My Second Love Part 163

621 64 26
                                        

Setelah menidurkan si baby. Radhika membersihkan diri terlebih dahulu ke kamar mandi. Sementara Shakti tengah memainkan ponselnya.

Hampir 25 menit Radhika mandi. Setelah ia keluar pun suaminya itu masih berkutat dengan ponselnya.

Kali ini Radhika memakai setelan baju dan celana panjang. Baju nya hampir mirip seperti piyama. Tetapi banyak motif di baju ini. Karena ini bukan piyama

Ia menghampiri suaminya itu dikasur, yang tengah duduk dengan kaki memanjang dan punggung menempel pada ranjang. Shakti menengok sekilas lalu tersenyum tipis dan kembali memainkan ponselnya.

"Kau sedang apa?" Tanya Radhika lembut

"Hmm?" Dehem Shakti tapi pandangannya tetap pokus ke ponselnya

Radhika memeluk perut Shakti. Shakti mengusap lembut rambut radhika. Tapi itu tidak berlangsung lama. Melainkan hanya sekejap saja. Lalu kembali memainkan ponselnya

"Ada yang bisa aku bantu?" Tawar Radhika, Shakti menggeleng.

"Baiklahh" Ujar Radhika dengan helaan nafasnya

Ia terus memperhatikan wajah suaminya itu. Sesekali ia mencubit pipi suaminya, hidungnya serta bibirnya.

Shakti tetap diam. Ia sangat fokus pada ponselnya. Radhika menarik ponsel Shakti. Nampak sekali wajah Shakti terlihat kesal

"Ck! Berikan kepadaku Radhika, aku tidak ingin bercanda saat ini!" Ucap Shakti dengan nada yang tidak rendah

Radhika memberikan ponselnya kepada Shakti. Shakti mengambilnya, kemudian dengan sabarnya Radhika kembali memeluk pinggang Shakti.

Tiba - tiba saja jari jemari Shakti berhenti menari di keyboard ponselnya. Ia diam sesaat dengan pandangan kedepan.

Lalu ia menyodorkan ponselnya di pipi Radhika. Wajah Radhika mundur sesaat. Ia menatap Shakti bingung

"Apa?" Tanyanya heran

"Tadi kau mengambil ponselku bukan? Ini, maafkan aku tadi aku sedang menyalin file - file kantor" Ucap shakti dengan wajah lelahnya

"Kenapa tidak di laptop?" Tanya Radhika

"Aku sudah cadangkan file di laptop. Hanya file di ponsel yang belum aku coppy" Jelas Shakti

"Berarti sudah satu minggu lebih kau tidak masuk kantor?" Tanya Radhika Shakti mengangguk

"Merawat bayi sendiri?" Shakti mengangguk

"Menunggu dan selalu keluar masuk rumah sakit menjenguk ku?" Lagi - lagi Shakti mengangguk

"Memangnya kenapa?" Kini Shakti bertanya

Radhika malah menatap Shakti dengan tatapannya. Shakti bingung lalu tersenyum.

"Aku mencintaimu" Ucap Radhika tiba - tiba lalu menerjang tubuh Shakti dengan pelukannya

"Hey, tadi apa yang kau katakan? Aku tidak mendengar" Ucap Shakti terkekeh

Radhika menggeleng cepat dengan tangan yang masih memeluk suaminya itu.

"Apa sayang? Aku tidak mendengar sumpah. Aku seriusss" Goda Shakti

"Diamlah!" Seru Radhika dengan tangan yang terus memeluk Shakti. Shakti tersenyum. Ia langsung membalas pelukan istrinya itu sesekali ia mengecupi pucuk rambutnya

"Sudah ya, aku mandi dulu" Ucap Shakti membuat Radhika menggeleng

"Sayaaang" Panggil Shakti lembut

Radhika melepas pelukannya. Wajahnya sangat masam. Ia sangat tidak suka jika Shakti selalu saja menyebalkan

"Banyak sekali hal yang perlu kita selesaikan, aku membersihkan diri dulu yaa" Ujar Shakti mengecup kening Radhika lalu pergi masuk ke dalam kamar mandi.

.

Semuanya sudah selesai. Shakti dan Radhika sudah berada di dalam mobil. Dengan si baby yang digendong oleh Radhika.

Radhika tidak bisa banyak bergerak jika dalam posisi seperti ini.

"Tidak usah tegang, santailah" Ucap Shakti sesekali melihat kearah Radhika

"Aku tidak tegang, aku hanya berusaha untuk tidak bergerak. Karena takut bayi ini berubah posisi" Ucap Radhika

"Baiklah"

"Kita akan kemana Shakti?" Tanya Radhika karena tidak tahu akan kemana

"Kita akan kerumah ibu, ibu belum mengetahui semuanya. Kau melahirkan tidak tahu kau koma tidak tahu jika aku pergi ke am. Amritsar ketika kau sedang melahirkan, apalagi sendiri. Ibu akan sangat marah kepadaku"

"Amritsar?" Tanya Radhika bingung

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku sedang rapat penting. Meeting nya juga dikota itu" Jelas Shakti dan dengan polosnya Radhika mengangguk percaya

Tak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi sudah memasuki halaman rumah Ny. Arora

"Shakti, aku tidak bisa berbohong kepada ibu mertua" Ucap Radhika sebelum keluar dari mobil

"Tenanglah, biar aku yang berbohong" Ucap Shakti tersenyum

"Kau memang pandai berbohong" Celetuk Radhika sukses membuat Shakti tersenyum mati

"Tolong buka pintu mobilnya dari luar, aku sedikit kesusahan" Lanjuttnya

"Shakti!" Panggil Radhika karena Shakti malah terdiam ntah menatap apa

"Ah iya apa?" Tanyanya gelagapan. Radhika memutar bola matanya malas

"Buka pintu mobil dari luar, aku sedikit kesusahan" Ulang Radhika

Shakti keluar lalu membukakan pintu untuk Radhika.

"Pelan - pelan" Ucapnya kepada Radhika yang masih kesusahan menggendong bayi nya

"Tidak apa - apa, aku sudah sedikit bisa menggendongnya" Ujar Radhika tersenyum

"Hei, kenapa kau memakai rok hitam? Dibawah lutut pula? Kenapa?" Tanya Shakti dengan tatapan nya yang melihat kebawah Radhika

"Memangnya kenapa?" Tanya Radhika ikut melihat kebawah pakaiannya

"Kaki mu putih, rok itu hitam. Warna kaki mu sangat mencolok. Apalagi rok itu terlalu pendek bagiku, Aku tidak suka. Lain kali jangan pakai rok seperti itu" Ucap Shakti

Wajahnya benar - benar tidak enak dipandang. Sepertinya ia memang sangat tidak menyukai Radhika memakai rok itu.

'Ada apa dengan Shakti? Biasanya juga tidak dipermasalahkan hal seperti ini. Ah sudahlah Radhika, menurut saja. Dari pada nanti bertengkar' Batinnya

"Iya maafkan aku, aku tadi buru - buru. Maaf" Ucap Radhika lembut. Ia berusaha untuk tidak memperkeruh suasana

Shakti nampak menghela nafas lalu tersenyum hangat mendekap Radhika dari samping.

"Ayo kita ke dalam" Ajak Shakti. Mungkin sedikit bingung juga bagi Radhika tapi sebisa mungkin ia bersikap normal



******

Vote+coment+follow gaes:) iloveyou;')

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang