"Apa kau tidak bisa melupakan kekasih mu?" tanya radhika lagi, seolah setelah pendapat jawaban dari shakti dirinya lega untuk berharap sesuatu akan hal pasti.
"Untuk pertanyaan seperti itu,, aku tidak bisa menjawab nya saat ini,, "
ucap shakti lalu berdiri. Radhika mendongakkan kepalanya. Melihat kearah wajah shakti yang tinggi karena berdiri.
"kita pergi sekarang,,,! " tegas shakti
"Kemana,,,? " tanya radhika lirih
"Apa kau tidak bisa berpikir? Aku belum makan saat ini,, ini sudah siang radhika,, berpikirlah sedikit! " ucap shakti ketus lalu meninggalkan radhika.
Radhika bingung atas sikap suaminya yang tiba-tiba berubah 180°. Ia merasa bersalah lagi, bersalah lagi, dan bersalah lagi.
'Kenapa aku selalu salah? Padahal aku hanya menanyakan rasa nya terhadap zaskia sekarang,, tapi dirinya malah menjadi seemosional ini,, '
Batin radhika. Dirinya menatap punggung suaminya yang kini mulai menjauh dari hadapannya. Radhika baru tersadar bahwa suaminya meninggalkan dirinya dengan keadaan marah.
"Astaga,, aku bisa kehilangan jejak jika seperti ini,, " gumam radhika lalu berlari mengikuti shakti
"Kenapa ini selalu terjadi!! disaat aku berusaha untuk melupakannya, wanita itu malah mengingatkan ku kembali!! " dumel nya dengan penekanan kata diseluruh kalimat nya.
Radhika cukup susah mengikuti shakti, karena dirinya memakai saree ditambah langkah suaminya itu sangat besar.
Radhika melihat suaminya itu masuk kedalam sebuah restaurant besar. Ia mengikuti suami nya itu. Radhika melihat shakti duduk dukursi nomor 16.radhika menghampiri nya dan duduk disana.
"Pelayan,,!! " panggil shakti. Pelayan itu menghampiri meja makan nomor 16 dengan buku catatan yang dibawa nya
"Pesan apa Tn? Ny? Silahkan dibuka menu makannya,,, " ucap pelayan itu sopan.
"Aku pesan roti lapis selai chocolate chandhichook dengan jus alpukat,, " pesan shakti, karena disini restaurant campuran. Antara india dan luar negeri.
"Kau pesan apa radhika? " tanya shakti
"Sama kan saja denganmu,, " lirih radhika lembut. Shakti mengangguk
"roti chandhichook dua dengan jus alpukat nya dua,, " pesannya kembali. Pelayan itu mengangguk
"Tunggu sebentar tn,, nyonya,, " Ucap pelayan itu tersenyum lalu meninggalkan meja nomor 16
Hening.
Tidak Ada yang membuka sekecil suara pun. Keduanya sama-sama bungkam diam. Mungkin shakti yang merasa kesal dan radhika yang merasa bersalah.
'Jika terus seperti ini,, maka keadaan akan semakin memburuk,, ' batin shakti
"Apa kau tidak lapar,, hmm? " tanya shakti lembut. Radhika menatap shakti melongo
'Cepat sekali dia berubah situasi' batin radhika keheranan
"Aku.? Tentu saja aku lapar,, " ucap radhika sedikit sinis.
"Apa kau marah terhadapku? " tanya shakti memastikan. Radhika mendongak
"Jika tahu kenapa kau bertanya? " ucap nya semakin sinis
shakti memikir mikir apa yang harus ia lakukan. Ternyata radhika adalah sosok wanita normal yang bisa ketus dan kejam.
Shakti pikir istrinya itu hanya bisa berbaik hati. Tapi nyatanya tidak!. Radhika juga bisa seketus ini. Tiba-tiba melantas di pikirannya saat kejadian sama seperti ini.
Flashback on
Shakti menarik radhika hingga berada dalam dekapan nya. And golll!! Detakan kencang dikedua jantung terdengar berdegup sangat kencang.
Plakkk!!
Radhika menampar pipi shakti dengan tangan putih nya. Shakti shock melihat itu. Bahkan rasa shock nya sangat besar sehingga membuat nya lupa untuk mengaduh. Ini tamparan kedua kali yang tangan radhika daratkan dipipi shakti.
"Apa kau sudah tidak waras? " tegur shakti
"ralat ucapan mu itu! Disini yang sudah tidak waras itu adalah kau! Kau sudah hilang akal saat ini kemarin dan seterusnya! untuk apa kau menarik lenganku dengan paksa?! Hhh dasar,, " emosi radhika tergantung
"Apa?!!!! " tantangnya
"Tidak! ", jawab radhika cepat.
"Yasudah,, aduhhhh,, " ucap shakti lebay dikalimat terakhir mengingat dirinya itu sedang kesakitan.
"Hei,, kenapa kau ini? "
"Aduhhh radhika aduhhhh,,, " shakti tak henti-henti mengaduh saat ini
"Kau kenapa shakti? " tanya radhika mulai panik dengan tangannya yang terus memegang pundak shakti dan sebelah nya memegang pipi shakti.
"Aduhhh aduhhhhh,,, " shakti terus mengaduh
"Aduhh,,, kenapa kau terus meringis,, kenapa baru sakit saat ini? " tanya radhika
"Aku baru mengingat nya bodoh! " ucap shakti
"Yasudah,, duduk lah,, " saran radhika dengan mudah shakti menurutinya dan duduk disofa sembari terus memegangi perutnya.
"Cepat katakan kepada ku,, kau sakit apa? " tanya radhika.
"Sakit perut,,, " cicit nya rendah. Wajah nya sudah memutih kini. Pucat bak mayat hidup.
"Sudah kuduga,, bukankah aku sudah mengatakan padamu agar kau tidak tidur sesudah sarapan tadi? Kau ini! Bisanya hanya membantah,, " kesal radhika
"Sepertinya sejak tadi pagi kau hanya bisa bermarah marah saja!! Apa kau tau seharusnya disini aku yang harusnya memarahi mu,, tapi tadi! Malah kau yang sering membentak ku!! " kesal shakti
"Maafkan aku,, aku memang sensitif ketika sedang datang bulan,, " lirih radhika. Dirinya merasa bersalah kini.
"Hhh lupakan!! Yasudah diobati tidak ini? " sindir nya
Flashback of
Pesanan datang... Tetapi shakti tak menyadari nya.
"Heii!!, kenapa kau melamun?!! " tanya radhika mengagetkan shakti
"Ak aku,, tidak, baik-baik saja.. Mmm apa kau sedang datang bulan? " tanya shakti Hati-hati
"Heii!! Sepertinya kau sudah pandai menjadi peramal saat ini,, " ujar radhika tersenyum yang dibalas senyuman kikuk oleh shakti
"Hehe,, ya seperti itu,, tapi benar bukan, kau sedang datang bulan saat ini? " tanya nya lagi
"Jika iya memangny kenapa sih?! " tanya radhika yang Kekihatannya semakin risih atas pertanyaan shakti
"Ah,, Tidak tidak,, "
"Yasudah,, "

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomanceShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...