My Second Love Part 30

961 71 37
                                        

"Baiklah,, " ucap shakti. Karena ia juga mengerti memang beginilah peraturan rumah sakit.

Akhirnya mereka pulang kerumah tanpa si Kepala keluarga, yakni Tn Arora.

Skip~~

Pukul 18.00

Malam ini radhika memasak banyak untuk orang dirumah, baik itu untuk para pekerja maupun shakti dan calon mertuanya.

Sisilain...

Tn. Arora terjaga Malam ini. Ia merasa mulas dan rasa ingin mengeluarkan air seni selalu ada di jam-jam seperti ini.

Ia bergegas bangkit dari tidur nya. Ia membuka pintu dan saat keluar ia mendapati dokter nithin dihadapannya.

"Tn,, kau akan kemana? Baru saja aku akan memeriksa mu,, sekalian untuk mengajak mu makan malam Tn,, karena aku tau jika kau tidak menyukai masakan disini,, " ucap dokter nithin tersenyum.

"Tapi aku ingin mengeluarkan air seni saat ini,, " ringis Tn. Arora membuat dokter nithin tertawa melihat itu.

"Baiklah,, baiklah,, haha,, apa perlu ku hantar? " tawar dokter nithin kepada Tn. Arora karena takut jika nanti nya Tn. Arora terjatuh dilantai kamar mandi.

"Tidak,, tidak perlu,, aku bisa sendiri,, " ujar Tn. Arora

"Hati-hati tn,, kau baru saja dioprasi dan sekarang malah berkeliaran di dalam rumah sakit ini,,, itu bisa berbahaya bagi jantung mu,, " ucap dokter nithin

"Tidak,, tidak perlu!! Aku bisa sendiri!!,, tidak perlu repot-repot untuk hal ini,, aku bisa sendiri,, " Tn. Arora bersikeras tetap kekeh menolak tawaran dokter nithin.

"Tidak bisa seperti itu tn,, aku harus menghantarkan mu,, " ucap dokter nithin sama kekeh nya.

"Hufftt,, baiklah,, tapi kau menunggu diluar! " ucap Tn. Arora

"Kau ini tn,, bisa saja,, tenanglah,, aku ini dokter normal,, " ucap dokter nithin membuat Tn Arora tertawa.

Tn. Arora kencing didalam kamar mandi sendiri saat ini. Sementara dokter nithin menunggu nya di luar.

Aaaaaaaaa!!!!

Teriakan itu terdengar didalam kamar mandi. Dengan cepat dokter nithin mendobrak pintu kamar mandi. Ia menutup mulutnya sejenak saat melihat apa yang terjadi.

Kekhawatiran nya benar jika Tn Arora akan terjatuh didalam kamar mandi. Namun dokter nithin sudah berusaha untuk masuk tadi hanya saja Tn Arora yang keras Kepala.

Darah segar mengalir begitu saja. Entah darah itu berasal dari bagian mana yang jelas darah nya mengubah warna kramik putih disana.

Dokter nithin pergi keluar. Berusaha memanggil seseorang dari sana. Akhirnya ada seseorang yang menyauti teriakannya.

Sesha dan dokter harshad.

"Ada apa dokter? Kenapa kau berteriak? " tanya sesha sama paniknya dengan dokter nithin & harshad.

"Kau tau pasien pendonor jantung kemarin? Dia ia terkapar lemas dilantai saat ini,, ia terpeleset,, tolong angkat dia dan bawa dia keruang oprasi,, " ucap dokter nithin tergesa-gesa.

Akhirnya sebagian orang-orang rumah sakit mengangkat Tn. Arora. Karena rumah sakit ini adalah rumah sakit terbesar jadi wajar saja jika orang-orang disini masih berlalu lalang saat ini. Karena rumah sakit beroperasi 24 jam.

Oprasi dilakukan. Dokter nithin & harshad turun langsung membedah kembali tubuh Tn. Arora. Mencoba mencari sumber luka didalam nya mengingat Tn. Arora tidak memberikan jantung nya.

Oprasi ini sama sekali tidak membutuhkan tanda tangan karena dokter nithin bingung harus berbicara apa kepada shakti nanti.

Shakti saja tidak mengetahui nya apalagi setelah mengetahui semua ini. 
Kedua dokter tersebut sama-sama serius dalam menggerakan tangannya.

Tiitttttttttttttttttttttttttttttt........

Dokter nithin & harshad menghembuskan nafas berat nya. Tak percaya bahwa nyawa seseorang telah hilang dari hadapannya.

"Pasien sudah tidak ada,,,, " lirih dokter harshad. Sementara Dokter nithin bingung harus mengatakan apa nantinya.

Tiga nyawa dalam satu insiden telah tiada.

setelah membersihkan jenazah Tn. Arora dokter nithin memutuskan untuk mengubungi keluarga nya. Sebenarnya ia sangat bingung harus berbicara apa.

Telpon rumah arora terdengar diruang tamu. Semuanya sudah selesai makan Malam saat ini. Radhika bangkit dari duduk nya karena semuanya sedang berbincang di ruang keluarga.

Hanya shakti saja yang nampaknya tidak menikmati perbincangan ini. Sementara radhika hanya tersenyum dan mengangguk. Ia bingung harus apa saat dalam perbincang dingin ini.

"Hallo? "

"..... "

"Apa kau tidak salah berbicara?!! " ucap radhika sedikit berteriak membuat shakti & Ny Arora menghampiri nya saat ini.

",,,,,, "

"Astaga!!! "

",,,,,, "

"Baiklah,,,, "

Telfon terputus. Ny. Arora mengangkat dagunya tanda ingin mengetahui apa yang dibicarakan. Shakti pun sama. Ia menunggu radhika berbicara.

"Pa pa paman,,,,, su su sudah ti tiada,,, " ucap radhika.

Badannya terlihat bergetar saat ini. Matanya sudah diisu oleh air. Entah kenapa Radhika merasa bahwa dirinya kehilangan seorang ayah untuk kedua kalinya.

shakti terlihat tak percaya menatap radhika. Apalagi melihat kondisinya yang bergetar dan menangis seperti ini membuat nya yakin Dengan pikirannya sendiri.

"PAMAN MU BERARTI AYAH KU!! " emosi shakti. Ia melampiaskan nya dengan cara mencengkram kuat bahu gadis itu. Sementara Ny. Arora, ia hanya menutupi mulutnya dengan tangannya sendiri.

*****

Nikah nya 1/2 part lagi ya,,, gomong" kalau aku bompart jangan coment diakhir part nya,,, maksudnya,, mau itu bompart atau enggak,, kepingin aku itu kalian coment disetiap part nya,, gitu,,,,, hehe,, tapi nggak maksa juga sih,, cuma minta ke yang sering coment ajah,,, see you next parttt,, nanti kalau up lagi,, aku janji bakal bompart terus,, ❤❤❤❤

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang