My Second Love Part 69

1K 86 3
                                        

Tanpa dimintai keterangan radhika mengambil tangan kanan shakti. Ia memengangnya lembut. Dengan cepat shakti menepisnya dengan keras

"Kumohon! Keras Kepala tidak dibutuhkan saat ini! Kau ini terlalu egois! "

Ucap radhika, ia mengambil paksa tangan kanan shakti dan mengusap darahnya dengan kain putih yang dicelupkan kebaskom berisikan air hangat.

'Egois?! ' batin shakti bertanya. Ia bingung, untuk hal apa dirinya disebut egois?!

"Awssh,,,!  Pelan pelan radhika,,, " ujar shakti meringis

"Ini sudah pelan,,, bersabarlah,, "

lembut radhika semakin telaten mengobati tangan suaminya itu, shakti terus saja menatap radhika, bahkan rasa kesal dan sakitnya hilang seketika saat itu juga.

"Selesai,, " ucap radhika ketika ia sudah memperban tangan shakti. Shakti tersadar, dirinya kembali kesal lagi saat ini.

"Sudah selesai bukan? Keluarlah,,, ". Perintah shakti yang dibalas tatapan sendu oleh radhika

"Apa kau masih tidak mau memaafkan aku?"  tanya radhika

"Sudah lah radhika,,, " shakti mencoba untuk menghindari tatapan mata radhika yang seperti itu 

"Kau memaafkan aku,,? " tanya radhika sekali lagi.

"Radhika! " bentak shakti, radhika terdiam, shakti mengambil handuk nya dan pergi mandi untuk menghindari pertanyaan yang membuat nya kesal.

"kenapa dia menolak perlakuanku?! " rutuk shakti saat memulai ritual mandinya.

Meja makan...

"Shakti,,, kenapa dengan tangan mu nak? " tanya Ny Arora, shakti dan radhika saling menatap. Shakti melirik kearah lain setelah itu

"Tidak apa-apa,, ",  ucapnya menahan rasa kesal yang masih ada

"Radhika,, nak,, sepertinya suamimu kesulitan,, suapi dia nak,, " saran ny Arora ketika melihat tangan kanan shakti yang kaku saat memegang sendok makan.

"Tidak usah bu! " tolak shakti menatap sinis kearah radhika

"Apa kalian,,, baik-baik saja? " tanya Ny Arora Hati-hati . Shakti dan radhika saling menatap

"Kita baik-baik saja,, " ucap mereka bersamaan. Keduanya saling menatap dengan mata shakti yang terlihat malas.

"Emm,, seperti nya ibu ragu untuk hal itu,,," ucap Ny Arora meragukan. Shakti dan radhika kembali saling menatap

"Kenapa kalian ini selalu saja bertatapan jika ibu bertanya? Apa ada yang disembunyikan?" lanjutnya

"Tidak ibu,,, kami benar-benar tidak memiliki masalah,, " lembut radhika

"Kau tidak pandai berbohong nak,, katakan,, ada apa sebenarnya,,? " tanya Ny Arora

"Tidak bu,, sungguh,,, " Ucap radhika lagi, ia terpaksa berbohong kepada ibu mertua nya itu.

"Hmm,, baiklah" pasrah Ny Arora karena selalu mendapat jawaban yang sama

"Biar aku suapi,, " Ucap Radhika Dengan Wajah Ragunya.

"Aku bisa sendiri,, " Ucap shakti Rendah Terkesan wibawa

Radhika membiarkan suaminya itu makan dengan tangan kirinya, sudah dibujuk juga tetap saja pria ini keras Kepala!.

"Aku pergi bu,, " pamit shakti mencium kening Ny Arora

"Hati-hati,, " lirih Ny Arora ragu karena shakti sama sekali tidak mengindahkan radhika.

"Shakti! " panggil Ny Arora membuat shakti membalikan badannya.

"Ya,, ada apa bu? " tanya shakti lembut

"Istrimu,, " ujar Ny Arora mengingati, shakti menatap malas kearah radhika.

"hhh aku melupakannya,,, " Ucapnya tersenyum kecut

"Shakti,, tolong katakan yang sebenarnya,, apa kalian baik-baik saja? "

"Kami baik bu! " ucap shakti tegas. Ia menghampiri radhika dan mencium kening nya lembut lalu memegang pipi radhika

"Aku pergi bekerja dulu,, doakan saja yang terbaik,, karena siang ini aku akan mendapatkan tender besar dari luar negri,, " ucap shakti lembut

Cuph!

Shakti mencium sekilas bibir cherry istrinya, radhika dibuat melongo olehnya, tak lupa dari itu Ny arora yang sedikit terkejut jika anaknya itu akan melakukan nya didepan dirinya.

Mungkin saking gemas dan kesal nya shakti terhadap pertanyaan ibunya itu hingga membuatnya se nekat ini.

"Apa ibu percaya kami benar-benar baik-baik saja?? " tanya shakti gemas dengan wajah yang kesal yang dibalas cengengesan ria oleh ibunya

"Ibu percaya,,, " ucap Ny Arora tersenyum geli

"Yasudah aku pergi dulu,, " pamit shakti yang dibalas senyuman oleh radhika dan Ny Arora

"Hati-hati,, " ucap radhika sedikit berteriak karena shakti sedikit jauh, shakti menengok dan tersenyum paksa lalu kembali berjalan.

"Apa-apaan ibu itu! Hhh sudah tahu jika tadi aku mengatakan bahwa hubungan ku dengan Radhika baik-baik saja!! Hhh tapi tetap saja ibu itu meragukanku! " rutuknya kesal berjalan sedikit tergesa

Tid tid!

Shakti memencet tombol kunci mobilnya, karena mobilnya itu terkunci. Ia masuk kedalam mobil sesekali menghembuskan nafas berat nya.

"Kenapa aku senekat tadi?! " tanyanya heran mengingat kejadian tadi.

"Manis,, " ucapnya memegangi bibirnya sendiri

"Hhh sudahlah!! Bisa-bisa Aku pusing jika terus seperti ini!! " rutuknya kembali melajukan mobil cream nya.

"Radhika Apa kau dan shakti benar-benar baik-baik saja? " tanya Ny Arora seolah-olah masih belum puas atas tindakan shakti

"setelah apa yang diperbuat shakti tadi,, apakah ibu masih belum mempercayai jika kami baik-baik saja? " tanya radhika

"Hehe,, iya ibu percaya,, maafkan ibu yah,," ujar Ny Arora tersenyum yang dibalas senyuman oleh radhika


Vote 40+?

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang