My Second Love Part 158

495 49 3
                                        

Dokter Shila dan suster pergi keluar. Selepas dari itu ia langsung menyuruh suster menyiapkan makanan untuk radhika.

"Dokter Shila, apa tidak sebaiknya kita memberi tahu suami dari pasien?" Tanya Suster

Keduanya sedang berjalan di lorong menuju ruangan dokter Shila kini.

"Tidak, Aku tau sekacau apa pikiran Radhika saat ini, aku akan beri tahu besok saja" Ucapnya Suster mengangguk

"Siapkan saja makanan, nanti aku akan keruangan Radhika 10 menit lagi" Lanjuttnya

lagi - lagi suster mengangguk.

.

pukul 20.00

Dokter Shila kembali masuk kedalam ruangan Radhika. Ia melihat mangkuk yang masih di segel rapat oleh pelastik.

'Sepertinya Radhika tidak memakan makan malam nya' Pikir Dokter Shila

Dengan tersenyum ia berdiri disamping nakas dan berhadapan dengan Radhika yang terbaring.

"Biar aku suapi ya radhika,kau belum makan malam." Ucap Dokter

Radhika menengok kesamping sembari mengangguk. kemudian Dokter shila melepas alat yang menutupi hidung dan mulut Radhika.

Dengan telaten Dokter Shila menyuapi Radhika. Ntahlah itu, kenapa dokter Shila benar - benar mengurus Radhika.

Ntah itu karena kasihan atau memang tugasnya seperti itu.

Sedikit demi sedikit Radhika memakan bubur tersebut. Tapi syukurlah, buburnya hampir habis.

"Aku harap kau tidak memikirkan hal yang berat" Ucap Dokter Shila

Radhika mengangguk dengan tersenyum tipis

"Bayi mu aman, Ia bersama ayah nya. Biarlah para pria bersama" Radhika tersenyum

Dokter memberikan minuman yang sudah di beri sedotan.

"pelan - pelan"

"Istirahatlah, aku harus mengatasi pasien lainnya, aku tinggal terlebih dahulu tidak apa - apa?" Lanjuttnya

Radhika mengangguk dan tersenyum

"Terimakasih" Lirihnya yang dibalas senyuman oleh Dokter Shila

.

Pukul 14.00

Shakti kembali lagi ke rumah sakit. Dengan mendorong bayi nya ia terlihat sangat tampan.

Ntahlah aura apa yang keluar. Mungkin jiwa ke ayahannya yang terlihat. Ia sangat karismatik

"Loh sayang? bunda mu dimana?" Ucap Shakti

Ia pergi ke resepsionis untuk menanyakan ruangan Radhika.

"Permisi, Nona. Pasien atas mama Nyonya Radhika yang kemarin koma kenapa tidak ada di ruangan icu sekarang?" Tanya Shakti

"Bentar tuan, kami periksa terlebih dahulu" Ucap Wanita itu

"Pasien atas nama Radhika yang mengalami koma dan kemarin siuman sudah dipindahkan ke ruangan 112" Ucap Pegawai tersebut

"si siuman? benarkah? Tolong cek kembali" Perintah Shakti

"Iya tuan, benar. Nyonya Radhika sudah siuman" Ucap Pegawai tersebut setelah melihat catatan kembali

"Baiklah terimakasih, kau sangat cantik" Ucap Shakti cepat

Ia segera keruangan 112. dengan semangatnya ia akan bersama lagi dengan istrinya.

langkahnya terhenti. Ia melihat tangannya sejenak. Ada sesuatu yang tertinggal, namun ia lupa

"Astaga bayiku" Kagetnya lalu kembali berlari ke Tempat resepsionis

Disana bayi Shakti sudah dalam penjagaan pegawai bagian resepsionis.

"Tuan, Bayimu tertinggal. aku sudah mencoba untuk memanggil mu tapi kau"

"Terimakasih, sudah ku katakan bahwa kau memang cantik" Ucap Shakti tersenyum lalu mengambil alih Keranjang anaknya




My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang