My Second Love Part 124

880 87 24
                                        

Matahari pagi menyeruak masuk kedalam celah - celah kamar. Terpantul oleh sedikit kaca yang berada di dalamnya.

"Ngghhhhh!!!" Ulet radhika dengan tangan yang mengucek matanya

Ia merasa berat pada perut nya, ternyata itulah tangan suaminya yang melingkar di pinggangnya.

Ia menyibakan selimut lalu menyelimutinya untuk shakti. Lalu pergi untuk membersihkan diri.

"Shakti,, Bangun ini sudah tidak pagi lagi,,, shakti,, shakti,,," ucap radhika membangunkan shakti dengan memanggil manggil nama suaminya itu.

Tidak ada tanda - tanda bahwa shakti terbangun dari tidurnya, ah biarlah, Mungkin dia lelah, pikir radhika.

Radhika memutuskan untuk menyiapkan sarapan untuk shakti, ia memulainya dengan membuat parata lalu makanan yang cocok untuk dihidangkan bersama parata.

"Masakan sudah jadi, tapi shakti belum juga bangun, haish yaampun,," gumam radhika

"Ada apa istriku, lihatlah suami mu sudah bangun,, bahkan sudah rapi dengan pakaian kerjanya,," Ucap shakti tiba - tiba

Radhika mengernyit heran serta kaget diawal, karena kedatangan suaminya itu benar - benar mengagetkan.

"Ke kenapa kau sudah berada disini?" Tanya radhika heran

Shakti tersenyum, ia melingkarkan tangannya dileher radhika. Sedangkan radhika hanya mendongak sembari mengernyit heran.

"Kenapa?" Tanya radhika kembali karena suaminya itu malah tersenyum memandangi wajahnya

"Tidak ada apa - apa,," Ucap shakti tersenyum.

Cuph!

Shakti tersenyum setelah mengecup bibir radhika, sedangkan radhika masih berekspresi bingung.

"Aku bangun ketika aku melihat kaki mu didekat pintu, mungkin kau akan memasak, jadi aku pergi kekamar mandi, dan setelahnya memakai ini,,,"  jelas shakti

"Oh, yasudah kita sarapan,,," Ujar radhika

Skip didepan pintu rumah.

Shakti sudah siap dengan pakaian formalnya, begitu juga dengan radhika yang sudah membawa tas koper kerja suaminya.

"Hati - hati dijalan, jangan terlalu laju jika sedang mengendarai, lihat rambu lalu lintas agar terhindar dari kecelakaan, dan ingat! Jangan pandang nona jepang mu itu!" Ucap radhika dengan tatapan tajam nya.

"Kau masih mengingat si jepang itu?" Tanya shakti menahan tawa

"Ya yaaa,, aku sangat ingat, dia yang memberikan alamat rumahnya untuk mu bukan?"

"Haha tetapi aku tidak akan menggodanya, aku juga melihat lihat seberapa besar cantik nya itu,," Ujar shakti menahan tawa

"Baguslah jika kau mel-- heii! Apa maksudmu? Apa kau akan memilih milih siapa wanita yang pantas digoda. Begitu?! " Kesal radhika

Shakti tertawa lepas membuat istrinya itu mendengus kesal.

"Yasudah! Pergilah pergi sekarang. Kau akan terlambat,," ketus radhika menyuruh shakti pergi bekerja

"Oh jadi kau mengusirku? Begitu?" Tanya shakti menggoda

"Ti tidaak,, aku tidak mengusirmu, tapi jika kau merasa seperti itu, ya mungkin memang benar apa yang kau rasakan,," Ketus radhika, ia benar - benar terlihat sangat ketus dihadapan shakti kini

"Tidak seperti itu sayaang,, aku hanya sedikit bergurau saja, tidak mungkinlah aku memandang wanita lain, memandang dirimu saja sudah takut,," Ucap shakti lagi - lagi menggoda radhika

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang