"Yasudah kita masuk kedalam,, " Saran shakti lalu mengambil tas jatuhnya dan menuntun radhika masuk kedalam.
Shakti membawa tas ditangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya untuk merangkul lengan radhika.
"Di sofa?" Tanya Shakti.
Radhika menggeleng. Dengan sabar dan senyuman shakti menghadapi radhika yang ia sendiri tidak ketahui kenapa.
"Yasudah kita ke kamar" Ujarnya membuat sang istri mengangguk.
Tanpa aba - aba Shakti menggendong radhika, karena setelah diperhatikan radhika seperti orang sakit saja.
Wajahnya pun sedikit pucat pasi. Dengan mata yang nampak kosong, entah apa yang ia pikirkan.
Untung saja pintu kamar sedikit terbuka, jadi shakti tidak terlalu sulit untuk membuka nya.
Dibaringkannya radhika, kemudian ia membuka jass nya lalu mengendorkan dasinya serta membuka tiga kancing kemeja hitam nya.
Shakti duduk disamping tubuh radhika yang terbaring. Ia mengambil tangan putih itu.
Lalu menggenggamnya dan menghujani nya dengan beberapa kecupan.
"Kau pucat,, kita ke dokter okee?" Ujar shakti
Radhika memiringkan kepalanya, kini matanya dan mata suaminya bertemu.
Radhika menggeleng sembari tersenyum.
"Aku baik - baik saja" Ujarnya tersenyum tipis.
"Hmm,, apa kau yakin kau tidak apa - apa?" Ujar Shakti memastikan
"Aku baik - baik saja,, sungguh" Ucapnya lagi sembari tersenyum
"Wajah mu pucat, hidung mu merah, mata mu sembab, dan kau nampak sangat lemas,, apa itu baik - baik saja?"
Nampaknya shakti khawatir berat atas keadaan istrinya. Tetapi radhika selalu saja bungkam tidak mau memberikan alasan sebenarnya.
"Aku sangat baik shakti,, tolong percayalah" Rengek radhika
Tidak tega melihat ekspresi istrinya, akhirnya dengan sekuat mungkin shakti mengontrol emosinya karena istrinya itu tidak mau jujur.
"Akan ku buatkan bubur untuk mu,," Ucap Shakti lalu mengecup dahi radhika.
Sebelum kedapur shakti mengambil ponselnya yang berada diatas laci. Karena memang shakti tidak pernah membawa ponsel nya kemana - mana.
Ia rasa itu tidak cukup penting bagi dirinya, karena file - file penting nya sudah ada di laptop.
"Cintanya ada di dalam benda itu"
Gumam radhika dengan seringai kecil disudut bibir nya dikala melihat shakti pergi mengambil ponsel nya.
Dapur....
"Untuk mendapatkan bumbu bubur terbaik, aku harus menelfon bidadari tua ini haha" Gumam shakti lalu menekan nomor ibunya.
Ternyata shakti membawa ponsel nya ke dapur bukan untuk apa - apa, melainkan untuk menghubungi nomor ibunya untuk meminta resep.
Andai saja radhika tau itu.
Beberapa menit kemudian.....
Masakan telah jadi, Shakti segera menghantarkan bubur serta susu coklat buatannya.
Ia menggunakan kaki untuk membuka pintunya. Karena pintu nya saja tidak tertutup sempurna.
Nafas berat keluar dari hidung nya, dikala melihat istrinya itu tertidur.
"Wajar saja dia tertidur,, aku membuat bubur ini dengan puluhan menit" Gumam shakti dengan senyuman.
Ya walapun sedikit kecewa, shakti masih menyunggingkan senyuman tulus milik dirinya atas istrinya.
Ia meletakan masakannya diatas laci. Lalu duduk disamping radhika dengan kepala menyender di ujung ranjang dan kaki yang memanjang.
Ia mengoprek ponselnya, karena jujur ia tidak ada pekerjaan saat ini. Mau tidur tapi tidak mengantuk.
Ia terkejut ketika melihat pesan zaskia yang sudah dibaca.
"Apa radhika yang membuka pesan dari zaskia?" Heran shakti
Ia mengingat - ngingat kembali, kejadian - kejadian sebelum ia berangkat.
Shakti telah menangkap segalanya. Ia mengerti juga apa yang terjadi dengan istrinya.
Mulai dari percakapan telpon tadi siang. Dan shakti mengatakan bahwa itu bukanlah siapa - siapa.
Lalu menyuruh radhika menyiapkan pakaian terbaik karena ini special. Lalu yang terakhir atas pesan yang zaskia kirim bahwa ia akan bertemu pada pukul 13.30
Sedangkan shakti juga mengatakan bahwa ia akan berangkat pukul 13.30.
"Dasar bodoh! Kau membuat wanita ini menangis kembali!" Rutuk shakti
#####
Vote disetiap part. Jangan dipart terakhir doang! Coment juga!.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomanceShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...