My Second Love Part 38

840 77 3
                                        

Shakti & radhika pergi meninggalkan varun sendirian. Sementara varun malah menatap heran kepergian mereka. Karena jujur, varun tidak tahu apa-apa tentang hubungan shakti & zaskia yang sebenarnya.

Pria mana yang tenang jika wanitanya dihina. Begitu juga shakti yang merasa kesal karena zaskia dihina seperti itu ya walaupun varun tidak berniat untuk menghinanya.

Tentu saja shakti tak terima zaskia disebut seperti itu. tapi kita disini menerima semua itu dengan lapang dada. Ikhlas lillahitaala.

"Heii shakti!!! Kenapa kau tidak memberitahukan aku disaat kau menikah sekarang,, hh kau melupakanku sobat! " ucap ankit menepuk pundak shakti

"Haha,, aku tidak melupakan mu ankit,, kau tetap yang,, yang,, ahh yasudahlah! Aku tidak suka mengucapkan itu,, " ucap shakti

"Ter uncehh uncehhh,,, " ucap ankit gembira sukses membuat radhika melongo dengan mulut ternganga

"Rupanya kau sudah menghilangkan kebiasaan buruk itu,, haha,, yasudah,, berhentilah menjadi gay,, lihat! Kau memiliki wanita sekarang,, " ucap ankit semakin membuat radhika ternganga.

"Jangan dengarkan pria ini! " bisik shakti kepada radhika ketika menyadari perubahan wajah nya.

"aku percaya,, " ujar radhika berbisik,  tersenyum lembut kearah shakti yang dibalas senyuman kikuk oleh shakti.

"Heii,, kalian ini kenapa saling berbisik? Kalian membisikan ku tampan? Coll? Atau manis? " tanya nya percaya diri membuat shakti Mual tanpa alasan.

"Kau manis,,, " ucap radhika tersenyum kearah ankit, ankit membuka mulutnya lebar sembari tersenyum berlebihan menatap radhika.

"Radhika,,,! " pria itu menekankan kata di nama panggilannya membuat wanita itu tersenyum kearahnya.

"hanya bercanda,, " ucap radhika melirik kearah shakti.

"Yasudah,, kita pergi terlebih dahulu,, aku harus menyambut Para tamu yang lainnya terlebih dahulu,,, " ucap shakti meninggalkan ankit sendirian disana.

2 jam..Beberapa kali shakti berbincang dengan rekan bisnis nya juga radhika yang setia berada di samping shakti.

Acara sudah selesai saat ini.. 

"Nak,, seperti nya kau lelah,, istirahatlah,, ini sudah malam,, " suruh ny. Arora kepada shakti dan radhika.

"Baik bu,, shakti sangat lelah sekali,,, " ucap shakti lalu pergi keatas yang diikuti radhika dibelakang nya.

"Kamar mu sudah menjadi kamar radhika juga,, " ucap ny arora tiba-tiba membuat shakti dan radhika menghentikan langkah nya dia anak tangga.

"Ma maksud ibu? " tanya shakti tak mengerti

"Astaga! Apa kau ini sungguh tidak mengerti?? Semua pakaian radhika sudah berada dikamar mu,, karena kamar itu sudah menjadi milik kalian bersama,, ibu sudah menambahkan beberapa peralatan wanita didalam nya,, ya seperti meja rias,, " jelas ny arora

"Meja riass?? " tanya shakti tak terima, pasalnya ia sangat membenci meja rias itu berada dikamar nya.

"Tidak ada bantahan! Sekarang juga kalian tidur seranjang!! " tegasnya membuat shakti mengehela nafas berat dan memutuskan untuk pergi keatas karena tidak mungkin dirinya menjawab setiap pertanyaan ibunya. Bisa-bisa dirinya dimarahi untuk hal itu.

Kamar # # # #

Radhika melepas seluruh perhiasan berat ber gram-gram itu dimeja rias nya. Saat sedang mencopotkan anting kirinya radhika merasa ada nafas yang berhembus dileher jenjangnya. Dirinya menatap kearah cermin dan melihat itu adalah suaminya, shakti.

Radhika terlihat memejamkan matanya sejenak menikmati deruan nafas shakti yang berhembus dileher putih mulus nya. Wanita itu membuka matanya setelah shakti membisikkan sesuatu.

Radhika menahan air matanya sejenak dengan memejamkan kasar kedua matanya. Ia bergegas pergi kekamar mandi untuk melampiaskan tangisannya disana.

'Jangan harap aku akan menyentuh mu,,' bisikan shakti tadi terus saja mengiang-ngiang dipendengaran radhika.

"aku harus bagaimana hiks,, " dirinya berbicara dengan pantulan wajahnya dicermin.

Radhika mengguyur tubuh nya yang masih menggunakan busana dengan air bersuhu rendah membuatnya menggigil kedinginan karena air yang dipakai sangat lah dingin. Terlebih lagi jika dipakai untuk mandi malam.

Setelah dirasanya tenang. Ia membuka seluruh pakaian nya dan membersihkan dirinya.

Shakti terduduk disofa kamar dirinya membaca proposal yang disimpan dilemari kamar. Hanya sekedar memastikan bahwa proposal itu sudah tidak salah lagi.

"Sudah,,, sudah,,, sudah,,, " gumamnya lirih ketika membaca setiap lembarnya.

"Handuk ku,,, astaga! Aku melupakannya,," gumam radhika karena terlupa untuk membawa handuk, mungkin saking emosi nya dua saat itu hingga melupakan handuk merah nya.

"Aku harus bagaimana?,, tidak mungkin aku menyuruh nya untuk mengambil kan handuk ku,, dia pasti akan berpikir jika aku hanya lah memancing nafsu nya,, ya tuhan,, aku harus bagaimana? " gumamnya resah.

Ia memutuskan untuk diam dikamar mandi. Karena tidak mungkin ia memakai baju nya tadi. Baju tersebut basah karena diguyur bersama dirinya sebelum mandi tadi.

2 jam kemudian.... Shakti mulai bangkit dari sofanya karena ia telah selesai memeriksa seluruh berkas di proposal nya. Ia menguletkan seluruh otot-otot nya berusaha mendapat keringanan setelah itu.

"Dimana wanita itu? Lama sekali dia dikamar mandi,,, apa dia sedang bersemedi? Atau apa? " gumamnya tak jelas mempertanyakan keberadaan radhika.






My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang