"Dasar nenek lampir! Bisa nya marah-marah saja!! Dia pikir aku memiliki kekasih lain disini?!! H'h yang benar saja! " grutu shakti.
Shakti memutuskan untuk pulang dan membawa semua berkas-berkas kantor disini. Ia tidak bisa berpikir jika keadaanya sedang kacau disini.
~
Tinggg nonggg!!! Tingg nonnggg
Bel rumah menggema menandakan ada seseorang dibalik pintu sana. Radhika yang sedang menonton televisi pun pasti mendengar suara itu dan langsung membuka kannya.
"Shakti,,, " lirih radhika saat menemukan sosok shakti dihadapannya. Baru saja shakti berangkat 1 jam yang lalu dan sekarang sudah kembali.
Shakti langsung saja menyelonos pergi dari hadapan radhika tanpa mengeluarkan sepatah katapun saat ini. Radhika mengikuti langkah shakti dari belakang.
Shakti melempar tas koper nya saat dirinya sudah berada di meja kekuarga tepatnya lagi diruang tanu tempat radhika menonton televisi tadi.
Radhika tersentak kaget ketika mendengar suara bugggh!! Dari bunyi tas koper yang dibanting keras diatas meja. Shakti duduk sembari terus memijit pelipis nya.
Melihat itu radhika hanya bisa mematung diam. Sejenak kemudian ia berdiri dibelakang senderan sofa. Ia memijit kepala shakti yang tersandar disana.
Shakti menikmati sentuhan yang diberikan oleh radhika. Radhika tersenyum karena shakti memperboleh kan nya untuk memegang kepala nya.
"kau Kenapa? " tanya radhika sembari terus memijit mijitkan kedua tangan nya di kepala shakti.
"Apa kau juga sama seperti zaskia!! Tidak pernah mengerti bagaimana keadaan ku!!!?!!! " bentak shakti tetapi masih menikmati pijitan dari radhika.
Radhika menghentikan pijitannya sejenak karena terlalu terkejut ketika mendengar shakti berbicara dengan nada keras tapi dengan mata terpejam karena menikmati pijitan dari radhika.
Haisssh!!! Bisa-bisa nya Pria itu menikmati sentuhan seseorang yang sedang dibentak nya.
Dasar tidak tau diri!.
"Maaf kan aku,, aku hanya bertanya,," cicit radhika.
"Kemarilah,,, duduk disamping ku sebentar saja!! Pijiti pundak ku!! " printah shakti.
radhika langsung memutari sofa dan duduk disamping shakti.
"Kau bilang ingin dipijiti bukan? " ucap radhika karena shakti masih menyandarkan punggung nya disofa.
"benar! Dan sekarang pijiti aku" ucap Shakti masih menyandar kan punggung nya di senderan sofa.
"Sh shakti,,, maksud ku,, kau harus membelakangi ku,, aku akan memijit mu dalam posisi seperti itu,, " ucap radhika
"Kau ini bisa nya hanya membangkang!! Aku sudah mengatakan padamu jika kau harus memijit ku! Dan sekarang pijit pundak ku dengan posisi seperti ini!! Tidak ada penolakan!! " tegas shakti
"Tapi bagaimana caranya,,, " batin radhika. Ia berpikir keras bahwa bagaimana caranya ia memijit pundak shakti. Karena shakti saja masih menyandarkan pundak nya di senderan sofa.
Radhika tau bagaimana caranya saat ini. Tapi hasus kah ia melakukan posisi itu?.
"Ayok,,!!! " ucap shakti. Dengan ragu radhika bangkit dari duduk nya dan berdiri dihadapan shakti yang sedang bersandar.
Ia memcondongkan badannya sedikit agar tangannya bisa menggapai kedua pundak shakti. Posisi nya sangat dekat saat ini.
Ketika akan memijit radhika sedikit ragu dan mengganti posisi. Ia pikir ini terlalu intim. Ia kembali duduk disebelah shakti dan memijit kedua pundak shakti dari samping.
Posisinya sangat dekat saat ini. Bahkan radhika terlihat seperti merangkul Shakti dari depan. Ia seperti sepasang kekasih yang berpelukan.
Shakti memejamkan matanya tanpa menengok kearah radhika. Menikmati sentuhan yang diberikan oleh radhika. Pijitannya sangat menenangkan.
Setelah dirasanya cukup. Shakti membuka matanya. Tapi radhika masih memijiti nya. Shakti melihat kearah radhika. Wajahnya terlihat bersandar didada Shakti dan tangan masih bergerak lembut di pundak shakti.
Shakti sedikit melihat kebawah. Ia melihat sedikit wajah radhika. Shakti tersenyum saat melihat radhika memejamkan mata nya dengam kerutan di halis nya. Seperti nya ia ketakutan jika harus memijit Shakti dengan posisi seperti ini.
"Sudah,,! " ucap shakti. Radhika membuka kasar matanya. Ia bernafas lega saat ini. Setidaknya ia tidak merasa takut seperti tadi.
"Kenapa kau memejamkan mata mu? Apa kau takut dengan ku? " tanya shakti. Radhika menggeleng sembari terus menunduk takut.
"Astaga! Kau membuat gadis ini takut kepada mu shakti!! Haha,, tapi,, semenakutkan itu kah aku? " batin shakti.
"Mengapa kau pulang awal sekali? " tanya radhika.
"Memangnya Kenapa? Tidak boleh!? Inikan rumah ku,, " ucap shakti santai sembari mengambil remote dan mengganti ganti saluran channel televisi sesuka hatinya.
"Ti tidak,, aku hanya bertanya saja,, " lirih radhika.
"Yasudah jika hanya bertanya,, aku tidak mau menjawab! " ucap shakti lalu menegakkan duduk nya dan menguarkan beberapa berkas didalam tas koper nya.
Sementara itu radhika hanya bisa melihat apa yang dilakukan Shakti kepada berkas-berkas nya.
Shakti membaca sekilas dan membanting kembali kertas ditangannya sama seperti tadi ia membanting tas koper nya dengan keras.
"Apa aku bisa membantu mu? " cicit radhika.
"Kau ini bisa apa selain membuat ku marah!!!!? " bentak shakti. Lagi-lagi ia melampiaskan kekesalan nya untuk orang lain. Tadi zaskia dan sekarang radhika.
"Aku bisa,, " ucap radhika ketika membaca berkas yang dilempar Shakti tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomantizmShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...