My Second Love Part 112

732 72 15
                                        

Tok tok tok!

"Masuk,," suruh shakti saat tangan seseorang mengetukan pintu ruangan nya.

"Permisi tuan,," Ucap sameera selaku sekretaris shakti

"Ya duduk lah,," Suruh shakti

"Tuan,, ada perusahaan baru yang ingin bekerja sama dengan kantor kita,, tetapi pihak tersebut ingin kita yang meeting di negaranya,," jelas sameera

"Cek lokasi?"

"Di luar negeri china tuan,, tepatnya di hongkong,, meeting akan dilaksanakan 3 hari setelah pengundangan perusahan mereka,, sedangkan client kita mengundang tadi pagi tuan,," jelas sameera

"Baiklah,, berarti kita akan berangkat ke china 3 hari yang akan mendatang,," Ucap shakti

"Baik tuan,, terimakasih,, saya izin keluar,," Ucap sameera yang diberi anggukan oleh shakti.

Sisilain...

Puluhan menit sudah seorang menantu berkomunikasi dengan mertunya.

Mungkin melepas rindu karena beberapa hari tidak bertemu.

"Haha,, tidak bu,, shakti sama sekali tidak membuat ku kesal setiap hari,, tenang saja, serahkan semuanya kepadaku,,"

"Jika dia macam - macam terhadap menantuku maka aku tidak akan segan - segan membuat perhitungan dengannya,, haha"

"Tidaklah ibu,, "

"Yasudah,, ibu akan mengikuti upacara di kuil dewa ganesa bersama teman" ibu,, sampai jumpa kembali sayang,, daah"

"Daahh,,,"

Radhika berniat untuk memasakan makanan untuk suaminya. Tetapi ia masih berfikir haruskah ia menghantarkan makanan itu ke kantor suaminya?.

Bagaimana jika shakti sedang meeting. Ah tidak masalah lah bagi radhika jika seperti itu.

Skip pukul 11.00

Seorang wanita ber saree orange dengan baju cream selengan sudah siap dengan rantang ditangannya.

Radhika memang bisa mengendarai mobil, tetapi ia suka tidak suka jika harus bermacet dengan mumbai.

Jadi ia lebih suka menaiki transportasi taxi.

"Kemana Nyonya?" Tanya supir taxi ketika radhika sudah memasuki mobilnya.

"Kantor SA'Shekhar CORP" ucap radhika.

SA'Shekhar CORP.

Radhika memasuki kantor milik suaminya itu. Dengan suara ketukan hells pendek yang indah.

Sedikit dari karyawan melihat kedatangan radhika. Tetapi para karyawan ini tidak mengetahui bahwa Radhika adalah istri shakti.

Hanya beberapa orang saja yang mengetahui nya, karena karyawan disini lebih banyak pendatang baru.

"Siapa wanita itu?" Tanya salah satu karyawan perempuan

"Aku tidak tahu" ujar karyawan yang ditanyai.

Tokk tokk tokk .... ... ...

"Silahkan masuk,,," suruh Shakti tanpa melihat siapa yang mengetuk.

Matanya tetap fokus ke laptop yang keybord nya di ketik oleh dirinya. Tidak ada tanda - tanda bahwa ia akan melirik sang pengetuk.

"Hallo sayang,,," Ucap wanita bergaun biru tua yang ketat serta eksposan tubuhnya yang terekspos

Seketika wajah shakti tegak. Melihat si pemilik suara.

"Zaskia,," gumamnya dengan wajah tak suka

Tanpa sepatah kata lagi zaskia menduduki kursi dihadapan shakti. Ia meletakan satu tangannya sebagai tumpuan pipinya.

Dirinya tersenyum sembari terus menatap shakti.

"Lanjutkan saja sayang,, aku akan menunggumu,," ucap zaskia

"Apa kau sudah tidak waras? Pergilah dari ruangan ku,,!" Suruh shakti emosi

"Bukannya seorang kekasih harus bersama dengan kekasihnya? Kenapa kau mengusirku?" Ucap zaskia dengan senyumannya.

"Sudah kubilang pergilah kau dari sini!" Printah shakti lagi. Kini ia sudah berdiri dihadapan zaskia

"Baiklah aku akan pergi,," ucap zaskia  lalu mendekati wajahnya dengan wajah shakti.

Cuph!

Ia mengecup pipi shakti dengan bibir berbalut lipstik merah nya.

Prannkkkkkkk!!!

Sebuah rantang jatuh membuat isinya berserakan dimana - mana. Membuat Shakti dan Zaskia menoleh kearah sumber suara.

"Radhika,," gumam shakti dengan tangannya yang memegangi bibirnya sendiri.

Radhika hanya memandang shakti dalam. Dengan senyuman getir yang mengembang dibibir nya.

Rasa cinta dan kecewa serta cemburu bercampur aduk kini. Sekelebat wanita ini mengingat masa - masa manis nya bersama sang suami.

Ia berpikir untuk tidak mencemburui suaminya dan wanita itu. Tetapi sebuah ciuman yang dilihat nya itu mampu merubah segalanya.

Air mata lolos menetes di pelupuk mata wanita ini. Kecewa? Ya benar, dia sangat kecewa.

Dengan sigap radhika menghapus air matanya dengan punggung tangannya. Ia masih tersenyum getir menatap suaminya.

Sedangkan shakti, pria itu masih mematung diam tak bisa berkutip, dan Zaskia? Tentu saja ia tersenyum penuh kemenangan.

"Radhika,,!" Panggil Shakti ketika melihat istrinya itu sudah pergi dari hadapannya.

Ia memandang kearah Zaskia dengan sorotan matanya yang penuh ketajaman.

"Ck! Wanita sialan!" Rutuk Shakti mendecak kearah Zaskia

Ia berlari menyusul istrinya yang sudah tidak tertangkap oleh pandangan matanya.

"Ra radhika,, radhika,," Shakti terus mengucapkan nama radhika

setelah dirinya berhasil menyusul istrinya lalu menyamai langkah cepat istrinya itu.

"Radhika dengarkan aku,," Ucap shakti dengan tangannya yang memegang pundak radhika sembari berjalan.

Radhika, dengan wajah kalem nya yang penuh kekecewaan tetap kekeh tidak menengok ke wajah suaminya.

Radhika tetap berjalan lurus cepat. Para karyawan yang terpancing oleh suara langkah mereka yang bergemuruh tak karuan.

"Radhika tolong berhenti,," Ucap shakti sekali lagi.

Kini mereka sudah keluar dari kantor SA'Shekhar COPR. Mata kecewa wanita ini tetap mencari - cari keberadaan Taxi terdekatnya.

Tidak peduli bahwa suaminya itu selalu saja memanggil namanya dengan tangan yang terus berusaha membujuk dirinya.

"Taxi!" Radhika mengeluarkan suaranya untuk memberhentikan satu taxi didekatnya.

"Radhika,," panggil shakti

"Lepas kan tanganku!" Ucap radhika datar tanpa menatap suaminya.

Seperti orang tuli. Shakti tidak mendengarkan ucapan istrinya itu. Ia malah terus menatap istrinya dalam rasa bersalah nya.

####

Sorry for typo.

Vote 65+

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang