Skip..
"Bagaimana makanan disini?" Tanya shakti
Keduanya sedang berada di dalam mobil kini. Radhika yang tengah menghadap jendela melirik ke arah shakti
"Enak, hanya suasana yang menjadi masalahnya! Membuat semuanya terlihat buruk" Ucap radhika ketus lalu menghadap jendela kembali
"Sudahlah radhika, jangan seperti itu,," Bujuk shakti tetapi radhika tetap diam
Tak lama kemudian, mereka telah sampai dihotel, kena jarak restaurant dan hotel tidak terlalu jauh.
"Kita sudah sampai,," Ucap shakti menatap radhika yang terus menghadap jendela
Radhika membuka seatbelt lalu hendak membuka pintu mobil, tetapi usahanya itu tidak bisa
Dirinya mendecak sebal karena pintu mobil sulit dibuka.
"Mobil ini belum kubuka sayang," Ujar shakti membuat radhika menjatuhkan kembali punggungnya pada kursi duduk lalu kembali menatap kearah jendela lagi
"Aku tidak akan membuka mobil ini sebelum kau berbicara kepadaku,," Ucap shakti
"Baiklah, sekarang turunkan aku. Bukankah aku sudah berbicara bukan?" Tanya radhika
"Kau berbicara, tapi tidak dengan matamu,," Tukas shakti
"Yaiyalah mata tidak berbicara!" Ketus radhika kesal
"Bukan itu maksudku, lihat aku radhika! Aku ada disampingmu, bukan diluar jendela yang terus kau pandang,," Ucap shakti
Terdengar suara helaan nafas yang berderu, dengan malas radhika menghadap kearah shakti.
"Aku ingin turun!" Ucap radhika menatap dada shakti
Shakti menyentuh dagu radhika agar menatapnya. Keduanya sudah saling menatap kini, hanya radhika yang sesekali mengalihkan tatapannya kesegala arah.
"Kau yakin kau ingin turun?" Tanya shakti lembut menatap radhika yang sedang menatap kearah lain
"Ck! Shakti cepatlah! Aku ingin turun!" Rengek radhika sebal
Tidd.. tidddd....
Suara yang dibunyikan oleh shakti dari tombol yang berada di kunci mobil itu terdengar.
Segera radhika memalingkan wajahnya lalu membuka pintu mobil dan berjalan dengan kesal kearah kamar hotel.
"Ck astaga!" Frustasi shakti menarik rambutnya sendiri
Ia memutuskan untuk keluar dari mobil lalu menghampiri radhika yang sudah pergi terlebih dahulu.
"Aku benci keadaan ini!" Desis radhika dengan mata berlinang
Ia melempar high hells nya kesembarang arah. Lalu membasuh wajahnya di kamar mandi.
Shakti berbincang sebentar dengan rekan bisnis nya yang tak sengaja bertemu dihotel.
Setelah lama berbincang, shakti langsung saja pergi ke kamarnya. Memastikan bahwa radhika baik - baik saja.
Clekkk...
Shakti membuka pintu kamar hotelnya, ia terkejut mendapati radhika yang tengah duduk dikasur dengan selimut yang membaluti tubuhnya yang terlihat tanpa busana.
Ya sepertinya radhika tidak memakai pakaian. Shakti berjalan sembari membuka jass dengan tatapan yang masih menatap wajah ketus radhika.
Mengganti pakaian jass nya dengan piyama putih miliknya, shakti membasuh kedua mukanya.
"Apa yang kau tunggu?" Tanya shakti datar kepada radhika yang masih saja dalam posisi tadi
"Ini adalah rencana mu, aku tidak ingin menghancurkannya" Ucap radhika dingin
"Bahkan aku tidak mau melakukan hubungan badan dengan mu dalam kondisi seperti ini, cepatlah pakai pakaian mu, kau akan masuk angin nanti" Ucap shakti datar lalu pergi kebalkon
Menikmati setiap hembusan angin malam, tidak peduli lagi dengan radhika yang masih marah terhadapnya.
Shakti meminum kopi sembari duduk di kursi yang berada dibalkon kamar. Tak lama kemudian ia menguap karena kantuk
Membuatnya harus tidur saat itu juga, dilihatnya radhika yang sudah tertidur pulas diatas ranjang.
"Maafkan aku,," Gumam shakti mengecup rambut radhika
###
Flashback nantiya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomansaShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...