My Second Love Part 62

1K 92 16
                                        

"Anda kenapa nyonya? " tanya karyawan yang tak sengaja melihat radhika menangis didepan pintu ruangan shakti.

Sameera, wanita itu berjabat sebagai sekretaris disini. Ia sekretaris pribadi shakti. Dirinya berniat akan memberikan proposal meeteng keruang shakti. Tetapi, ia malah mendapati radhika yang sedang menangis sesenggukan disini.

"Ak aku tidak apa-apa,," ucap radhika mengusap pipi mulusnya yang basah dengan punggung tangannya.

"Kau membutuhkan ini,, " sameera memberikan tissue putih nya kehadapan radhika. Radhika mengambil nya dengan ragu.

"Apa yang terjadi,,? " tanya sameera. Ia tidak tahu jika radhika adalah istri dari boss nya shakti arora.

"Aku tidak apa-apa,, sungguh,, Aku baik-baik saja,, " ucap radhika lembut lagi.

"Tidak tidak,, kau sedang tidak baik-baik saja,, aku pernah menangis seperti mu,, tapi aku tidak tahu apa masalahku dengan masalahmu itu sama atau berbeda,, " ucap sameera

"Kita duduk disana,, "

lanjutnya menunjuk kursi terdekat disana. Radhika mengangguk, bagaimana juga ia membutuhkan seseorang saat ini. Mereka duduk bersebelahan dikursi itu.

"Ada apa? Apa yang terjadi? Aku memang Tidak mengenal mu,, tapi aku yakin kau sedang membutuhkan seseorang saat ini,, anggaplah aku sebagai teman mu,, " ucap sameera menenangkan

"Apa aku boleh bercerita kepadamu?" tanya radhika yang dibalas anggukan dan senyuman oleh sameera.

"Tentu, perkenalkan namaku sameera,, namamu? " ucapnya berbalik tanya

"Radhika,, namaku radhika madan" ucap radhika. Ia seperti menahan sesuatu dikelopak matanya, apalagi jika bukan air mata!.

"Ada apa radhika? Apa yang terjadi? " tanya sameera membuat radhika semakin mengingat kejadian tadi. Dirinya sangat lah bersedih saat ini. Sangat terpukul!.

"Katakanlah,, anggap aku sebagai sahabat mu,, " lanjutnya menenangkan

"Hiks, hiks,, aku harus bagaimana hiks,, " tanya radhika menangis. Ia menutup wajah nya dengan kedua tangannya

"Ba bagaimana? Maksudmu? Aku rasa kau sedang berada dalam masalah besar saat ini,, katakan,, " ucapnya

"Aku bingung,, suamiku,, suamiku meminta pendapat tadi,, ia bertanya hiks,, apa aku rela suamiku memilih kekasih nya,, hiks!! Hiks,, "

tangis radhika, sameera semakin mengernyit, ia sama sekali tidak mengerti apa yang radhika bicarakan.

'Wanita ini pasti sangat tertekan,,' batin sameera menatap sendu radhika. Walaupun nyatanya ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Maksudmu? " tanyanya tak mengerti

Kemudian radhika menjelaskan semuanya kepada sameera. Ia butuh seorang pendengar ceritanya saat ini agar dirinya tidak semakin tertekan. Setidaknya ia merasa sedikit lebih lega. Sedikit!.

"Kejam sekali suami mu!! Siapa dia?! Hhh! Pria sepertinya harus diberi pelajaran!! " emosi sameera ketika radhika selesai bicara

Ia tidak tahu jika suami Radhika adalah shakti, boss nya. Karena radhika sengaja tidak memberitahu nama shakti. Radhika hanya bercerita dengan sebutan suamiku dan kekasih suamiku. Selebihnya ia tidak pernah mengucapkan nama shakti & zaskia.

"Tidak,, aku tidak mau ada seseorang yang menyakitinya,, cukup dia yang menyakitiku,, jangan aku,, " lembut radhika

"Astaga radhika! Hati mu ini terbuat dari apa?! Aku tau kita baru mengenal satu sama lain,, tapi aku merasa bahwa dirimu sangatlah cantik luar dalam " ucap sameera

"Bukan baik,, mungkin aku sudah terbiasa dengan hal ini,, " lirih radhika

"Tidak tidak! Kau memang baik! Buktinya tadi kau mengatakan cukup dia yang menyakitiku,, jangan aku itu apa hmm? Itu sama saja kau tidak ingin membalas rasa sakit yang suamimu berikan bukan? " tukasnya bertanya

"Kau benar,, aku memang Tidak mau membalas rasa sakit yang suamiku Berikan,, karena aku rasa prilaku suamiku yang seperti itu cukup membuat ku tau bahwa disinilah posisi ku,, " purau radhika menahan air mata

"Sudahlah radhika,, tidak perlu menangisinya,, kau kuat! Kau adalah wanita kuat,, "

ucap sameera kala menyadari wanita disebelahnya itu akan mengeluarkan tetesan bening air mata. Wanita ini mengusap pelan pundak radhika. Ia berusaha untuk menyalurkan ketenangan nya. Radhika sangat terlihat gelisah saat ini.

"Maafkan aku,, aku tidak bisa berlama-lama, aku harus memberikan proposal ini kepada boss ku,, " pamit sameera yang dibalas anggukan oleh radhika

"Terimakasih,, terimakasih karena sudah mendengar kan ocehanku,, " ucap radhika, sameera tertawa

"Haha,, kau ini,, sudahlah tidak usah sungkan jika bersamaku,,, kau bisa datang kemari untuk bercerita,, mulai saat ini,, kau adalah temanku,, "

"Baiklah,, " jawab radhika tersenyum.

Radhika pulang dari kantor shakti. Setidaknya ia merasa sedikit lebih lega saat ini. Ia rasa sedikit berkurang bebannya karena Ia telah menceritakan nya kepada sameera. Wanita yang tak dikenal namun terasa kenal.

****

Vote 40+?

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang