My Second Love Part 74

1.2K 83 5
                                        

Skip 2 jam....

Pukul 17.55

Kini shakti dan radhika sudah bersiap untuk pergi kemall terbesar di mumbai. Entahlah itu, hanya shakti yang mengetahui apa tujuannya kini.

Radhika?

Radhika masih saja ragu untuk berbicara kepada shakti. Mungkin Wanita itu masih kesal atas ciuman shakti dan zaskia tadi.

"Dimana ibu? " tanya shakti

Keduanya sedang berada di kamar kini. Menunggu wanita ber saree pink muda selesai merias wajahnya dengan make up tipisnya.

"Ibu pergi memberi persembahan di kuil dewa ganesa,, " Ucap radhika melihat shakti lewat pantulan kaca sembari memakai anting nya.

"Mala? " tanya shakti

"Mala pun ikut pergi bersama ibu mertua,, karena tidak ada yang menemani ibu jika berangkat sendiri,, " ucap radhika masih menatap shakti lewat pantulan kaca

"Supir? " tanya shakti lagi

"Supir bersama ibu,, karena tidak akan ada taxi yang berkeliaran di dini hari,,! " kesal radhika setelah mengehela nafas karena shakti banyak bertanya

Pria ber jass biru marun itu terkekeh geli dengan tangannya yang menutup mulutnya sendiri saat melihat istrinya itu terlihat kesal karena pertanyaan nya yang tidak penting.

"Kenapa kau tertawa?! " ketus radhika berdiri dihadapan shakti

Shakti baru menyadari itu bahwa wanitanya sudah selesai merias wajah. Dengan sigap shakti berhenti tertawa.

"Astaga radhika,,! " kaget shakti melihat leher istrinya

"Ada apa? " tanya radhika heran.

Shakti mendekati nya lebih dekat. Ia menyisihkan rambut radhika yang tergerai di bahu kiri. Ia melihat bercak merah disana

"Bercak? " tanya shakti. Dengan sigap radhika segera menepis tangan shakti yang mengangkat rambutnya itu.

"Ti tidak! Kau salah melihat,,! " Ucap radhika gelagapan

"Mmm,, benarkah aku salah melihat? Sepertinya aku ini harus memeriksa mataku ini yah,,, hmmm,, ya ya ya,, " Ucap shakti menggoda

radhika tersenyum paksa, shakti kembali mengangkat rambut yang digerai kedepan dada kiri itu.

"Tapi sepertinya ini nyata radhika,, ini seperti bercak kepemilikan,, hmm kau melakukan ini semua dengan siapa? " tanya shakti

"Shaktiii,,,! " risih radhika

"Benar,,! Sepertinya kau melakukan ini dengan pria lain,, hmmm,, siapa itu,,? " tanya shakti menggoda

"Dengan mu shaktii!! " kesal radhika

"Dengan ku? Ah tidak mungkin,, " Ucap shakti semakin menggoda

"Dengan mu shakti!!!,, " kesal radhika

"Aku tidak pernah menyentuh mu,, hmm,, "

"Tadi shakti!! "

"Aku Tidak pernah mau melakukan itu,, "

"Jika tidak pernah mau menyentuhku kau akan menyentuh siapa?! "

"Zaskia,, " Ucap shakti spontan.

"Yasudah! Bukankah aku sudah pernah memberitahu kan mu jika mulai saat ini kau bebas dengan duniamu! "

Tegas radhika langsung pergi duduk dikasur . Wajah nya memerah kini. Belum sempat dirinya menghapus rasa kesalnya tadi malahan dirinya mendapatkan rasa kesal yang sama.

"Astaga,,, aku melakukan kesalahan lagi! " rengeknya ketika menyadari perkataan nya tadi

"Radhika,, kumohon! Aku tidak sengaja mengatakan itu, maafkan aku radhika,,! " ucap shakti menghampiri radhika dan duduk disebelahnya

"Radhika,,, " rengek shakti menggoncang tubuh radhika. Radhika tetap diam shakti mengacak rambutnya frustasi

"Tolong maafkan aku,, aku tidak sengaja mengatakan itu,, " ucap shakti mulai berjongkok kehadapan radhika

"Kau memang tidak sengaja melakukan itu,! Tapi kau akan terbiasa dengan hal yang berhubungan dengan zaskia! " Ucap radhika datar

"kau benar,, aku memang tidak bisa melupakan gadis itu,, tapi percayalah,, buat aku untuk melupakannya,, jika aku terus seperti ini bahkan kau selalu bersikap seperti anak kecil,, marah dan marah,, kumohon radhika,, buat aku melupakannya dengan cara mu,, jika kau terus bersikap seperti ini,, aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti,, bantu aku melupakannya,, "

Lembut shakti menggenggam tangan radhika dan mengecup nya lama. Radhika baru tersadar bahwa sikap nya yang terus seperti ini nantinya akan merusak hubungan nya dengan suaminya itu.

"Maafkan aku,, akhir akhir ini aku lebih berani terhadapmu,, bahkan aku berani marah dan kasar terhadapmu,, aku tidak tahu kenapa aku melakukan itu, maafkan aku,, " ucap radhika

Shakti tersenyum dan kembali mengecup tangan radhika. Ia masih berjongkok dihadapan radhika yang sedang terduduk diatas kasur.

"Cintamu yang semakin besar,, itulah hal yang membuat mu mudah untuk berani marah dan kasar,, aku tidak pernah menyalahkan cintamu,, karena cintamu sendiri hanya untuk ku,, benar bukan? "

Ucap shakti lembut radhika mengangguk tersenyum haru. Dirinya baru tersadar akan kesalahan yang diperbuat nya.

Ya walaupun pada dasarnya shakti yang membuat kekesalan Setidaknya radhika tidak membalas nya dengan kesalahan.

"Aku tidak menyalahkan mu radhika,, aku menghargai setiap perkataan mu,, jika aku salah, tegur dan nasehati aku,, jangan membalas nya dengan kesalahan kembali,, itu akan merusak hubungan kita,, " lembut shakti

"Terimakasih,,, " lirih radhika, shakti mengernyit

"Untuk apa kau berterimakasih? " tanya shakti heran

"Terimakasih karena sudah membuatku sadar,, bahwa rasa marah ku itu terlalu berlebihan,,, " Ucap radhika



Vote 40+?

Sorry for typo

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang