My Second Love part 04

951 69 8
                                        

Sementara itu dokter nithin nampak menghela nafas sejenak lalu kembali mengambil nafas dalam dan berujar

"Ny. Madan sangat kritis,,, shakti menatap sendu ia membutuhkan banyak darah,, dan darah disini tidak cukup karena darah Ny. Madan sangat langka,,, Ny. Madan menbutuhkan 7 kantung sementara tadi ia hanya mendapat 1 kantung,,, kondisi nya benar benar kritis,,, " jelas dokter nithin

"Apa rumah sakit ini tidak mempunyai stok darah banyak?! " shakti nampak kesal ketika mendengar tutur kata yang terlontar dari dokter tersebut

"Persediaan disini cukup banyak tn,,, bahkan sangat banyak,, tapi untuk darah O negatif kami tidak punya banyak,, darah itu sangat langka,, dan Saya tidak tau apakah Ny. Madan akan terselamatkan atau tidak,,, ia sangat kekurangan darah,, ia hanya mendapatkan 1 kantung sementara ia butuh 7 kantung,, ini sulit tn,, keadaannya benar benar kritis,, " ucap Dokter tersebut

"Apa perlu saya mencari darah sekarang juga?!!! " tanya shakti

"Kalau itu bisa membantu saya sraankan begitu,, tapi pihak rumah sakit kami sedang mencari darah,, tadi saya menyuruh suster disini untuk menghubungi pihak rumah sakit lainnya untuk mencari darah disetiap rumah sakit tersebut,,, sementara Tn. Madan,,, " ucap dokter nithin tergantung membuat shakti semakin penasaran

"Ada apa dengan Tn. Madan? " tanya shakti tak sabaran

"Tn madan,,,, sebelumnya pihak kami ingin minta maaf,, karena,,, tn madan tidak bisa terselamatkan,, shakti mengernyit orang yang mengantar korban kesini mengatakan bahwa posisi tn. Madan saat itu sedang mengemudi jadi wajar saja jika ia terkena benturan keras,, dan pecahan kaca mobil yang melayang keras tepat menusuk mata Tn. Madan shakti menutup mulut,, dan kepalanya,,, mengalami benturan sangat hebat,, " jelas nithin

"Bagaimana dengan ibu Saya dok? " tanya shakti

"Ibu anda,,, biar saya periksa terlebih dahulu,, " dokter nithin langsung memasuki ruang rawat dan memeriksa keadaan Tn & Ny arora yang ranjang nya bersebelahan dalam satu ruangan.

Shakti menunggu dokter nithin keluar....

Tak lama kemudian dokter tersebut keluar.

"Bagaimana? ". Tanya shakti

"Anda bisa masuk sekarang tapi pastikan pasien tidak terusik,, karena ibu anda sedang pingsan saat ini,, tapi perkiraan kami beliau akan siuman sebentar lagi,, " jelas dokter nithin

"Baiklah saya masuk,,, " ujar Shakti hendak melangkah menuju kamar rawat orang tua nya tapi dokter tersebut memanggil

"Bagaimana dia? " tanya dokter nithin menganggukkan dagu nya kearah radhika yang sedang tertidur

"Biarkan dia,,, dia menangis tadi,, mungkin dia lelah,, " ucap shakti lalu dokter nithin pun mengangguk paham.

Shakti masuk kedalam ruang rawat ibunya itu. Sesekali ia menatap bergantian ayah & ibunya yang bersebelahan namun tertutup gorden hijau.

Shakti duduk dikursi sebelah ranjang Ny. Arora dan berkata kata apapun Supaya ibunya Itu mendengar apa perkataannya dan mau membuka matanya.

"Ibu,,,, shakti menggenggam tangan ny. Arora bangunlah,,,, bu,, ibu tau,, shakti sangat lah menyayangi ibu,, bangunlah buu,,, bangunn" ucap shakti seraya berbicara kepada ibunya yang terbaring lemah diatas ranjang.

Sisilain.....

Dokter nithin bergegas menuju tempat perawat yang disuruhnya mencari darah di seluruh rumah sakit.

"Bagaimana sesha? Sudah ada darah yang dibutuhkan? " tanya dokter nithin kepada sesha, perawat rumah sakit.

"Tidak dok,, darah yang dibutuhkan sangat lah langka disini,, tadi di rumah sakit besar sudah dicari,,, namun rumah sakit itu juga sedang membutuhkan darah O negatif,, mereka bilang mereka tadi akan menghubungi pihak kami karena rumah sakit ini adalah rumah sakit terbesar di mumbai,,, tapi setelah rumah sakit kami yang terlebih dahulu menelpon mungkin mereka mencari dirumah sakit yang lain,,, " jelas sesha

"Menutup mulut astaga,,, kenapa sesulit ini,, " lirih Dokter nithin

"Kita harus memeriksa keadaan nya sekarang,,, " ucap dokter nithin

"Tapi dok,, bagaimana dengan jenazah suami dari pasien? " sesha bertanya karena sejak tadi ia tidak melihat jenazah Tn. Madan dibakar

"Untuk itu,, kita membakar jenazah nya setelah anak dari keluarga madan terbangun,,, "

"Maksudnya? "

"Anaknya sedang tidur dikursi tunggu tadi,," ucap dokter nithin yang dibalas anggukan oleh sesha

"Sesha,, siapkan pena dan papan kertas,, " suruh dokter nithin

"Untuk apa dokter? "

"Untuk mencatat seluruh kebutuhan stok stok obat Ny. Madan,, "

"Baik dok,, "

Setelah sesha datang dari ruangan nya dengan membawa papan kertas beserta pena nya mereka pun langsung pergi ke ruang oprasi karena ruangan Ny. Madan masih belum dipindahkan ke ruang rawat sebelum mendapat transperan darah nya.

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang