My Second Love Part 96

818 77 17
                                        

Orang yang tadi menemani ketakutan nya justru tertidur dilekukan leher nya. Tentu saja wanita ini tersenyum.

"Aku beruntung memiliki suami sepertinya,, "

Lirih radhika tersenyum kemudian memperdekat jaraknya lalu tertidur bersama.

Rasa takut seketika hilang begitu saja dikala ia melihat wajah teduh suaminya itu.

"Apa yang tadi terjadi??" Batinnya masih berkecamuk dihatinya.

Tak lama berlamun akhirnya wanita manis itu bisa tertidur bersama suaminya.

Shakti membuka sedikit matanya. Memastikan bahwa istrinya sudah tertidur atau belum.

Ya!! Shakti hanya pura-pura tertidur. Karena bagaimana pula istrinya itu tidak akan tidur jika ia tidak tidur, apalagi memingat kejadian tadi.

"Ada apa dengan radhika?" Ucap shakti sedikit emosi dan bingun.

Karena bagaimanapun juga ia sangat mencemaskan kondisi radhika. Apa yang terjadi dan apa maksud dari semua ini.

"Apakah dia sedang tertidur? Atau tidak sadarkan diri?" Ucap shakti sedikit bingung.

"Sebaiknya aku biarkan saja radhika,, biar nanti setelah radhika bangun aku bisa menanyakannya,," Lanjuttnya

Setelah menidurkan radhika. Shakti duduk disamping tubuh radhika yg terbaring diatas ranjang.

Tinunitttt tinunitttt!!!

Suara dentunan ponsel terdengar disaku celananya. Buru buru ia mengangkat telponnya dan menjauh sedikit demi sedikit dari dekapan radhika.

karena takut akan membangunkan istrinya atas suara keras dentunan ponselnya.

"Hallo ada apa?" Ucap shakti tanpa basa basi sembari melonggarkan dasi biru tuanya.

"Maaf tuan,, meeteng akan dilangsungkan dalam waktu 15 menit lagi" Ucap salah satu karyawan shakti

"Suruh sekreataris ku untuk menghandle nya"

"Ini tidak bisa diwakili tuan,, harus langsung oleh pemilik perusahaan"

"Istriku sedang tidak sadarkan diri,, aku tidak bisa kekantor sekarang" Ucap shakti datar

"Tapi tuan meeteng akan berjalan 15 menit lagi"

"Istriku sedang tidak sadarkan diri,, aku tidak bisa kekantor!" Ucap shakti mencoba sesabar mungkin.

"Tapi tuan,, meeteng ini sangat penting,, jika kau tidak menghadiri meeteng ini maka beberapa saham akan dicabut,, mohon kerjasamanya tuan"

"SUDAH KUBILANG ISTRIKU SEDANG TIDAK SADARKAN DIRI! APA KAU TIDAK MENGERTI! BATALKAN MEETENG ITU ATAU TIDAK KAU AKAN KEHILANGAN PEKERJAAN MU!" Bentak shakti

"Emm,, ma maaf tuan,, jadi meeteng ini akan dibatalkan,,,"

"Batalkan saja."

"Baiklah tuan,, maaf,,,"

Tuttt!!

Sambungan telepon terputus.

"Pegawai terkutuk!" Rutuk Shakti.

2 jam kemudian....

Shakti tak henti mondar mandir tak jelas. Pasalnya ia masih menghawatirkan kondisi radhika.

Ya! Benar!. Radhika belum tersadar sama sekali.

"Oh tuhan,, kumohon jaga istriku baik-baik,," gumam shakti dengan wajah cemasnya.

Siapa tau? Dibalik sikap santai pria ini ia menyimpan banyak kegelisahan dikala sesuatu terjadi kepada istrinya.

Ya mungkin saja yang paling panik dalam hal ini adalah shakti. Bukan radhika. Padahal radhika lah yang mengalami insiden ini.

Sisilain..

Seorang wanita dicaffe itu nampaknya sedang berbincang serius. Siapakah dia?

"Bagaimana?" Tanya wanita berbaju merah itu

"Sudah Nona,, Tadinya aku akan meluncurkan targett terakhir,, tetapi Suaminya datang tepat waktu saat itu juga nona,,"  ucap dadli.

Dadli? Bukankah dia orang yang mengahantarkan shakti dengan radhika saat perpindahan rumah?.

"Lakukan targett terakhir lain kali saja,," Ucap wanita berbaju merah dengan seringai di bibirnya.

"Baik nona" Ucap dadli.

Arora home...

"Shakti,,,," panggil radhika lirih

Shakti yang sedang menunggu kesadaran radhika pun segera menghampiri istrinya dan duduk disamping radhika yang tengah berbaring.

"Apa sayang?" Tanya Shakti Lembut seraya mengusap lembut rambut radhika.

"Aku pusing,,," Lirih Radhika

"Kita ke Rumah sakit sekarang okee,,,?" Ucap Shakti penuh perhatian

Radhika menatap suaminya dengan tatapan yang hanya dia sendiri lah yang tau apa artinya.

"Jangan katakan itu!" Ucap Shakti sembari mengangkat telunjuk tangannya ketika mengetahui tatapan Istrinya itu

"Hmm,, baiklah" Pasrah Radhika

Rumah sakit...

Mereka berjalan berduaan menyusuri lorong-lorong rumah sakit sesekali diselingi canda tawa.

"Kita kesana haha,,," Ucap shakti sembari menunjuk suatu ruangan dengan langkah yang seloyongan

"Tidak shakti haha,, itu untuk orang penderita sakit gigi" Ucap Radhika tertawa

Entah mereka sendiri saja yang mengerti apa yang lucu dan apa yang ditawakan.

Sambil bergandengan. Lorong demi lorong shakti dan radhika lalui dengan jalan shakti yang sempoyongan. Dan tentu saja itu membuat radhika tertawa.

"Sepertinya ini ruangannya shakti,," Ucap Radhika ketika melihat nama MR.BACHAN di pintu tersebut.

Vote+coment+follow!

Yang lainnya dipublis nanti ya,, ini aga eror wp nya. Teuing atuh kunaon ya. Intinya aku sebel wattpad. Baru pertama ketemu udh eror. Heumm😤

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang