My Second Love Part 115

713 67 12
                                    

"Baiklah,," Ucap dokter nithin.

S
K
I
P

Tokk tokk tokk!!

Terdengar suara ketukan dari balik pintu ruangan kantor shakti.

Dengan mata kantuknya pria itu mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya.

"Masuklah" Seru shakti dengan wajah yang masih mengantuk.

"Tuan,, tuan,,! Ada seseorang datang kemari tadi pagi sekali,, namanya dokter nithin, tadi malam,, istrimu! Istrimu mengalami kecelakaan!" Ucap sameera bercrocos tanpa jeda

"Apa?!! Dimana rumah sakit itu sekarang?" Tanya shakti dengan muka memerah.

"Rumah sakit sartla clapta,, " ucap sameera

Tanpa basa basi shakti pergi berlari, dengan cepat - cepat ia mengambil mobil nya diparkiran.

"Radhika,,," ucap shakti dengan cemas yang sangat besar

RS. Sartla'Clapta.

"Dimana pasien yang mengalami kecelakaan tadi malam,,?!!" Tanya shakti tergesa - gesa.

"Sebentar tuan,," Ucap adiministrasi tersebut

Brakhhhh!!

"Cepatlah!" Bentak shakti setelah menggebrak meja

"Se sebentar tuan,," Ucap administrasi tersebut sembari mempercepat pencaharian data atas korban kecelakaan tadi malam.

"Ck! Sistem bodoh!" Rutuk shakti

"Shakti!! Kemari!" Panggil dokter nithin

Tanpa menunggu, dengan gerak cepatnya shakti segera menghampiri dokter nithin.

"Dimana, dimana istriku?!" Tanya shakti emosi

"Disana ruangan istrimu, nomor 111" Ujar dokter nithin

Seperti tak punya etika, shakti segera berlari keruangan tersebut. Tak peduli atas ucapan terimakasih yang belum ia katakan kepada dokter nithin.

"Dia pasti tidak mau mengerti, aku rasa radhika bisa dijenguk sekarang juga atas keputusan suaminya," Gumam dokter nithin segera menghampiri shakti.

"Ra radhika!!" Lirih shakti ketika melihat istrinya yang terbaring lemah.

Kakinya terkulai lemas seketika, seperti tidak ada energi di dalam tubuh nya saat ini.

Brukkk!

Shakti terjatuh di lantai, ia sangat menyesal tidak pulang malam tadi. Jika saja ia pulang maka tidak akan seperti ini akibatnya.

"Radhikaaaaa!!!" Teriak shakti frustasi dengan mata yang sedikit berkaca.

"Bersabarlah,," Ucap dokter nithin sembari menuntun shakti untuk duduk dikursi yang menempel dengan ruangan radhika.

"Seharusnya aku pulang tadi malam,, seharusnya aku pulaaaangg!!" Purau shakti

"Aku mengerti keadaan mu,, maafkan aku jika aku mengaku sebagai ayah dari istrimu, karena tadi malam sempat terjadi berdebatan antara perawat dan dokter" Ucap dokter nithin

"Maksud mu?" Tanya shakti dengan suara yang sedikit serak

"Radhika harus mendapatkan persetujuan dari keluarga nya, sementara keadaanya sudah kritis" jelas dokter nithin

Tiba - tiba Shakti memeluk dokter nithin singkat . Ia sedikit menangis

"Terimakasih,, tanpa dirimu aku tidak tau bagaimana istriku sekarang,," Ucap shakti

"Sudahlah,, sudah menjadi kewajiban untuk setiap manusia,," Ucap dokter nithin

"Yasudah, aku pergi, ada beberapa pasien ku yang membutuhkan ku sekarang ini,," Pamit dokter nithin

"Sekali lagi terimakasih,,," Ucap shakti yang dibalas senyuman oleh dokter nithin.

"Aku tidak bisa menunggu!" Gumam shakti

Ruang dokter..

"Kumohon,, izinkan aku masuk kedalam ruangan istriku,," Ucap shakti memohon

"Tidak bisa tuan,, istrimu bisa tidak steril,," ucap dokter shila

"Apa kau tidak bisa mengerti?! Aku sangat mencemaskannya, aku ingin bertemu dengan istriku! Kumohon dokter kumohon!" Pinta shakti

"Istrimu pasti akan lebih kritis jika kau masuk kedalam ruangannya,," jelas dokter shila lagi


######

Vote!

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang