"Sebenarnya apa yang penting dengan ponsel mu dari pada aku hmm,,?" Tanyanya lembut
Ada rasa tidak tega jikalau mengacuhkan suaminya itu berlebihan. Ia takut jika nanti shakti akan frustasi mengahadapinya dan memilih untuk kembali dengan zaskia.
"Kau lebih penting dari pada ponsel ini,, bahkan benda ini tidak ada apa-apa nya dibandingkan dengan keberadaan dirimu,, "
ucapnya setelah memikirkan dengan matang bahwa ia tidak bisa melakukan suaminya dengan ketus terus menerus.
"Maafkan aku,," ucap shakti lembut. Kepalanya sudah menyandar di payudara radhika. Sesekali ia menciumi gundukan itu
"Untuk apa? Kau tidak salah,, justru disini akulah yang salah,, yang tidak mau mendengarkan mu,, jika saja ketika kau mengatakan 'berjanjilah padaku kau akan mengahabiskan pizza itu' aku curiga,, pasti tidak akan merasa kenyang seperti ini,, "
ujar radhika mengelus kepala suaminya
"Kenapa pada saat itu kau tidak merasa curiga? Seharusnya kau curiga saja jika ucapan ku itu akan berakibat buruk untuk mu,," ucapnya mendongak dan kembali menempelkan kepalanya di payudara istrinya
"Karena aku tidak bisa mencurigai orang yang aku percayai,, apalagi suamiku sendiri,, aku tidak akan pernah berani menganggap ucapan mu sebagai jebakan,," Ucap radhika
"Jebakan? Haha,, kau ini !" Tawa shakti mendusel payudara milik radhika membuat istrinya itu merasa geli dan sakit
"Jika bukan jebakan apalagi? Memang benar bukan,,? Jika saja kau mengatakan bahwa pizza zumbo special itu memiliki 100 potong pizza didalamnya maka aku lebih memilih memakan spagety bersamamu,," ucapnya enteng
"Kau tidak bertanya,, jadi untuk apa aku menjelaskannya? Bukankah kau keras kepala? " Ucap shakti semakin mengeratkan pelukannya
"Aku tidak keras kepala,,! Bahkan ibuku bilang jika aku gadis penurut,, tapi entah kenapa semenjak mengenal mu aku merasa prasaan ku berubah,, "
"Prasaan? Ya karena kau mulai mencintaiku dan tidak ingin kehilangan diriku,, haha,, benar bukan?" Ucap shakti percaya diri
"Bukaan,, maksudku itu,, prasaan ku kini menjadi emosional,, cepat marah dan kesal,, tapi setelah itu aku luluh kembali,, lembut kembali,, dan seperti semula,," heran radhika
"Aku tidak tahu dan tidak akan pernah ingin tahu,, lagi pula aku bukan psikiater dalam bidang saraf maupun kedokteran,, " ucap shakti enteng
"Dasar Menyebalkan ! " rutuk radhika kesal
"Aku benar-benar bukan seorang dokter sayaang,, baru saja menceritakan kau menjadi emosional,, eh sekarang malah marah,, berarti benar! Kau benar-benar kau tidak bisa mengontrol emosi mu,,"
"Lalu aku harus apa shakti,,?!" tanya Radhika lemas
"kau tau kau harus apa,,,? " Ucap shakti tergantung membiarkan wanitanya itu penasaran
Radhika mengangguk penuh pengharapan akan jawaban dari mulut shakti
"Buatlah anak bersamaku 24jam nonstop,, bagaimana? " ucapnya menaik-naikan halis nya
Membuat wanitanya mendecak sebal atas jawaban yang ia tidak harapkan. shakti memang selalu membutnya kesal kapan saja.
"Bercanda sayang ku,, " Lanjutnya menjembel gemas pipi radhika
"Tidak bermutu! " ketus radhika membuat pria nya itu tersenyum penuh kejahatan.
"Baiklah,, baiklah,, maafkan aku" ucap shakti mencium pipi radhika
"Aku ingin tidur,, " lirih Radhika sembari menengok kasur nya
"Tidur tidur saja,, aku tidak masalah jika kau tidur terlebih dahulu,, apa perlu aku tiduri? " tanyanya menggoda
"Terserah,, " ucap radhika tersenyum malu dengan pipi yang sudah sedikit memerah.
Shakti memeluknya erat tanpa sepatah katapun. Radhika mengernyit heran tapi ia tetap membalas pelukan itu dengan sedikit ragu.
"Aku tidak akan pernah memaksakan itu,, jika kau mau kita bisa melakukannya malam ini,, tapi jika tidak mau juga tidak masalah,, " ucap nya enteng setelah melepas pelukan
"Apa kau tidak keberatan dengan hal itu? " tanya Radhika penuh waspada
Vote45+?
Menuju bompart,, siap2 gumoh

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomanceShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...