannya memegang sebuah map yang harus ditandatangani oleh keluarga madan.

Radhika datang dengan emosi dna menarik kerah baju dokter tersebut.

"Dimana orang tuaku? " radhika menekan kan kata disetiap kalimat nya dengan mata yang memerah karena menangis

"Tenanglah,,, " bisik shakti

Shakti yang melihat itupun segera menghampiri radhika. Shakti memegang pundak radhika dan memeluknya. Ia tau bagaimana diposisi radhika saat ini.

Shakti saja sangat terpukul ketika tidak diizin kan untuk melihat orang tuanya dirawat karena dokter nithin bilang tadi shakti tidak boleh masuk kedalam ruangan rawat orang tuanya karena keadaan nya belum cukup steril. Apalagi radhika yang sangat terpukul saat ini.

Radhika menangis sejadi-jadi nya di pelukan shakti. Ya walaupun shakti baru berinteriaksi dengan radhika tapi ia berusaha untuk menenangkannya karena jika bertemu shakti & radhika hanya bertatap mata lalu tersenyum dan berlalu.

"Ibu,,,, hikss,,, hikss,,,, " radhika menangis sejadi-jadi nya saat ini. Ia sangat terpukul

"Tenang lah,, ibumu akan baik-baik saja,, " ucap shakti mengusap rambut radhika

"Nona,, kau harus segera menandatangani ini sekarang juga,, oprasi harus segera di dilakukan,, " ucap dokter nithin membuat radhika melepaskan pelukannya dan tanpa ragu ia menandatangani surat izin oprasi itu.

Dokter kembali masuk dan menyiapkan alat-alat lainnya. Dan 4 suster pun sudah ada di dalamnya hanya saja ia menunggu kepastian dari keluarga madan.

Lampu oprasi menyala menandakan oprasi mulai terlaksanakan.


My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang