My Second Love Part 48

932 69 12
                                    

"AAAAA!!! " Radhika terjerit saat tangan kekar suaminya itu melingkar di pinggang rampingnya.

Shakti terusik. Ia menutup telinga nya dengan kedua tangannya. Wanita disampingnya benar-benar membuat ia tuli seketika.

"Kenapa kau berteriak?! " tanyanya dengan suara serak

"Ka kau,, kau ti tidur satu ranjang de dengan memeluk ku,, " ucap radhika tergagap

"Lalu kenapa harus berteriak,, toh kita hanya saling berpelukan,, hahhhh?!! BERPELUKAN!!!!?! " teriak  shakti ketika kesadaran nya sudah penuh.

Ia bangkit dari kasur dan berdiri menatap tajam kearah radhika yang masih terduduk dikasur. Radhika menutup matanya karena takut dimarahi oleh shakti.

"Ke kenapa kau diam saja ketika aku memeluk mu hahh??!! Seharusnya kau mencegahku radhika!! Aku, memelukmu? Hhh yang benar saja,,!" Ucap shakti menunjuk kearah radhika

"Ma maaf, aku tidak tau,, " ucap  radhika rendah, menatap shakti.

"Bukannya tidak tau! Kau hanya mencari kesempatan dalam kesempitan saja! "

"Maafkan aku,, aku benar-benar tidak menyadari itu,, maaf,, " cicitnya tertunduk

"Lain kali tidak ada acara berpelukan seperti ini!! Jika mau kau bisa berpelukan dengan pria lain saja! Apa perlu aku carikan pria di bar untuk wanita seperti mu?! Jika perlu aku akan mencarikannya untuk mu,, "

Ketus shakti sukses membuat radhika bungkam seribu bahasa. Pikirannya mulai berlarian saat ini. Wanita ini  mulai berpikir kapan waktunya berpisah.

'Mana ada seorang suami yang memaksa agar istrinya mencari pasangan lagi, dan ini dia sendiri yang akan mencarikan aku pria lain. aku tidak pernah mendengar tentang ini, tapi aku rasa aku sedang mengalami hal seperti ini. ' batin radhika

"Dari pada aku terus berbicara dengan patung seperti mu, lebih baik aku mandi saja,, " ucap shakti 

Baru beberapa langkah sakti melangkahkan kaki jenjang nya langkahnya terhenti saat nyonya arora mengetuk pintu kamar mereka

Tokk!! Tokk!! Tok!!

" ibu " ucap radhika lirih

Tok!! Tok!! Tok!!!

"sebentar ibu" ucap shakti sedikit berteriak. Saat itu juga ny. Arora menghentikan ketukan nya

Bukannya membukakan pintu untuk ibunya, shakti malah terdiam ditempat menatap radhika.

'Sebenarnya ada apa dengan diriku?!'

Batin radhika ketika menyadari selalu saja mendapat tatapan yang aneh bagi dirinya. Ia tidak tau tatapan jenis apa yang shakti berikan sekarang.

Merasa lama Radhika segera bangkit dari ranjangnya kemudian membukakan pintu untuk ibu mertuanya. Ny Arora tersenyum menatap radhika

"Ada apa bu? " tanya radhika sopan yang dibalas senyuman oleh Ny. Arora

"Ada kabar gembira,,! "

ucapnya kegirangan sementara tak jauh disitu pria berpiyama putih mengernyit heran atas percakapan kedua wanitanya yang berada diambang pintu.

"Gembira,, apakah itu ibu? " tanya radhika tersenyum. Ny Arora melirik kearah shakti yang tak jauh dari situ

"Bersihkan diri kalian masing-masing lalu saat itu kalian turun kebawah, dan ibu akan menjelaskan semua nya kepada kalian,, "

Ucap ny Arora menatap shakti. Shakti semakin terngenyit, bagaimana pun ia sangat merasa heran dengan ucapan ibunya itu.

Radhika menutup pintu kamar setelah Ny Arora pergi meninggalkan mereka berdua. Shakti mendekati radhika

"Ada apa sebenarnya?! " tanyanya tegas dengan expresi marah.

Marah?

Kenapa pria ini gampang sekali menaikkan darahnya!.

Untung saja radhika ku tidak seperti itu.

"kau ini kenapa hanya bisa marah-marah saja,, aku juga tidak tahu maka dari itu bersihkan dirimu terlebih dahulu, lalu setelah itu aku juga akan membersihkan diriku, kita turun bersama,, "

" baiklah,, " ucap shakti pasrah lalu mengambil handuk nya dilemari.

Baru beberapa langkah shakti terhenti ia menghampiri radhika dan memberikan handuk yang dipegangnya ketegangan radhika. Radhika mengernyit heran

"Apa? " tanyanya bingung

" ambil handuk ini dan bersihkan dirimu! " ucap shakti lalu memutari tubuh radhika dan mendorongnya pelan ketika berada di belakangnya

"Haiss! Maksudnya apa ini?? " tanya radhika keheranan

"Kau mandi lah terlebih dahulu,, karena wanita selalu lama!,, " ujar shakti

"Lama? Bilang saja jika kau malas mandi,, " tukas radhika

"Eh,, enak saja,, tidak mandi juga aku tetap harum," ucap nya menyombongkan diri

"baiklah,, aku mandi! " ketus radhika setelah menghela nafas berat nya.

"Nah,, ini baru istri shakti,, " ucap shakti tertawa.

Sedangkan radhika, ia malah cemberut masuk kekamar mandi. Mungkin saking kesal nya ia terhadap shakti yang memaksa dirinya masuk kekamar mandi sampai-sampai ia tidak mendengar apa yang shakti ucapkan tadi.

Beberapa menit kemudian radhika keluar dari kamar mandi dengan handuk sedada hingga sebatas paha putih mulus imut lucu nya itu.

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang