My Second Love part 22

944 83 27
                                        

Radhika duduk dikursi yang bersebelahan dengan ranjang ny. Arora. Lalu membukakan bekal bekal makanan yang telah disediakan.

"Bibi,, apa kau sudah makan? " tanya radhika karena tadi ia melihat ny. Arora mengaduk mangkuk bubur

"Tidak,, bibi tidak mau memakan itu,, blekk,, tidak enak,, hambar sekali masakannya,, " ujar Ny arora yang terduduk di atas kasur.

"Yasudah,, makan ini,, radhika membawa makanan sehat untuk bibi,, oh iya,, paman mana? Aku tidak pernah melihat paman selama ini,, " ucap radhika

"Paman ada,, nih bersebelahan dengan bibi, hanya saja ditutup gorden hijau,, entah kenapa setiap kalian kesini pasti sedang tidur,, mungkin saja waktu tidak tepat nak haha,, " ucap Ny arora

"Haha bibi,, kau ini,, " tawa radhika

"Kau bisa memasak nak? " tanya Ny arora yang dibalas senyuman oleh radhika.

Ny. Arora langsung saja melahap tak sabaran masakan yang dibuat oleh radhika.

"Emm,, surga nya makanan,,, enak sekali ini nak,, uu lezat,, boleh bibi menghabiskannya? " tanya Ny arora yang dibalas anggukan semangat oleh radhika.

"Nak,, hubungan mu dengan shakti bagaimana? " tanya ny. Arora di sela-sela mengunyah nya.

Karena kemarin shakti sudah memberi tahu sang ibunda tentang dirinya yang sudah mengatakan jika radhika adalah calon istrinya.

Berbeda disini, gadis itu sama sekali tidak percaya dengan perkataan shakti & ny arora yang mengatakan pernikahan akan dilaksanakan 1 minggu lagi. Ia masih menimbang-nimbang perkataan shakti begitupun ny. Arora.

"Maksud mu,? Apa bibi? Aku tidak mengerti,, " ucap radhika nyata tidak tahu. Karena ia juga melupakan perkataan shakti yang mengatakan bahwa ia adalah calon istrinya. Sekaligus melupakan perkataan ny. Arora yang mengatakan pernikahan akan dilaksanakan 1 minggu lagi.

"Apa kau melupakannya? Bagaimana hal sebesar itu bisa dilupakan nak? Katakan? "Ucap Ny. Arora. Kini ia sudah berhenti menyuapkan makanan-makanan Yang dibuat oleh radhika.

"Maaf bibi,, sungguh aku tidak ingat,, aku tidak bermaksud untuk melupakannya,, " lirih radhika menunduk

"Haha baiklah baiklah,, tidak usah menangis radhika menatap ny. Arora dan menggelengkan kepalanya lalu tersenyum jika kau memang lupa ya sudah tidak apa,, bibi tidak akan memaksakan itu,, " ucap Ny. Arora lembut yang dibalas senyuman oleh radhika

"Nak,, boleh kah bibi bertanya,,? Radhika mengangguk sembari tersenyum apa kau tidak keberatan jika nantinya kau yang menjadi menantu ku?" tanya Ny. Arora Hati-hati

"Ma maksud bibi menjadi istri anak mu? Shakti? " ucap radhika tak percaya. tapi setidaknnya ia sudah mengingat ucapan shakti saat ia akan mengakhiri hidupnya. Ny. Arora mengangguk tersenyum.

"Bagaimana nak? Apa kau setuju,,? " tanya Ny Arora

"Em bibi,,, aku,, aku " radhika tergagap

"Ini permintaan ibu mu nak,, kau harus membahagia kan nya dengan cara ini,, " ucap Ny arora lembut

"Huffttt baiklah,, aku mau,, tapi, Apakah shakti setuju dengan ini? " tanya radhika ragu

"Setuju,, shakti sudah menyetujui nya sejak awal juga,, " semangat ny. Arora

"Mm,, baiklah,, " lirih radhika

"Bagus lah jika seperti itu,,, dan sekarang,, katakan pada bibi,, bagaimana hubungan mu dengan shakti? " tanya Ny Arora.

"Mm,, baik,, hubungan ku dengan shakti baik-baik saja,, " radhika tergugup. Pasalnya shakti selalu saja berubah rubah disetiap detiknya.

"Baik? Oh dewa,, baguslah jika baik baik saja,, " histeris ny. Arora.

"Makanannya? " tanya Ny Arora lirih sembari menyodorkan makanan yang dipengangnya dengan mata yang menyipit.

"Haha,, habiskan saja,, " seolah tau apa yang dimaksud Ny arora, radhika pun memperboleh kan ny. Arora untuk melanjutkan acara makan yang tertunda tadi.

Setelah ny arora selesai makan radhika pun segera memberesi kotak makan itu. Tiba-tiba ada suara pria paruh baya terdengar di dalam sana.

"Reenu,,, " panggil tn. Arora. Ia sehabis bangun tidur. Pantas saja jika suara beliau serak.

"Ada apa suami ku? " tanya ny. Arora. Sementara radhika mengernyit heran.

"Buka tirai hijau ini,, huhh aku tidak bisa bernafas jika terus ditutupi seperti ini! " ucapnya kesal

"Haha,, baiklah,, " Ny arora tertawa dan mengisyarat agar radhika yang membuka nya. Gorden dibuka. Tn. Arora menatap radhika dan dibalas senyuman oleh radhika. Radhika kembali duduk dikursi samping kasur ny arora.

"Heii! Berkedip lah kau ini! " ucap ny. Arora karena tn. Arora sama sekali tidak berkedip saat melihat radhika berlalu dihadapannya.

"Radhika kau? Kau,,, kau cantik sekali nak tersenyum,, sejak kapan kau datang? Heii neeru! Kenapa tidak membangun kan ku hmm? Kau ini!  rupanya kau ingin sekali menikmati semua nya dengan sendiri,, " ucap Tn Arora

"Haha,, suami ku ini tidak boleh terlalu lama emosi,, tidak baik," ucap ny. Arora

"Yasudah,, aku ingin ke toilet terlebih dahulu,, " ucap tn. Arora sembari membawa infusan yang bertihang kecil.

"Paman,, biar ku bantu,, " ucap radhika ketika melihat tn. Arora agak kesulitan ketika hendak terbangun

"Haisss tidak usah nak! Apa kau juga bisa menemaniku didalam? Tidak kan,, sudah sudah tidak apa,, paman bisa sendiri,, " ucap tn. Arora

"Yasudah hati hati,,, " ucap radhika yang dibalas senyuman oleh Tn Arora




****vote-coment-follow****

Nih,, kan author terbisa boompart,, dan kalian comen nya di akhir part nya aja,, apa sekaran harus up se part aja biar di coment per part nya?

Keputusan ada ditangan kalian.

Simak terus ya readerss,,, nanti akan ada insiden dari tn. Arora yang bakalan jadi penolong dimasa depannya radhika.

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang