Pukul 07.00 pagi shakti memerjapkan matanya berkali kali untuk memulihkan kesadarannya karena sudah terlelap selama ber jam-jam dari tidur malamnya.
Entah dari alasan apa dirinya menengok kearah wanita yang kini masih terbaring dengan selimut tebal yang menutupi sekujur tubuhnya, ialah istrinya sendiri. Radhika.
"Apa dia sudah lebih baik? " gumam nya masih terduduk disofa sembari melihat radhika yang masih tertidur.
Shakti tak berniat untuk membangunkan radhika karena ia tau jika tadi malam ia melihat radhika gusar, tidak bisa tertidur.
Tapi shakti sama sekali tidak bertanya atau berucap sedikitpun. Ia rasa radhika ya radhika,, dirinya ya dirinya... Pikirannya masih se-egois itu saat ini.
Shakti tidak membersihkan dirinya terlebih dahulu, ia malah mengoprek ponsel nya sebagai bahan tangan di waktu luang. Sebenarnya ia lupa jika dirinya harus memberi kabar kepada kekasih nya, zaskia.
Tapi, mungkin saat ini bukan waktunya untuk mengabari gadis itu. Dirinya merasa ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan kenapa ia tidak datang ke apartement nya.
Radhika memerjapkan matanya beberapa kali berusaha untuk mengumpulkan kesadaran dalam penglihatannya. Ia terduduk tetapi masih dalam posisi setengah tidur di ranjang.
Mata nya melirik kearah sofa suami nya. Dan ternyata dugaan nya benar jika suaminya itu akan bangun sebelum dirinya membuka mata terlebih dahulu.
"Astaga! Seharusnya aku sudah menyiapkan sarapan untuknya,, "
Lirih nya ketika menyadari bahwa saat ini sudah tidak pagi lagi. Tapi sekarang jam yang melekat didinding masih menunjukan pukul 07.30. Entahlah, dirinya merasa telat jika terbangun di jam seperti itu.
Radhika berusaha bangkit dari duduk nya. Ia berdiri walaupun Badannya masih terasa lemas. Dilihatnya baskom air serta semua benda yang dibutuhkan orang kedinginan. Ia pikir suaminya itu tidak lah terlalu membencinya.
"Mau kemana kau?! "
tanya pria bersuara bariton itu menghentikan langkah wanita yang kini sedang ditegurnya akan kemana saat ini. Wanita itu tersenyum.
"Aku akan menyiapkan sarapan untuk mu, dan semua orang disini,, "
Jelas radhika, sementara suaminya itu malah menatap nya sinis. Entahlah pria ini memang mudah sekali merubah pikirannya.
"Bukankah uang ku memelihara pembantu untuk itu,,?! " sindir nya sinis
Perasaan gusar mulai berkalut dihati radhika saat ini. Ia menjadi serba salah jika berbicara di waktu yang seperti ini.
Dirinya yakin jika suaminya itu akan membentaknya dengan seribu alasan yang dibuat oleh suaminya sendiri, padahal radhika tidak melakukan kesalahan sedikit pun untuk menjadi alasan kenapa suaminya bersikap seperti itu terhadap nya.
Owh astaga! Zaskia dilupakan saat ini, karena hanya ialah yang menjadi sumber rasa cinta dari shakti. Dan radhika lah yang menghancurkan itu semua dimata shakti.
"Tapi,, aku hanya ingin membantu" cicitnya pelan.
Lagi-lagi ia merasa bahwa dirinya salah berbicara. Harus apa lagi dirinya saat ini?!. Ia saja baru pulih dari keadaanya semalam.
Bukannya mengemis untuk meminta dikasihani karena ia pikir hal itu tidak diperkulan untuk meluluhkan hati suaminya itu, toh shakti memang seperti itu Selama ini.
Terkadang dirinya bingung kenapa bisa shakti bersikap seperti itu. Ia tau jika shakti sudah memiliki kekasih. dan hubungan nya dengan kekasih nya tak lama akan hancur.
Lagi-lagi radhika yang dianggap nya sebagai perusak!.
shakti terpaksa menikahi nya?! Lalu kenapa menerima permintaan dari ibunya walau dengan sedikit bangkangan di setiap kata yang ibunya lontarkan tentang radhika.
Jika seperti itu lalu untuk apa dirinya menerima radhika dengan posisi seperti itu?!
Keduanya masih terdiam hening. Shakti sama sekali belum mengeluarkan suaranya untuk menceramahi wanitanya itu. Ia masih menatap dengan lekat kearah radhika yang berdiri sedikit jauh dari tempat duduk nya di sofa.
"Terserah kau saja! " ucapnya sinis
Yang sedari tadi menungu-nunggu jawaban dari suaminya itu akhirnya terdengar juga. Wanita itu ber hip-hip horee dalam hatinya yang sedikit lega saat ini. Setidaknya ia tidak secanggung seperti tadi.
Radhika segera pergi ke kamar mandi. Ia memang sudah terbiasa jika harus memasak dalam keadaan sudah membersihkan dirinya.
"Hei!!! " panggil shakti terhadap radhika yang akan membuka pintu kamar mandi. Wanita itu menoleh dengan raut wajah bingung seolah-olah mengatakan apa? Terhadap panggilan suaminya itu.
"Kau melupakan handuk mu! "
Ucap shakti sebelum mendapat respon dari perkataan radhika. Radhika tersenyum lalu mengambil handuk nya dilemari.
Tapi, ia ragu untuk itu semua. Disini adalah barang milik shakti dan tentu saja suaminya itu tidak akan pernah berbagi dengannya.
Shakti lebih tertarik untuk menyarankan agar istrinya itu pindah kamar supaya dirinya mendapat kan kebutuhan seluruh wanita pada umumnya dibanding harus berbagi benda dengan radhika.
Apa radhika se menjijikan itu?! Entahlah, pria itu memang mudah sekali merubah pikirannya. Dari A, B, C, D ia bisa langsung meloncat ke Z.
"Di dimana handuk ku? " tanya nya lirih

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomanceShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...