My Second Love Part 107

810 100 44
                                    

Radhika masih menanggah menatap shakti. Shakti terus saja membalas tatapan demi tatapan yang radhika berikan.

Cuph!.

Radhika mengecup bibir yang berada diatas wajahnya itu. Shakti tersenyum mendapat kecupan dari istrinya yang memandangnya tanpa ekpresi.

Shakti tau bahwa istrinya itu pasti sangat bingung dan memasrahkan semuanya dengan percaya.

"My wife,," gumam shakti tersenyum lalu mengecup kembali bibir radhika.

Radhika memeluk suaminya, tentu saja shakti membalas pelukan istrinya.

"Berjanjilah padaku jika ada sesuatu katakan,, jangan tutup dan menyimpan itu sendiri dengan luka" Ujar shakti

Radhika mengangguk. Shakti mendengar sedikit isakan. Ia melepaskan pelukannya.

"Nangis lagi,," lembut shakti mengusap air mata radhika.

Bukannya berhenti, radhika malah semakin deras mengeluarkan air matanya.

Kemudian shakti memeluk radhika kembali, mencoba untuk menyalurkan ketenangannya.

"Apa sudah lebih baik?" Tanya shakti yang dibalas anggukan oleh radhika.

Radhika melepaskan pelukannya. Ia tetap menangga sedikit keatas agar bisa lebih dalam menatap suaminya.

"Kenapa selalu menatap ku seperti itu?" Tanya shakti tersenyum. Radhika tersenyum menggeleng

"Itu?" Tanya shakti menunjukkan mangkuk bubur

"Itu bubur,," jawab radhika yang membuat shakti tertawa.

"Iya aku tahu bahwa itu bubur,, maksudku akan kau apakan bubur itu haha" tawanya sambil berucap

"Akan ku makan,, memangnya kenapa?" Tanya radhika

"Tidak boleh,, ini sudah dingin dan pasti tidak enak lagi,, jangan dimakan yah,, biar aku pesankan bubur untukmu,,,"

"Jangan! Aku. akan. memakannya." Tegas radhika

"Itu sudah dingin sayang,, tidak enak"

"Aku akan tetap memakannya"

"Tapi itu hambar sayang"

"Shakti! Aku ingin memakan bubur ini" rengek radhika.

"Hmm,, baiklah baiklah,, kau akan memakan bubur ini,," pasrah shakti karena jujur ia tidak kuat jika istrinya memohon dengan nada seperti itu.

"Aku suapi?" Lanjuttnya

"Hmm,, tidak perlu,," tolak radhika

"Kenapa begitu?"

"Nanti akan lama haha" selalu saja tawanya membuat shakti tersenyum.

"Shakti jangan menatap ku seperti itu,,,!!" Rengek radhika ketika shaktinya itu selalu saja memperhatikan dirinya saat mengunyah.

"Tidak apa - apa" Ucap shakti dengan senyuman yang terus menyungging dibibirnya.

"Shaktiiiii!!" Rengek radhika kembali karena shakti masih terus memperhatikannya.

"Apa sayaang??" Ledek shakti sembari tertawa kecil.

"Bodo ah" ucap radhika sambil terus menyuapkan buburnya.

Setelah dirasanya kenyang. Radhika menaruh sisa buburnya di meja.

"Buburnya enak tidak?" Tanya shakti sembari mengelus rambut basah radhika.

"Setidaknya masih bisa dimakan lah,," jawab enteng radhika

"Apa maksud mu hah?" Ucap shakti tertawa sembari mengelitiki radhika.

"Hahahaha hahahaha tidak shakti tidak hahaha iyaiya bubur buatan mu haha shaktiii enakk hentikann haha shaktiiii" tawa geli radhika terlontar saat tangan jail suaminya itu mulai menari di perutnya.

"Makanya jangan berkata seperti itu lagi" ucap shakti sembari tertawa

"Iyaiya maaf" seru radhika.

"Itu semua apa?" Tanya radhika menunjuk kantong belanjaan shakti.

"Barang - barang mu" ucap shakti.

"Mengapa begitu banyak?" Tanya radhika

"Special" ujar shakti tersenyum manis.

"Oh ya shakti,, tadi ada seseorang yang menghantarkan motor kesini,, apa kau membelinya?" Tanya radhika yang dibalas anggukan oleh shakti

"Untuk apa?" Tanyanya

"Untuk menyusuri setiap jalanan bersama mu,, haha" tawa shakti.

"Oh iya,, kau bisa memilih saree mana yang akan kau kenakan untuk pergi besok sore,, karena aku akan membawa mu memakai motor sport itu" lanjuttnya.

"Naik motor sport? Memakai saree? Apa kau sudah tidak waras?" Ucap radhika

"Astaga! Aku melupakannya,, ya terus bagaimana? Apa kau bisa memakai jeans? Sedangkan aku belum pernah melihat mu memakai jeans,," ujar shakti

"Entahlah,," pasrah radhika

###

Vote coment and follow! Vote disetiap part! Bukan di akhir part! Lama2 ga di bompart juga nih.

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang