"Sepertinya ini ruangannya shakti,," Ucap Radhika ketika melihat nama MR.BACHAN di pintu tersebut.
"Hmm,, tidak tidak! Itu ruangan untuk para manusia yang sedang bermasalah dengan perut nya,, karena setiap malam cruttt crutt didalam toilett,,"
Ucap shakti Dengan bibir yang di monyong-monyongkan layaknya anak kecil. Atau bahkan seperti orang mabuk.
"Shakti hentikan! Kali ini aku serius!" Ucap Radhika
"Hmm,, baiklah ibu,," Cicit Shakti.
Toktoktok!! Toktoktok!!
"Sudah sekali saja sayaaaang,,," Ucap shakti sembari menyingkirkan tangan istrinya yang sedang mengetuk.
Ia masih berbicara dalam keadaan mabuk. Entah itu mabuk apa. Mungkin saja mabuk genjer.
"Iya silahkan masuk,,," Ucap Dokter Bachan
Radhika berjalan sembari cepat-cepat melepaskan tangan shakti yang selalu memegangi bajunya.
"Owh Mr & Mrs Arora? Suatu kehormatan bagi saya atas kedatangan anda,," Ucap Dokter Bachan
Dokter bachan adalah amitabh bachan.
"Haha,, anda ini" Ucap Shakti tertawa lalu mendahului radhika yang tadi selangkah lebih depan dibandingnya.
"Dasar pria!" Dumel radhika
Shakti dan dokter tersebut berpelukan ala pria maco. Ya walaupun si bachan ini sudah tua bangka tetapi gaya pria paruh baya tersebut masih terlihat muda.
"Apa kabar Mr arora?" Tanya Dokter Bachan sembari tersenyum
"Baik baik haha,," ucap shakti tertawa
"Shaktiii,,," Lirih radhika memanggil nama shakti
"Hmm?" Jawabnya yang dibalas plototan
"Oh iya iya,, begini dokter bachan,, duduk sayang radhika mendelik malu lalu duduk disamping kursi shakti. Mungkin saja radhika lupa untuk duduk. ,, jadi istriku ini tidak tau kenapa,, " Ucap Shakti tak jelas
"Maksudmu? Aku tidak mengerti??" Tanya dokter bachan
"Haiss,, aku tidak mengerti mau berbicara apa,, untuk itu periksalah istriku,, dia kenapa" Ucap Shakti
"Baiklah,, mari Mrs arora,," Ucap Dokter Bachan
Radhika mengikuti dokter bachan lalu berbaring di balik gorden hijau.
Selama pemeriksaan radhika tidak mengeluarkan sepatah katapun.
Pemeriksaan selesai....
"Bagaimana dokter? Ada apa dengan istriku?" Tanya Shakti Cemas
"Istrimu baik-baik saja,, dia hanya kelelahan,," Ucap Dokter Bachan
"Hmm,, aku kira dia hamil,," Ucap Shakti tersenyum hambar
"Tunggu saja Mr arora,, kau harus sering-sering membuat janin,, semua butuh proses bukan? Haha" Ucap Dokter Bachan
"Hmm,, ya kau benar,," Ucap Shakti.
Rumah....
Sepanjang perjalan tadi. Shakti sama sekali diam. Radhika tidak mengerti dirinya harus berbuat apa.
Kasur....
Shakti berbaring dikasur sembari memainkan ponselnya. Radhika yang sedang berdiri diambang pintu pun segera menghampiri suaminya dan berbaring disampingnya.
Radhika memeluk shakti dari samping. Karena posisi shakti tidur dengan posisi lurus.
Beberapa kali wanita itu mendusel dusel dileher suaminya. Sedangkan shakti tetap cuek memainkan ponselnya.
Jemari kecil wanita itu menulis abstrak pipi suaminya itu.
"Kau kenapa?" Tanya shakti masih memegang ponsel namun pandangannya tertuju kepada radhika.
"Kau tidak menjawab pertanyaanku,," ucap shakti karena radhika tidak menjawab pertanyaan nya.
"Kau kenapa?" Tanyanya lagi dengan lembut
"Kau yang kenapa?" Tanya radhika dengan wajah yang disembunyikan dileher shakti
"Tidak,, aku tidak papa" Ucap Shakti
"Shakti kumohon jangan menyembunyikan hal yang tidak kau sukai tentang diriku" Ucap radhika
"Tidak,, aku menyukai seluruh tubuhmu,,"
Ucap Shakti sedikit bergurau agar tidak terlalu canggung. Radhika menampar pelan pipi shakti.
"Hmm,, aku hanya sedikit-"
"Kecewa?" Ujar radhika memotong ucapan shakti
"Kecewa? untuk hal seperti apa?" Tanya Shakti
"Kecewa untuk hal menunggu seorang istri mengandung tetapi nyatanya tidak ada apa-apa didalam isi perut wanita itu" Lirih radhika
"Kau ini berbicara apa haha" Shakti tertawa mendengar ucapan istrinya itu
"Aku berbicara tentang mu yang kecewa,,," Lirih radhika kembali.
Vote+coment+follow!

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomanceShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...