My Second Love Part 95

759 65 18
                                        

Brakk brakk brakk!!

Jendela kamar terbuka berkali kali. Kadang tertutup lalu terbuka dan terus seperti itu.

"Shaktiiii,,, hiksss,, hikss,, hikss,,! " radhika terus menangis. Ia sangat ketakutan.

Disisi lain juga shakti merasa tidak tenang. Beberapa kali ia berpikiran untuk memutar balikan mobilnya.

Tapi ini sudah lumayan jauh untuk memutar balik. Tetapi pikiran shakti masih saja berkalut.

Dari pada hati tidak tenang lebih baik menuruti apa kemauan batin saja. Toh jika ada apa-apa yang terjadi kepada istrinya pasti dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

"Kenapa perasaan ku selalu tidak tenang,, haisshh,, " gumam shakti cemas

Srrrekkkkkkk sreekkkkk,,!!!!

Gorden rumah menyerelet kencang terbuka lebar. Radhika kembali merungkutkan seluruh tubuhnya bergetar hebat. Ia sangat ketakutan.

Jujur saja radhika sangat penakut. Tapi jika dihadapan orang lain sekuat mungkin ia mengontrol takut nya.

"Shaktiii,, hikss,, " keringat terus saja bercucuran. Ditambah selimut nya yang tebal dan AC yang tidak dinyalakan.

5 menit kemudian masih saja terjadi suara-suara yang menakuti radhika. Ia menangis terisak. Teror sangat menyiksa nya.

"Shaktiii,, hikss hikss hiksss,,!! " cicit radhika ketika mendengar suara shower menyala. Karena kamar mandi berada didalam kamar nya.

cklkk!!

Radhika mendengar suara pintu terbuka. Langkah kaki saja terdengar. Tubuh radhika semakin bergetar.

"Radhika,, radhika ada apa dengan mu,,?! " Tanya Shakti cemas membuka selimut yang menutupi tubuh istrinya

Radhika duduk dengan keringat yang bercucuran. Shakti duduk disamping radhika. Radhika memeluk nya erat.

"Shaktii,, hikss,, hikss,, aku takut,, hikss,, " radhika memeluk erat tubuh suaminya.

Shakti mengernyit heran sekaligus cemas. Ia mengusap tubuh istrinya yang masih bergetar.

Jass nya saja sudah basah oleh keringat dan air mata radhika. Shakti mengelus rambut radhika sesekali menciuminya. Dan mengusap punggung nya.

"Tenangkan dirimu,,, " lembut shakti mengecup lama kepala radhika.

Tubuh radhika mulai luluh beberapa saat kemudian. Ia mulai melemah didekapan suaminya itu.

Beberapa kali shakti mengecupi pucuk kepalanya. Setelah dirasanya lebih tenang shakti segera membaringkan tubuh radhika.

"Kau butuh istirahat,, " Ucap Shakti tersenyum kembali mengecup dahi radhika.

Radhika mengangguk dengan tangan yang mencengkram selimut yang menutupi tubuhnya. Ia masih merasakan sedikit ketegangan

'Sebenarnya ada apa dengan radhika,,? Jika aku menanyakan nya sekarangan maka wanita itu pasti akan mengingat hal yang membuat nya seketakutan ini,, lebih baik aku menanyakannya nanti,, ' batin shakti

"Shaktii! " Radhika memanggil nama shakti ketika suaminya itu mulai beranjak pergi

Shakti menghentikan langkahnya. Ia kembali duduk disamping istrinya. Meeteng nya terpaksa harus ditunda.

lagi pula itu tidak terlalu penting dibanding radhika.

"Ada apa,,? " Tanya Shakti lembut setelah duduk disamping radhika yang sedang berbaring

"Jangan tinggalkan aku,, " Cicit radhika dengan wajah yang sedikit tegang

Shakti tersenyum hangat. Entah kenapa senyuman itu membuat radhika sedikit tenang seketika.

"Jika itu mau mu,, yasudah,, aku bisa apa? " Tanyanya tersenyum

Sebisa mungkin shakti membuat radhika larut dengan senyuman nya. Agar wanita itu tidak terlalu mengingat kejadian tadi.

Radhika tersenyum kikuk. Bingung antara ketakutan dan sikap melelehkan suaminya itu.

"Terimakasih,,, " Ucap Radhika

Shakti berdiri dengan tangan yang membuka jass nya. Diletakannya jass itu disembarang tempat.

Ia membuka sepatu dan kaos kakinya. Lalu berbaring disamping radhika dengan kemeja hitam yang dilepas tiga kancingnya.

Menyibak kan sedikit selimut itu lalu memeluk mesra istrinya dari samping.

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang