Shakti tiba dirumah sakit. Ia langsung saja pergi keruang rawat ibunya saat ini.
"Shakti,,, " lirih ny. Arora ketika mendapati shakti yang sudah memegang knop pintu. Shakti duduk disamping ny. Arora
"Kau disini nak? " ucap ny. Arora yang dibalas anggukan dan senyuman oleh shakti.
"Ibu,, bagaimana keadaan mu? " ucap shakti lembut. Tangannya tak lepas dalam genggaman tangan Ny arora
"Baik,,, ibu sangat baik,,, " ucap Ny arora tersenyum
"Baguslah,, owh ya,, ayah dimana bu?" tanya shakti
"Ayah mu sedang meneraphi kan diri,, Dokter nithin bilang teraphi ini untuk menghilangkan rasa kram yang datang tiba-tiba,, " jelas Ny arora
"Owh,,, tapi bu,, mengapa dokter nithin mengatakan jika ibu bisa dibawa pulang malam ini juga bersama ayah,,, dan sekarang ayah malah menjalani teraphi?? " tanya shakti
"Ibu tidak tahu nak karena ib--"
"Malam,,, " sapa dokter nithin tiba-tiba menyela ucapan ny. Arora. Shakti tersenyum begitupun ny arora yang tersenyum atas sapaan Dokter nithin
"Malam,,, dokter,, bukankah kau yang mengatakan kepada ku saat pagi tadi jika ayah & ibu diperbolehkan untuk pulang,, tapi Kenapa ayah menjalani teraphi? " tanya shakti bertubi.
"Ayah mu harus lebih steril,,, maka dari itu ayah mu diperbolehkan untuk pulang besok,, ibumu bisa pulang malam ini juga,,, tetapi ayah mu tidak bisa,, " dengan sedikit rasa takut Dokter nithin berdusta kepada shakti & ny. Arora
"Mengapa bisa seperti itu? " tanya shakti seolah-olah dirinya itu memang orang berpendidikan. Dokter nithin nampak kesulitan meneguk salivanya.
"Karena tn. Arora kurang steril dibanding ny. Arora,, " ucapnya dengan pikiran yang sangat tidak bisa disebut tenang.
"Baiklah,, aku akan membawa ibuku pulanh terlebih dahulu,, lalu satelah itu akan aku jemput lembali esok setelah teraphi selesai,,, ", ucap shakti membuat dokter nithin menghembuskan nafas lega nya.
"Tidak! " tolak ny. Arora bersikeras. Shakti & D. Nithin mengernyit heran atas respon dari wanita paruh baya tersebut.
"Ma maksud ibu, ibu tidak mau pulang,! Ibu hanya akan bulang saat ayah mu sudah selesai kemo shakti,, " jelas Ny arora
"Loh?,,, " shakti semakin terheran atas sikap sang ibunda tercintanya itu.
"Ibu mohon,,, " Ny arora memohon dengan mata yang berbinar penuh harap didalamnya membuat sang anak itu menghela nafas lemah
"Baiklah,,, tapi besok harus pulang! " printah shakti membuat Ny arora mengangguk tersenyum penuh dengam rasa gembira.
Shakti pun langsung berpamitan kepada ibunya. Ia menitipkan salam nya untuk ayah nya jika sudah selesai teraphi nanti.
Setelah shakti pulang di ruangan rawat Ny arora Hanya ada D. Nithin.
"Tolong jelaskan semua ini dokter,, " ucap Ny arora tatapan nya sudah berubah menjadi serius kini. Seolah kaku saat hal yang ditakuti terjadi akhirnya ketakutan itu terjadi juga.
"Maksud anda? " Dokter nithin berkata sebisa mungkin walaupun tenggorokan nya sudah semakin kering saat ini. Bagaimana tidak! Ia menyembunyikan hal sebesar ini dari seluruh keluarga nya.
"Aku tau! Aku tau semua itu! Kenapa!!? Kenapa kau menyembunyikan hal sebesar ini?!! " ucap ny arora tak terima
"Maafkan saya ny,,, saya tidak bisa melanggar perintah & keinginan suamimu,,, " ujar D. Nithin
"Baiklah!! Tapi dimana naresh dokter? " ucap ny. Arora
"Sedang berada di ruang oprasi,,, maafkan saya,,, " dokter nithin kembali tertunduk saat ini. Ia tak berani menatap ny arora kini.
Ny. Arora sengaja tidak memberi tahu shakti tentang Tn Arora yang memberikan jantung nya untuk keluarga mehra. Ia tau jika shakti akan mengobrak abrik seluruh sudut rumah sakit jika ia mendengar ayahnya dioprasi tanpa seizin dari dirinya bahkan dari ibunya.
"Apa aku bisa menemuinya sekarang? " tanya Ny Arora. Ia tahu jika ini Bukan lah kesalahan dokter nithin Yang bersikap seperti itu.
Tapi karena Ny. Arora sangat lah tau jika suaminya itu akan berusaha mendapatkan apa keinginannya dan itupun tanpa bisa di ganggu gugat!.
"Tidak bisa ny,, anda bisa menemuinya besok pagi,, " ucap dokter nithin
"Baiklah,,, "
Shakti pulang kerumah dengan sekotak pizza ditangannya. Ia sengaja membelikan pizza itu sebagai makan malam nya.
Radhika membukakan pintu saat suara bel menggema didalam rumah nya. Saat dibukakan pintu tersebut ia melihat sosok shakti yang sudah berdiri tegak dengan tangan kanan yang memegang tas koper dan tangan kiri yang memegang plastik berbentuk box disana.
"Kau sudah pulang? " tanya radhika tersenyum. Shakti membalas senyuman manis radhika dengan senyuman maut nya.
"terimakasih tuhan,, malam ini kau mengijinkan ku melihat senyuman calon suami ku,,, " batin radhika tersenyum.
Tanpa radhika sadari ternyata pria dihadapannya itu tengah memperhatikan mulut radhika yang tak luput dari senyuman serta mata indah Radhika yang melayang menatap langit.
"Heii,,, apa kau sudah tidak waras?" tanya shakti. Pria itu menggunakan tangan kanannya untuk berlambai-lambai dihadapan wajah radhika. Memastikan bahwa gadis itu tidak sedang mengkhayal.
"Ee,, ayo masuk,, " gadis itu gelagapan atas lamunannya yang diketahui oleh si pria yang khayalan kan, shakti.
"Kau ini! Aneh sekali,,, " umpat shakti. Pria itu langsung saja menyelonos pergi dari hadapan radhika.
Rumah rumah siapa? Shakti kan?
"Haissshhh,,, radhika,, radhika,,, " radhika tersenyum tak karuan saat ini lalu kembali masuk kerumah dan menyiapkan teh hangat untuk shakti.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomansShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...