My Second Love Part 117

762 71 25
                                        

"Ruangan radhika,," gumam shakti lalu meninggalkan administrasi tersebut.

Shakti melihat dokter shila yang baru saja keluar dari ruangan radhika, cepat - cepat ia mempercepat jalan nya.

"Bagaimana istriku,,?" Tanya shakti

"Astaga! Kau mengagetkan ku! ,, istrimu baik - baik saja,, hanya dia belum bisa sadar hari ini, mungkin besok dia bisa sadar,," Ucap dokter shila

"Hari ini sore, aku harap kau tidak lupa dengan janji mu! Izinkan aku keruangan istriku sekarang juga,,!" Ucap shakti

"Kau boleh masuk sekarang,, tapi pakai baju yang telah disediakan di dalam,, dan pastikan kau tidak mengusik pasien ku,," Ucap dokter shila

"Dia istriku, aku pasti akan menjaganya,," ucap shakti

"Kalau begitu silahkan masuk,," ucap dokter shila menyilahkan shakti masuk.

Senyuman kegembiraan mengembang dibibir shakti saat itu juga.

"Terimakasih dokter, terimakasih,," ucap shakti yang dibalas senyuman serta anggukan oleh dokter shila

"Ya dewa, berkati mereka,," gumam dokter shila memohon.

Dokter shila, wanita ber umur 45 tahun.

Nittt.... nitttt....

Hanya ada suara deteksi jantung yang memenuhi ruangan ini. Shakti, si pria tangguh yang kuat kini sudah membalikan faktanya.

Ia menangis tersendu - sendu ketika melihat tubuh istrinya yang banyak dengan perban serta jarum infus.

Ia masih berdiri dengan bibir bergetar serta air matanya yang terus mengalir, dirinya terus saja memandang kondisi istrinya.

"Istriku,, kau kuat! Aku percaya bahwa kau akan pulih,," Ucap shakti, tak lama kemudian ia duduk dikursi.

Menyentuh tangan istrinya dengan jarum infus yang berada dipunggung tangan istrinya.

Ia tidak berani menggenggam tangan istrinya itu. Melihat perbanan tangan nya saja sudah membuatnya tidak tega.

Jika bisa diungkapkan oleh sentuhan, maka detik ini juga shakti akan memeluk erat istrinya.

Namun keadaan tidak memungkin kan. Tubuh istrinya masih terbaring lemah.

"Radhika,, cepatlah sembuh,, suami mu ini menunggu mu,," Ucap shakti tersenyum getir dengan air mata yang selalu menetes.

"Hey,, bangunnlah,, suami mu ini sudah ada disamping mu,, kau tidak perlu mencari ku kemana mana,, aku berjanji akan selalu pulang untuk menemui mu,, untuk mu aku ada,, dan berjanjilah untuk ku kau ada,,"

Air mata shakti terus saja mengalir dengan deras. Ia tidak kuat jika melihat keadaan istrinya seperti ini.

"Apa kau tau? Semalaman perutku terus saja berkoar koar meminta untuk diisi oleh masakan mu,, masaklah untuk ku lagi radhika ,, sadar radhika sadar,, sadar lah untuk ku,," air mata shakti sudah tidak bisa dikendalikan lagi

"Aku tau pasti kau mencari ku semalaman,, aku tau radhika aku tau,,,!"

"Radhika bangunnn,,,!!" Ucap shakti dengan deraian air mata yang terus mengalir

"Maaf tuan,, waktu jenguk sudah habis,," Ucap perawat yang baru masuk tadi

"Tidak! Aku ingin bersama istriku,," tolak shakti tanpa mengusap air matanya.

Masa bodo dirinya diaanggap pria cengeng ataupun sejenisnya. Dirinya sangat terpukul ketika melihat kondisi istrinya, terlebih lagi itu karena dirinya.

"Tapi tuan,, tolong kerja sama lah dengan kami,, agar kondisi istrimu lebih membaik,," Bujuk perawat tersebut

"Ini demi kebaikan istrimu tuan,, mengertilah,," lanjuttnya

"Baiklah,," Ucap shakti dengan suara seraknya.

Ia membuka baju hijau yang disengaja disiapkan oleh rumah sakit. Lalu meninggalkan ruangan radhika.



#####

Vote coment follow!

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang